"Karna kamu 'orang baik', aku juga ingin menjadi 'baik' " - Getou Suguru
.
.
.Di tengah cahaya bulan yang cerah, mereka menatap lekat sebelum bayangan orang tersebut menghilang di balik lorong
"Nanami, menurutmu kemana Suguru akan pergi!?"ucap Gojou dalam senyum
"Saya tidak tahu!" Nanami acuh, melirik kamar Yuuji
"Aku akan pergi menyusulnya.." Gojou menepuk pundak Nanami dan melenggang pergi dari sana, "Aku akan segera kembali.."ucapnya lagi
Nanami masuk ke dalam kamar segera setelah Gojou menghilang dari pandangan, berjalan mendekati kasur, melihat Yuuji yang tertidur pulas, terlihat aura berwarna hitam milik Toji mengelilingi Yuuji
Yuuji terbangun saat merasakan usapan di wajahnya, melihat Nanami yang tengah menatapnya, ".. Nanamin..!?"
"Yuuji, kita harus melakukannya.."bisik Nanami, mendekatkan wajahnya ke wajah Yuuji yang masih setengah sadar
Yuuji terbelalak kaget saat mendengar ucapan Nanami, dan mulai panik sedikit demi sedikit, "tu-tunggu.. aku sepertinya.. tidak bisa.." melirik ke arah jam yang menunjukan pukul dua malam
"Aku tidak akan bermain kasar" menggenggam lembut tangan Yuuji
"Tapi.. tapi.. aku masih sakit.." Yuuji mengeluarkan puppy eyes, Nanami menatap datar, dia tidak memiliki opsi lain, Yuuji memang harus melakukannya karna aura di sekelilingnya tidak bagus, jadi dia harus menyeimbangkan ruang sebelum hari berganti, jika hanya ada satu aura, janin maupun sang ibu akan dalam bahaya
"Aku akan bermain pelan, aku berjanji tidak akan menyakiti mu" Nanami tidak punya pilihan, sisa waktu dari hari berganti mereka adalah jam enam pagi, karna sebelumnya Toji melakukan itu pada pagi hari
"Kenapa nggak pagi aja? Ini masih malam.." salah satu kekuatan dari Nanami adalah overtime, artinya kekuatan dan staminanya akan bertambah seiring berjalannya waktu, Yuuji khawatir memikirkan hal yang akan terjadi, karna pria di depannya ini akan sangat berbahaya saat bertambah malam
"Yuuji, kumohon kita hanya akan melakukannya sekali.." melepas ikat kimono Yuuji, mulai mencium tengkuknya, memberi kissmark di sana, melihat Yuuji yang memerah dan mulai memangkunya, mencium lembut telapak tangan di hadapannya, membuka bibir Yuuji dan menciumnya kembali, kedua tangannya sibuk menyingkirkan pakaian Yuuji, melihat tubuh yang tersingkap sepenuhnya
Tangannya mulai menyentuh lembut payudara Yuuji yang kini sedikit membedar, membuat empunya mengerang kecil, Nanami mendekatkan kepalanya dan mulai menghisap lembut, kembali ke atas, mencium bibir Yuuji, menekan kepala Yuuji untuk memperdalam ciuman mereka, Nanami melepas ciumannya, melihat Yuuji terengah-engah, menatap mata coklat Yuuji yang berkabut, kepalanya mulai turun kembali dan mulai menghisap dan menggigit puting Yuuji, tangannya sibuk meremas pantat Yuuji dan menekan kedepan agat bergesekan dengan miliknya yang keras, sambil sesekali memperhatikan kondisi Yuuji
Yuuji menatap intens Nanami, Nanami memang yang paling lembut saat bercinta bagkan saat dia terkena rut, walau tiga lainnya juga sangat memperhatikan kondisinya, namun kali ini Nanami amat sangat lembut hingga membuat Yuuji khawatir
Nanami menggigit kecil dan menjilat setiap inci payudara Yuuji, benjolan di celananya semakin tegang dan keras, mulai menggesek paha mulus Yuuji, tangannya merjalar turun ke selangkangan Yuuji dan membukanya, melihat miliknya Yuuji yang tegang dan menghisapnya tanpa aba-aba, membuat empunya terkesiap kaget
Tangan satunya mulai menyentuh lubang Yuuji yang berkedut, memasukkan satu jarinya, Yuuji mendesah nikmat, Nanami mulai menambahkan satu jarinya lagi, mengaduk-aduk lubang Yuuji, "ahh.. akhhahh.. Nana-min.. aku akan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gutes Leben - Jujutsu Kaisen
FanfikceHawa panas, Jantung yang berdebar diikuti rasa sakit di sekujur tubuh. Semua tanda-tanda yang jelas membuat Yuuji akhirnya menyadarinya bahwa dirinya harus menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginannya