Part 40

4.4K 316 22
                                    

" Kanker Otak Stadium 2"

Mendengar itu, Jennie mematung, air matanya lolos tanpa permisi, tatapannya mengunci pada satu arah. Tak ada suara diantara ketiganya.

Hening

" Apa ada penyebab dari sakit yang dideritanya ini"? Tanya Jisoo memastikan.

" Beberapa waktu lalu, bukan kah Mrs. Manoban telah mengalami kecelakaan? Kepalanya terbentur sangat keras, hingga menyebabkan pendarahan didalam otaknya dan juga ia mengalami Koma beberapa hari berminggu-minggu. Ada penyumbatan darah didalam sel otaknya. Dan itu penyebab Mrs. Manoban sering mengalami sakit kepala bahkan Mimisan. " Ucap dokter menjelaskan.

"Lalu dokter. " Ucap Jisoo dengan suara yang hampir tak terdengar. Bibirnya kilu, mulutnya bergetar menahan tangisnya.

Jisoo meraih Tubuh Jennie untuk ia peluk.

Jennie masih diam tanpa bersuara.

" Sejauh ini kanker masih masih bersarang di beberapa jaringan otaknya. Jika keadaan Mrs. Manoban memungkinkan, kita segera melakukan Operasi. "  Jelas Dokter memecah keheningan.

" Lakukan yang terbaik dokter, aku akan membayar berapapun yang kau minta. " Ucap Jisoo setelahnya.

" Sebaik mungkin kami mencoba yang terbaik. "
Balas dokter.

" Apa boleh kami menjenguknya? " Tanya jisoo Sebelum meninggalkan ruangan panas itu.

" Tentu, karena Ini ruangan Icu, yang boleh melihatnya hanya 1 orang saja, agar Pasien tidak terganggu. " Balas Dokter menjelaskan.

Jisoo mengangguk Mengerti.

Ia meraih tubuh Jennie, untuk mengajaknya keluar.

" Kuatkan dirimu, Lisa adalah wanita yang Kuat. Percaya padaku lagi untuk kali ini Jennieya. Aku mohon kuatkan dirimu." Ucap Jisoo yang terus memberikan semangat.

" Tak ada alasanku untuk bahagia unnie, sedangkan sumber kebahagiaanku, aku bahkan tidak tau kapan ia akan mening-" Ucapan Jennie terpotong karena Jisoo menutup mulutnya.

" Jangan katakan apapun! SUDAH KU KATAKAN LISA AKAN BAIK-BAIK SAJA! " ucap jisoo emosi lalu memeluk Tubuh Jennie. Air matanya kini keluar, tak tahan menahan pedihnya dengan keadaan Lisa.

Tak lama kemudian orang tua Lisa dan Jennie menghampiri mereka, karena sebelumnya Jisoo sudah menghubungi mereka.

" Jennie, Jisoo. " Ucap eomma Jennie.

" Jennie berlari memeluk eommanya." Kali ini tangisannya terdengar keras.

" Gwaenchana, putriku. " Ucap eomma menenangkan.
Jennie menggelengkan kepalanya.

" Lisaku eomma, semuanya sedang tidak baik-baik saja. " Balas Jennie dengan sedikit teriakan.

" Anniya-anniya, Katakan apa yang terjadi. " Kini mommy Lisa bersuara.
Jennie melepaskan pelukannya lalu memeluk Mommynya.

" Mianhae mom, aku tidak bisa merawat putrimu dengan baik, sungguh aku istri yang buruk. " Ucap Jennie dalam tangisannya.
Semuanya menangis mendengar ucapan Jennie.

" Jangan berbicara seperti itu Sayang, Lisa selalu memberitahu kami, bahwa kau cekatan mengurus kebutuhan Lisa, dan dia selalu memberitahu kami bahwa ia sangat bahagia hidup bersamamu. Kuatkan dirimu. " Ucap mommy menenangkan.

" Putriku, jangan habiskan air matamu, bukankan Lisa tidak menyukai jika kamu menangis? Dia membutuhkanmu, masuklah dan berikan kekuatan untuknya. " Kini daddy bersuara.
Jennie melepaskan pelukan mommy dan meraih tubuh tinggi pria tua itu.

MENIKAH DENGAN CEO GALAK (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang