"Di ragamu yang telah redup, akan ada cintaku yang terus hidup. Di matamu yang tak lagi terbuka, ada ceritamu yang akan terus bernyawa"
.
.
.'perempuan tua itu, dia tidak mengembalikan uangku!!?' Gojou mengambil kartu atmnya dan menyingkir dari antrian, matanya melirik ke samping, tidak jauh dari tempatnya berdiri ada sebuah taman bermain yang banyak dipenuhi anak-anak sedang bermain bersama ibu dan ayahnya
"Anak-anak disana lucu ya?"ucap seseorang, Gojou menengok dan menemukan seorang wanita berumur yang sedang menunggu antrian, nenek itu menengok ke arah taman, "Mereka semua seperti keluarga yang bahagia.."ucapnya lagi
Gojou dalam diam ikut melihat kearah yang sama sekali lagi, pemandangan yang indah bagi orang biasa, namun dibalik kacamatanya, dia bisa melihat banyak kutukan disana
"apa kamu sudah menikah?" ucap nenek tersebut, tanpa dia sadari dua orang wanita yang ikut memperhatikan dan mendengarkan, Gojou tersenyum lembut memikirkan Yuuji, "Iya, saya sudah menikah, ahaha istri saya sangat cantik dan saya memiliki anak-anak yang manis.." ucap Gojou dalam senyum, melenggang pergi dari sana
Gojou menghampiri Yuuji yang sedang memasak, dan memeluknya dari belakang,"Yuuji!!"
Yuuji tersenyum, "Ada apa? Sensei butuh sesuatu?" matanya tetap fokus ke masakannya, pria berambut putih itu cemberut karna Yuuji tidak memperhatikannya
"..hari ini jatah ku"ucapnya gerah ditelinga Yuuji, membuat empunya terdiam sebentar lalu tersenyum, "..oh ya? kalau gitu malam ini aku tidur dengan Satoru..!?"
Gojou terbangun saat tangannya menggapai-gapai ke samping dan tidak menyentuh Yuuji di sana, mengeryit saat mencium bau gardenia yang menyengat, dengan cepat merogoh kantong jujutsu di jaketnya dan tidak menemukan kotak segel Sukuna disana, ditengah tubuhnya yang menegang dan terburu-buru, matanya menangkap sepucuk surat yang ditinggalkan diatas meja, setelah membaca itu, pupilnya membesar dan dengan kecepatan yang gila keluar, menghancurkan penghalang biasa yang dipasang disana, melesat pergi menuju akademi
Gojou melihat penghalang jujutsu dari kejauhan dan semakin mempercepat langkahnya, mata birunya campur aduk akan kekhawatiran, "Mugen" tabir yang melapisi akademi hancur seketika dan Gojou dengan cepat pergi ke tempat dia merasakan hawa besar keberadaan orang, menghancurkan pintu dan tersentak, matanya terbelalak kaget saat melihat seseorang yang di carinya sudah tergeletak di bawah, 'Yuuji!!!'
Gojou berjalan masuk dengan pikiran yang hanya tertuju pada satu orang, langkah demi langkahnya di iringi tepuk tangan yang masih belum berhenti, Yuta berdiri disana dalam diam, menatap waspada Gojou, untuk beberapa detik mata mereka bertemu
"Wahh itu Gojou Satoru! Penyihir terkuat.."
"Selamat, kutukan Ryomen Sukuna sudah menghilang..!"
"Akhirnya raja kutukan benar-benar mati dari dunia ini"
"Kerja bagus, kau menemukan wadah yang tepat untuk kutukan Sukuna!"
"Kerja bagus, kau memang penyihir kutukan yang hebat abad ini!!"Jinichi menggeleng murka, "dasar orang-orang bodoh itu, mereka tidak tahu saja apa yang dilakukan Gojou Satoru"
Gojou mengangkat Yuuji, melihat wajahnya yang pucat dan dingin, banyak luka di sekujur tubuhnya, sesuatu yang pekat mengalir di tangannya dari punggung Yuuji yang terluka
***
Yuta tidak bisa mengalihkan pandangannya melihat Suguru yang sekarang bersimpuh di depan Yuuji, mata yang sama, yang ditunjukkan pada Gojou beberapa saat lalu
"Gokunoban, Uzumaki!" Yuta terkejut dengan aliran aura yang kuat, belum sempat dia menyerang, semua selesai dalam kedipan mata berikutnya, menoleh ke samping dan menemukan Gojou berdiri dari posisinya, "Mugen! Infinity"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gutes Leben - Jujutsu Kaisen
FanfictionHawa panas, Jantung yang berdebar diikuti rasa sakit di sekujur tubuh. Semua tanda-tanda yang jelas membuat Yuuji akhirnya menyadarinya bahwa dirinya harus menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginannya