***
Minjeong tidak masuk selama 5 hari ini dan itu yang Jimin perhatikan selama ini. Tangannya sedari tadi memegang salah satu origami yang diberikan oleh Ning, yang juga diam-diam diambil oleh gadis itu. Ning juga bilang jika dirinya belum membuka origami ini sama sekali.
Jarinya perlahan membuka origami berbentuk hati tersebut, bibirnya melengkung ke atas begitu melihat ada coretan besar yang diyakininya milik Minjeong kecil. Gemas.
Jika Winter tahun ini tidak bisa bertemu, tolong izinkan Winter tahun depan bertemu kembali, Tuhan.
Sepertinya Minjeong menulis ini ketika musim dingin tapi siapa yang ingin ditemuinya? Pikiran Jimin kembali berkelana, menurut perkiraannya ini ditulis sekitar 5 sampai 7 tahun yang lalu dan itu kemungkinan disaat umur Minjeong 11 sampai 13 tahun.
Jimin sejujurnya penasaran, jika memang Minjeong adalah Winter mengapa dia bersikap seolah tidak mengenalnya? Mengapa tidak memberitahu sejak awal? Mengapa harus berpura-pura tidak tahu?
"Ketemu juga kan,"
Tubuhnya berputar 90 derajat, di hadapannya kini ada Giselle sedikit menunduk dengan raut wajah yang tidak biasa, "Gue nyariin lo dari tadi"
Netranya menghindari tatapan Giselle, sahabatnya itu terlihat serius saat ini walaupun wajahnya penuh dengan keringat seperti habis lari marathon dan Jimin jarang melihat Giselle yang seperti ini.
Tidak ada yang berbicara dan Jimin membiarkan hal itu, sepertinya memang ada sesuatu yang ingin Giselle katakan padanya dan sepertinya memang benar.
"Lo nggak ada mau ngomong apa gitu sama gue?"
"Ngomong apaan?"
"Lo akhir-akhir ini dan Minjeong?" Giselle setengah tersenyum, "Gue walaupun diem gini sebenernya sadar kalo di antara kalian berdua ada apa-apa, gue masih nunggu lo buat ngomong tapi ternyata lo kaga ngomong-ngomong"
"Ah itu..."
Ia bukannya tidak ingin menceritakan Giselle tapi rasanya semua ini terlalu tiba-tiba baginya dan ia juga belum menemukan waktu yang tepat untuk bercerita.
"5 hari terakhir ini juga lo keseringan bolos, gue kira karena jengukin Minjeong tapi Ning bilang lo malah nggak pernah kesana sama sekali, yakin masih nggak mau cerita?"
Jimin membasahi bibirnya, "Kalau gue bilang Minjeong dan Winter itu orang yang sama, menurut lo gimana?"
"Kenapa lo bisa bilang gitu?"
"Kenapa?" Jimin menggantungkan ucapannya, "Gue ngerasa... semuanya kaya udah direncanain gitu aja, pertemuan gue dan Minjeong, lo yang selalu bisa nemuin gue pas lagi bahaya, dan perlakuan Minjeong sendiri,"
Giselle mengangguk-angguk, "Bukan cuma karena kebetulan? Lo tau sendiri kan kalau Minjeong nggak kenal lo, dia murid baru disini"
"Pindahan" Koreksinya dengan cepat, "Dia murid pindahan dari NYC. Minjeong pernah tinggal 2 tahun disini dan itu pas banget sama pertemanan gue dan Winter waktu kecil,"
"Ada banyak kesamaan yang akhir-akhir ini gue temuin dari Minjeong, salah satunya betapa sukanya mereka sama origami. Kamar Winter dulu dipenuhi origami dan Minjeong juga gitu,"
"Juga... gue belum pernah cerita kalau gue punya nama lain selain Jimin kan?"
Giselle sontak menoleh padanya, "Nama lain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Forever [Yj.Km]
Fiksi PenggemarWinter dan Karina adalah sahabat kecil, namun mereka hanya mengenal sebagai Winter dan Karina bukan dengan nama asli mereka. 2 tahun kemudian, Winter pergi dari hidup Karina tanpa penjelasan apapun, tanpa kata, tanpa pamit, dan dunia Karina seakan r...