Part 54 [END]

7.8K 351 17
                                    

Terlihat Jennie yang tengah Sibuk memilih beberapa pakaian yang akan ia bawa, karena saat liburan, mereka pasti akan berbelanja untuk kebutuhan sehari-harinya, sedangkan Lisa masih asik dengan Game yang ia mainkan tanpa membantu Jennie menyiapkan kebutuhannya, membuat Jennie Sedikit kesal dan ngedumel selama  packing.
" Honn, please help me."
Ucap Jennie yang kesal terhadap Lisa karena tidak membantunya.
"Nee honn, nanti aku akan membantumu, sedikit lagi ya." Jawab Lisa yang tanpa melihat kearah Jennie.
" Manoban! Why You dont Help Mommy."
Lisa dan Jennie terbelalak mendengar ucapan Gadis Kecil yang tengah memegang gagang Sapu.
Sedangkan Jennie tertawa pelan melihat Lisa yang tengah di marahi Oleh putri kesayangannya.
" Daebak! Putriku memanggilku apa? " Lisa yang melepas Stick gamenya lalu berlari memeluk Putri kecilnya.
" Katakan sekali lagi, hmmmm" Lisa menggelitik Perut Putrinya karena terkejut dengan ucapannya
" Mianhae Dadda, miaan. "
Tawa gadis kecil itu pecah setelah Lisa menggelitiknya, nafasnya terengah-engah karena kelelahan,melihat itu, Jennie sedikit memarahi Lisa.

" Honn, berhentilah meneriaki namaku, ketika Ella tengah bersama Kita, lihat lah sekarang dia berani hanya memanggil namaku."
" Daddaa, hanya karena begitu kau mengadu kepada mommy? Sedangkan kau pun tidak sedikitpun membantu pekerjaan Mommy."

" Immanuella Kim Manoban, berhentilah membela Mommy mu. " Rengek Lisa karena lagi-lagi putri kecilnya membela sang Mommy.
Jennie hanya menggelengkan kepala melihat keduanya selalu saja berantem.
" Sekarang kau tau rasanya bagaimana menjengkelkannya beradu argumen dengan Lisa Manoban? Kini kau berhadapan dengan dirimu sendiri."

" Baby, dengarkan Mommy okay? katakan Maaf kepada Daddamu sayang, kau tidak boleh memanggil namanya, itu tidak baik."
Jennie mengambil Ellah dari pelukan Lisa.
" Tapi Mom, kau selalu memanggil Dadda dengan sebutan Manoban ketika kau sedang Kesal Dengannya, akupun kesal kepada Dadda ketika ia membiarkanmu bekerja Sendiri."

"Yak, Immanuella, im Your Dadda, onlyy Mommy can Call me like That. Apa kau mengerti, you just called Me Dadda, ok My Lil Princess?"
Lisa menjelaskan karena Ia tak ingin Ella salah paham dan akan memanggilnya seperti itu lagi, ketika sedang didepan oranglain.

" Nee Dadda, maafkan aku karena sudah memanggilmu dengan sebutan Nama, sekarang Dadda minta maaf Ke Mommy, karena tidak mendengarkan ucapan Mommy dan tidak membantu pekerjaan Mommy."
Lisa menghela nafasnya, ia selalu kalah ketika berdebat dengan seorang Yeoja cilik yang dihadapannya.
" Mommy, maafkan Dadda, setelah ini aku akan membantumu." Lisa memeluk Jennie setelah mengatakan itu.

Cup
Ella mencium bibir Lisa ketika Melihat Lisa yang tengah meminta maaf kepada Mommynya.

" Apa kopermu sudah siap Ella?" Tanya Jennie ketika menyadari bahwa mereka tengah Berbenah.
Ella menggeleng setelah Jennie mengingatkannya.

" Baiklah, mommy yang akan membantumu nanti. sekarang, istirahat Oke? Besok pagi kita sudah harus berangkat."
Jennie mengakhiri perdebatan antara kedua Manoban kesayangannya.
" Mommy, bolehkah aku tidur bersama kalian malam ini? "
" Anniya, kau harus tidur di kamarmu Baby, kau sudah besar kan?."
Lisa menolak permohonan Ella.
Seketika itu, jennie menatap Tajam mata Lisa.
"Ya tentu sayangku, kau boleh tidur disini, dadda hanya Bercanda."
Ngalah Lisa setelah mendapatkan tatapan Tajam dari Istrinya.

.

.

.

.

.

.




Calon Bayi yang selalu ditunggu Kelahirannya Oleh Lisa dan Jennie, kini telah Lahir dengan sempurna, bayi kecil itu tumbuh menjadi Putri yang cantik, ia mewarisi 90% wajah Jennie, namun sifatnya mengambil 95% Watak Lisa, seolah kini mereka Mendapatkan kembarannya dalam diri Ella.
Ellah yang kini sudah berumur  5 tahun semakin beranjak seperti orang dewasa, ia sangat Pintar dan pandai dalam berbicara, ia sangat senang ketika tengah berdebat dan mengganggu Daddanya. Baginya Lisa adalah seperHero dalam keluarganya, Lisa tidak pernah menempatkan Ella dalam Masalah sekecil apapun,  itu sebabnya Ella selalu manja Kepadanya, dan sering membuat Jennie sedikit kesal, karena takut akan Pertumbuhan Ella yang akan terus bergantung pada Lisa.

MENIKAH DENGAN CEO GALAK (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang