Tiga • Anggota Baru

742 101 4
                                    

Erin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erin

Seharian ini gue gak kemana-mana, ngajar ataupun ada job di suatu tempat pun gak ada. Tapi kerjaan gue dari pagi gak ada stop nya, mulai dari kerjaan rumah khas ibu rumah tangga, bikin konten, edit video, sama bersih-bersih peralatan yang besok bakal gue bawa karena ada job seharian di acara nikahan orang dan beberapa kerjaan lain. Sekitar jam delapan malam kerjaan gue udah selesai semua, gue yang biasanya jam segitu masih kuat melek walau hanya sekedar nonton Netflix di TV depan hari ini bener-bener kehabisan tenaga bahkan hanya untuk buka mata.

Tapi kayaknya baru sebentar menutup mata, gue berhasil di kejutkan sama suara benda jatuh. Otomatis gue langsung lihat siapa pelakunya yang buat gue kaget banget. Gimana enggak, rumah yang tadinya hening banget tiba-tiba ada suara benda berat jatuh siapa yang gak kaget. Ah, Dhanu yang gak kaget sekalipun ada gempa pun dia akan tetap susah bangun kalau belum pengen bangun sendiri.

"Sorry... lanjut tidur lagi aja." Itu Dhanu, entah dia ngapain tapi badannya basah kuyup karena di luar lagi hujan juga.

Dia langsung ngambil anduk kecil dari dalam lemari dan buru-buru keluar dari kamar. Gue yang awalnya mau ngomel gagal karena dia lebih dulu ngilang dari kamar. Gue gak sadar dia masuk tadi berarti gue udah agak pulas tidurnya tadi?

Dengan kepala yang masih agak pusing dan jantung yang masih belum berdetak dengan tempo normal karena kaget gue bangun dari kasur. Penasaran aja ngapain dia keluar sambil bawa handuk kecil bukannya langsung mandi atau ngeringin dirinya sendiri malah keluar. Mana handuknya kecil, nutupin kepalanya dia aja enggak.

Gue berdiri di ambang pintu dan indra pendengaran gue langsung mendengar sebuah suara nyaring yang bersumber entah dari mana. Mata gue mengedar dan akhurnya berhasil menemukan Dhanu lagi duduk lesehan di depan sofa. Gue bisa lihat ada kardus di depannya, dan tiga sumber suara nyaring yang barusan gue dengar.

"Anak kucing dari mana Nu? Kok gak bilang kalau pulang bawa anak kucing si?" Tanya gue seraya mendekat ke arahnya yang sibuk mengeringkan bulu tiga anak kucing yang entah dimana dia angkut.

Mereka gak berhenti ngeong, kalian tau kan anak kucing kalau udah ngeong se nyaring apa? Intinya satu rumah dipenuhi sama suara tiga kucing berlain warna itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka gak berhenti ngeong, kalian tau kan anak kucing kalau udah ngeong se nyaring apa? Intinya satu rumah dipenuhi sama suara tiga kucing berlain warna itu.

ADAPTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang