part 41

4K 289 11
                                    

Jennie dan seluruh keluarga beserta para sahabat setia menunggu tepat di hadapan Ruangan Operasi.
Ada yang saling menenangkan dan juga serius dalam doanya.
Kepanikan muncul ketika alarm lampu berdering nyaring, menandakan ada sesuatu hal yang buruk.
Jennie menangis memeluk sang Eomma.
Mereka saling menguatkan satu sama Lain.
Hampir 5 jam Ruangan itu bahkan belum ada tanda-tanda terbuka.
"Jennieyaa, apa kau sudah makan? " Ucap sang mommy.
Jennie hanya menggeleng lemah membalas pertanyaan sang mommy.
" Pergilah bersama teman-temanmu untuk mencari mkanan, lihatlah tubuhmu begitu lemah.kau melupakan makan pagi dan siangmu. biarkan mommy daddy dan eomma mu yang menunggu Lisa disini. " Ucap khawatir Mommy yang melihat Jennie begitu lemah.

" Ani mom, bagaimana aku bisa makan dengan enak, sedangkan Lisa tengah berjuang melawan hidup dan matinya. " Jawab Jennie dengan sesegukan.

" Setidaknya pikirkan kesehatanmu Jennie, apa Lisa akan senang melihatmu nanti dalam kondisi hancur seperti ini? " Kini daddy Marco bersuara.

" Jjaa, pergi bersama teman-temanmu, kamu harus memikirkan perasaan mereka juga, mereka sudah menemanimu dari kemarin disini. " Sambung Eomma nya.

Rose menarik pelan Jennie.
" Setidaknya sedikit cemilan bisa menjanggal perutmu J, jangan habiskan tenagamu untuk menangis. " Peluk Rose menenangkan.

" Kalian pergilah, belikan aku beberapa roti, aku akan memakannya disini, sungguh chaeng, aku tidak ingin meninggalkan Lisa, aku akan tetap menunggunya disini. " Ucap Jennie menjelaskan.

" Tak apa Jendeuk, aku dan Seulgi yang akan berbelanja, dan kita akan makan bersama disini. Kajjaa bear. Love, irene, joy tunggu disini. " Ucap Jisoo dan segera berlalu.

Tepat pukul 3 siang Terlihat alarm Lampu berwarna ijo Sudah dimatikan, yang berarti operasi itu sudah berakhir.

Jennie bergegas berdiri tepat di depan Pintu R. Operasi itu menunggu para Medis menghampirinya.

Perasaan senang dan sedih menjadi satu dalam dirinya.

Ceklekk....
Pintu terbuka

"Bbb-agaimana keadaan Lisaku, apa operasinya berjalan Lancar Dok? Apa dia sudah bisa di Jenguk, sedang apa ia didalam, bagaimana Kondis-". Ucapan Jennie Terpotong Kala Daddy mengelus pundaknya.

" Bagaimana keadaan Putriku. " Kini pertanyaan itu keluar dari mulut lelaki Tinggi itu.

" Mrs. Manoban sempat Mengalami kekurangan banyak Darah akibat pendarahan di otaknya, operasi akhirnya berjalan lancar setelah melewati masa Krisis, namun-" Ucapan dokter menggantung di ujung kalimatnya.

" Namun apa? Katakan dengan Jelas dok." Jennie bersuara dengan emosi.

" Setelah ini kita akan menjalani Kemoterapi untuk pasien. " Ucapan dokter dengan Hati-hati.
" Damn, Yesus! " Gumam pelan Jennie pelan

" Apa hanya dengan operasi masih belum cukup? " Tanya Jennie yang tak terima.

" Tidak Nyonya, mengingat Penyakit yang di derita oleh Lisa, kita harus menjalanin Tahap awal Yakni melakukan Kemoterapy. " Ucap Dokter Menjelaskan.

Daddy Lisa mengangguk Pelan.

"Baik dok, lakukan apapun yang terbaik untuk putriku. " Balas daddy selanjutnya.
Jennie hanya bisa menangis melihat kondisi yang di alami Lisa, ia tak menyangka Wanita yang kini menjadi Istrinya menerima semua ini.

" Baru saja kami ingin menjalani kehidupan bahagia kami tuhan, kau memberi cobaan yang begitu berat padanya. " Ucap Jennie yang kini tak bisa menahan Tubuhnya.

" Setelah ini hanya kebahagiaan yang menyelimuti keluarga kecilmu Jennieya, mohon bersabarlah, Lisa membutuhkanmu untuk merawatnya, temani dia hingga sembuh. " Ucap Jisoo yang memeluk Jennie erat.

MENIKAH DENGAN CEO GALAK (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang