"Oh menyesal! Bukankah ini cara bagaimanamu ingin di cintai?" - Suguru Getou
.
"Oy Bocah, bangun!"
mendengar suara familiar, Yuuji terbangun dan melihat sekeliing yang familiar, 'ini!! Sukuna..!?' Yuuji segera waspada mengetahui berada di Alam Pikiran Sukuna atau Tempat Kelahirannya, Yuuji tersungkur lemas merasakan kembali panas ditubuhnya dan kepala yang berputar-putar semakin parah, melihat Sukuna di atas sana yang sedang menyeringai
"Kau merasakannya?" tanya Sukuna dalam tawa
"Apa yang kau lakukan pada tubuh ku?" memegang dadanya yang semakin sulit bernafas
"Jangan asal berbicara, aku tidak melakukan apapun" terkekeh sambil bertopang dagu, hanya diam menikmati kesakitan yang Yuuji alami, "Kau merasa panas kan!? Ini hukuman untukmu" ucapnya lagi
"Kau! dasar brengsek, kalau aku mati, kau juga akan mati"ucap Yuuji disela-sela nafasnya
"itu benar, karna kau sudah hampir menelan seluruh jariku, tapi Yuuji.. ini hukuman dari kami(Tuhan) bukan dariku, aku tidak sebaik ini, kau mungkin harus sedikit bersyukur, dengan keadaaan ini kau akan hidup sedikit lebih lama-"
"Persetan, kau berisik!" Yuuji memegang dadanya sakit, keringat mengalir deras dari dahinya, rasanya sangat sakit dan panas, terutama dibagian bawahnya, Yuuji memerah
Sukuna melompat ke bawah dan menghampiri Yuuji yang kesakitan, memegang wajah Yuuji dan tersenyum, "karna kau bodoh aku akan memberikan intinya, rasa panas yang kau rasakan bukanlah kutukan itu adalah Heat, artinya kau adalah Omega, bodoh! dan kau harus berhubungan badan untuk mengatasi panas itu, kalau tidak kau akan MATI!"
Yuuji mengingat kembali percakapannya dengan Sukuna dan apa yang terjadi sekarang benar-benar mimpi buruk, 'Heat? Omega? apa maksudnya..'
Yuuji terkejut saat dicium habis-habisan, mengingat aroma musk yang diciumnya tadi, ternyata berasal dari pria bernama Suguru ini, aroma yang keluar darinya membuat Yuuji tidak berdaya, ia bisa melihat hasrat pada mata laki-laki dihadapannya, mencengkram kuat bahu kekar Suguru, wajahnya merah padam karna oksigen yang mulai habis, Suguru melepas ciumannya, "kau akan bersenang-senang!"
Suguru kembali menciumnya dan melayangkan ciuman bertubi-tubi ditubuhnya seperti kerasukan, tersenyum melihat kebencian dimata Yuuji, "aku sangat ingin memasukimu.." setelah mengatakan itu, Suguru kembali melumat bibir Yuuji, melirik ke bawah merasakann bagian bawahnya tidak bisa bergerak, tubuh Yuuji memerah dan kepalanya semakin pusing dengan semua yang dialaminya saat ini, masih mencoba mengambil kesadarannya kembali, Yuuji menggigit bibir Suguru, membuatnya berdarah
Suguru berhenti merasa sengatkan di bibirnya, menatap mata Yuuji yang menatapnya sengit, tangannya mulai masuk ke dalam baju Yuuji dan membuka kasar hingga beberapa kancing bajunya terlepas dan mulai menjelajah tubuh indah di depannya, tangannya yang lain mengunci kedua tangan kecil Yuuji di atas kepala
Di sisa-sisa kekuatannya Yuuji terus coba menolak tubuh lelaki yang menindihnya, berusaha melepaskan tangan yang mengekangnya, bersamaan dengan sentuhan dan ciuman yang semakin intens, "Akkh.. hah.. b-berhenti..!"
"Cup!" tubuh Yuuji menegang saat puting payudaranya dicium, membuat bagian itu kesemutan, Suguru menyeringai melihat tubuh Yuuji yang menggigil, memainkan puting yang tegang itu dengan tangannya, lalu bibir Suguru mulai menghisap dan menjilatnya dengan kasar, Yuuji mengerang saat puting miliknya digigit, merasakan kenikmatan yang semakin naik, Suguru mulai bermain turun ke bawah dan meremas kejantanan Yuuji yang sudah mengeras
"ah! ber-henti..."
Waktu berjalan lama, kini hanya suara desahan dan erangan yang terdengar, Yuuji mencengkram kasur dibawahnya dan melihat Suguru, entah sejak kapan tubuhnya sudah telanjang bulat, namun lelaki itu masih terlihat rapih, tangannya yang besar dan hangat meremas dan memainkan kejantanannya, membuat empunya mengerang mencapai klimaks
KAMU SEDANG MEMBACA
Gutes Leben - Jujutsu Kaisen
FanfictionHawa panas, Jantung yang berdebar diikuti rasa sakit di sekujur tubuh. Semua tanda-tanda yang jelas membuat Yuuji akhirnya menyadarinya bahwa dirinya harus menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginannya