Kehidupan Yang Baik - Tamat

472 44 2
                                    

"Mereka yang hidup dengan baik sesungguhnya adalah mereka yang menghargai kehidupan dari pada siapapun, karena hal tersebut yang memberi mereka kehidupan"

.

Meimei menutup pintu dibelakangnya, berjalan keluar dari ruangan kepala sekolah, melihat pohon sakura yang kini sudah musim di halaman akademi, kalau dipikir-pikir, sudah lima belas tahun berlalu semenjak kejadian besar terjadi, namun tidak ada yang bisa melupakannya, seperti sebuah hari peringatan, ketika tahun berlalu melewatinya

Anak-anak kelas tiga telah lulus dan menjadi penyihir Jujutsu, beberapa dari mereka memilih jalannya masing-masing, anak kelas dua yang akan memulai pelatihannya, dan tahun pengajaran baru untuk anak-anak baru yang akan masuk

Dari luar semua tampak seperti biasa, kejadian yang mengerikan beberapa tahun lalu seolah hanya tertanam pada orang dewasa, walau begitu proses pemakaman dan orang-orang yang tidak dapat kembali, tidak dapat membohongi mereka yang berada disana, bahkan setelah mereka lulus, "Meimei-san!?"

Meimei melihat seseorang berjalan di lorong mendekatinya, "Yuta, kenapa kau disini!?! Bagaimana anak-anak sekarang?"

Yuta memberikan beberapa kertas, "..saya ingin memberikan ini, ini dari Ieiri-san, hanya sedikit anak kelas satu yang masuk tahun ini, untungnya mereka cukup berbakat.." Meimei mengangguk dan tersenyum jahil, "kau dicari Inumaki!"

Yuta terdiam salah tingkah mendengar kekasihnya disebut, "saya akan ke sana menemuinya nanti.."

Meimei melenggang pergi dan mengetuk pintu, membuka pintu dan tersenyum, "Ieiri, kau istirahat!?"

Ieiri menoleh, "Aku sedang istirahat!" Meminum kopinya

Hening, tidak ada ucapan, Meimei tersenyum, "..apa kau memikirkan mereka lagi!?"

Ieiri melirik sebentar, dan kembali melihat luar jendela, "Yahh... Sulit mengatakan tidak memikirkannya, aku terus kepikiran"

"Sudah 15 tahun berlalu, tapi mereka masih terus ter-ngiang-ngiang di kepala, aku khawatir dengan orang-orang gila itu, apa mereka bisa mengurus anak mereka sendirian?"tambah Ieiri datar

Meimei tertawa kecil, "Jangan terlalu dipikirkan, aku yakin mereka bisa melakukannya.."

"Yahh.. Aku harap begitu, namun jika mereka datang kemari, aku mungkin akan menghajar mereka dulu sampai ke ulu hati!!"ucap Ieiri dengan wajah yang merengut

Meimei tertawa, duduk di sisi ranjang uks, setelah cahaya itu menghilang, bayangan dibelakangnya juga tidak pernah terbentuk lagi, "menyebalkan memang, aku bahkan tidak bisa melihat anak-anak itu tumbuh!"ucap Meimei sedikit kesal

"Aku akan mendoakan yang terbaik untuk mereka..!" ucap Ieiri tulus, Meimei mengangguk setuju

Dalam semalam, akademi kehilangan sosok yang besar dalam sekejap, mereka yang tinggal coba mengisi kekosongan tersebut, setelah Yaga meninggal, posisi kepala sekolah diganti oleh Meimei segera, walau banyak petinggi yang tidak menyetujuinya, sayangnya mereka tidak punya kekuatan untuk mendorongnya keluar

Beberapa kekosongan kini makin terasa nyata perbedaannya dengan jumlah kutukan yang meningkat, namun entah mengapa setiap mengalami hal tersebut, aura familiar itu seolah kembali, sangat dekat dan ketika mereka mulai menyadarinya, semua menghilang dengan cepat. Segala macam cara sudah di lakukan, para petinggi yang tersisa bahkan masih mengejar mereka untuk tujuan yang lain, mereka mengerahkan seluruh kekuatan dan kekuasaan mereka ke segala penjuru

Ieiri mengingat kembali saat anak-anak Yuuji hampir saja dalam bahaya, tubuhnya dalam keadaan tidak berdaya dan untungnya Meimei dan beberapa orang lagi datang membantu mengamankan mereka semua

Sayangnya setelah dua minggu berlalu, tepat pada jam satu malam, Ieiri datang ke tempat mereka, namun dia tidak menemukan siapapun disana, para pelayan mengatakan mereka diberhentikan dengan gaji yang besar, dan setelah itu sudah lima belas tahun berlalu sejak mereka pergi, mereka tidak pernah di temukan, mungkin karena sudah tidak ada lagi yang mengikat mereka

***

Ibukota yang terkenal dengan hiruk piruknya adalah pusat kota dari segala macam aktivitas, termasuk juga kutukan, di dunia ini ada banyak hal berbahaya yang tidak diketahui penyebabnya, semua kemalangan itu disebut musibah oleh orang awam, namun untuk mereka yang bisa melihat makhluk tak kasat mata, mereka menyebutnya ulah kutukan

Akademi Jujutsu Tokyo yang tersebar dan terkenal selalu melahirkan banyak penyihir berbakat, masih terus melaksanakan pengajarannya bahkan hingga saat ini, menjadi pusat dari lahirnya penyihir berbakat

Di sebuah desa yang terpisah jauh dari Ibukota, masyarakatnya yang tinggal di sini, rata-rata masih menanam padi dan sayuran untuk mencari nafkah sehari-hari, di daerah kecil yang entah mengapa tidak terjamah kutukan ini, tinggalah sekelompok pria dengan satu istrinya di sebuah rumah mungil yang hangat, dari masing-masing suami, sang istri memiliki seorang anak yang manis dan tampan, di rumah yang penuh dengan tawa anak kecil itu, hanya sang istri yang diam

Mengetahui kenyataan tersebut, tidak sedikit perempuan yang datang untuk menggoda sang suami, ketika mereka sedang pergi bekerja, karna mengira istri mereka yang cacat, para penduduk di sana merasa iba karena mengira sang istri tidak bisa berbicara, sayang sekali mereka tidak tahu, begitu sang suami menyentuhnya, sang istri langsung mengeluarkan tawa yang bahagia.

.
.
.
End🖤


Terima kasih untuk dukungannya selama ini, untuk vote dan komennya.

Akhirnya cerita gutes leben (kehidupan yang baik) ini selesai. Sebenarnya aku sendiri nggak tahu harus ngetik apa kalo cerita selesai, biasanya cuma 'bersambung' makanya sedikit bingung, intinya begini lah ceritanya, mungkin lain kali aku bakal bikin cerita yang lebih menarik dan bagus untuk dibaca, terima kasih untuk vote dan comentnya selama ini🖤🖤

Sekali lagi terima kasih yaaa🖤
Lovee youu❤️

Gutes Leben - Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang