part 38

3.9K 314 60
                                    

Malam harinya.

"Waaaaahh, Lisa-ssi, aku tak pantes menyebut ini rumah, ini begitu mewah, apa kau akan bangkrut keesokan paginya, setelah membeli istana ini? " Tanya Seulgi yang masih mengamati detail rumah itu.

Pletak!
Irene menyentil kening istrinya.

Lisa terkekeh melihat Seulgi.

"Honn, kemarilah. " Ucap Lisa yang memanggil Jennie yang tengah sibuk dengan kerjaannya.

" Waeyo, aku sedang membuat mandu kukus. " Balas Jennie yang masih sibuk membuat kue.

" Nee, kesinilah sebentar. " Ucap Lisa memaksa.
Jennie pun melepaskan kegiatannya dan menghampiri Jennie.

" Wae." Ucap Jennie yang memeluk pinggang Lisa.

" Menurutmu, apa kita esok akan menemui dokter yang digunakan oleh Seulgi Dan Irene untuk melakukan Program IVF?" Ucap Lisa pada Pointnya.

Jennie terhentak dan melepaskan pelukannya.

" Kenapa begitu mendadak? Bahkan kita belum membicarakan ini sebelumnya. " Ucap Jennie yang belum siap akan hal itu.

" Tak apa aku hanya bertanya, jika kau tidak menginginkannya tak apa. " Ucap Lisa sedikit kecewa. Namun berusaha meyakinkan.

" Aku setuju dengan apa yang di katakan Oleh Jennie, kau bahkan baru menikah, nikmati dulu masa-masa kalian berdua, masih banyak waktu untuk kalian saling mengenal lebih jauh. jika merasa sudah waktunya,maka  kalian bisa membicarakan hal ini berdua."  Ucap Irene yang mengerti dengan perasaan Lisa.

" Jangan bahas ini disini oke, ini waktu kita untuk bersenang-senang." Lanjut Seulgi menengah.

Jennie berjalan meninggalkan Lisa tanpa bersuara,
Ia melanjutkan kegiatannya untuk membuat mandu kukus kesukaannya.

" Aku hanya ingin nemiliki seorang putri, apa itu salah?" Tanya Lisa pada kedua sahabatnya.

Seulgi meraih lengan Lisa.

" Benar kata Jennie, kalian harus membicarakan ini  terlebih dahulu. Jjaa hibur istrimu, yakinkan dia bahwa semua nya baik-baik saja. " Ucap Seulgi Meyakinkan.


Semuanya sibuk membantu dengan tugas masing-masing, mereka bercanda tawa bersama.
Hingga party dinner itu siap Untuk di hidangkan.

" Apa kalian tidak ingin berbulan madu keluar Negeri hmm? Kalian baru saja menikah dan kalian  masih memikirkan  pekerjaan. " Ucap daddy marck yang tiba-tiba bersuara membuat semua orang tertuju padanya.

Lisa memandangi Jennie beberapa saat.

" Eottokke. " Ucap Lisa pelan mengelus Pinggang Jennie.

" Of course dad, kami akan, tapi aku harus menyelesaikan pekerjaanku terlebih dahulu. " Ucap Lisa membalas ucapan sang daddy.

" Betul, kalian harus memiliki waktu untuk berdua, banyak yang harus kalian bicarakan." Lanjut eomma Jennie.

" Ndeee eomma, kami akan pergi saat Lisa sudah menyelesaikan pekerjaannya. " Ucap Jennie meyakinkan.
Lisa tersenyum mendengar jawaban Jennie.

Semuanya terlihat bahagia bisa berkumpul bersama, hingga mereka melupakan waktu yang kini masih terus berjalan hingga pukul 2 pagi.
Tersisa para pemuda - pemudi yang tengah  asik dengan obrolan dan kegiatan mereka. Sedangkan Jennie terlihat sedang asik memandang indahnya gemerlap cahaya bintang.

Lisa menghampiri Jennie dan memeluknya dari belekang.

" Kenapa menyendiri eoh?" Ucap Lisa yang masih memeluk Erat tubuh istrinya.
Jennie meraih lengan Lisa dan mengeratkan pelukan Lisa pada tubuhnya.

MENIKAH DENGAN CEO GALAK (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang