"Mungkin Tuhan menciptakan kutukan agar kita semua bisa bertemu" - Itadori Yuuji
.
Suara derit pintu terbuka, seseorang berjalan masuk ke dalam dan menghampiri ranjang milik seseorang, duduk di pinggiran sambil menatap lekat empunya
Crash
"Itadori Yuuji, kau terlalu lambat..!" memegang erat tangan dengan pisau dari laki-laki bernama Itadori Yuuji
"Lepaskan aku dari sini!!" Yuuji menguatkan cengkramannya, lelaki tersebut mengambil pisau dari tangannya dan mengunci kedua tangannya di atas kepala, mendorong tubuhnya hingga berbaring, pria berambut hitam dengan luka di pinggir bibirnya itu menyeringai, "Jangan terlalu marah, ini salahmu sendiri karna berada di sini..!"
Yuuji memalingkan wajahnya ketika merasakan hasrat yang menggebu dari pria di depannya, "Mana aku tahu kalau aku-" Yuuji tercekat, tidak mampu menyelesaikan kalimatnya, semua situasi ini membingungkan baginya, menatap tajam iris hijau tersebut, coba melepaskan tangannya
"Tenanglah, kau hanya bersikap baik pada bocah berambut putih itu, kau mungkin tidak mengetahuinya tapi dia itu orang jahat.." Yuuji merinding dengan ucapannya, wajah laki-laki itu tersenyum namun nadanya sangat marah. membuat Yuuji bertanya-tanya, apa yang membuatnya marah?
Perlahan mendekat ke telinga Yuuji, membuat Yuuji menegang takut dan menutup erat matanya, "lepaskan aku, aku tidak ingin berada di sini..!"
"Apa yang kau lakukan, Toji-san!?" laki-laki bernama Toji menatap tajam seseorang yang baru datang, segera melepas tangan Yuuji
"Aku hanya memeriksa keadaannya, jangan terlalu serius begitu, Nanami.." tersenyum dingin dan berjalan pergi keluar dari kamar
Toji melirik tajam ke samping kanannya, seorang laki-laki berdiri menatapnya, Toji tersenyum, ia mengetahui dan membiarkannya mengawasi, menatap kedua tangan milik orang tersebut, "coba lihat siapa tikus yang dari tadi memperhatikan, sepertinya kabarmu baik"ejek Toji
Tidak ada jawaban dari lawan bicaranya, Toji masih dengan senyum yang sama menatap lawan bicaranya, "Jika bukan karna anak itu, aku sudah mengambil kepalamu kemarin..!"sambungnya dingin
pria bermata rumah itu tersenyum dengan posisi yang sama, "ara.., apa aku harus berterima kasih, karna kau hanya mencopot kedua lenganku!?"balas pria tersebut dalam senyum. Walau ketegangan terlihat di antara keduanya
***
Yuuji melihat kosong sinar matahari yang masuk dari sela gorden, mengingatkannya beberapa memori sebelum tragedi ini terjadi. Langkah kakinya yang berhenti di tengah jembatan, mata coklat miliknya memandang tenang langit sore yang damai
"Yuuji-kun, ayo pergi, sebentar lagi malam" ucap Sasaki riang
"Iya" Yuuji berjalan kembali, melihat kedua seniornya, mereka sempat berada di klub yang sama, sudah beberapa hari ini mereka reunian dan menghabiskan waktu bersama, mengingatkan dirinya kembali ke kehidupannya yang normal dulu, sebelum dirinya mengenal kutukan
"Yuuji, apa kau pakai parfum akhir-akhir ini?"ucap Iguchi, sambil membawa belanjaan ditangan
"tidak, aku tidak pakai parfum, ah apa aku bau?" mencium tubuhnya khawatir
"justru sebaliknya, akhir-akhir ini aromamu manis" ucap Iguchi
"jangan-jangan kau punya pacar!?"timpal Sasaki ikut menggoda, Yuuji menggeleng malu, "jangan sembarangan, aku tidak punya"
"ehh jangan malu, kenalkan pada kami.." Goda Sasaki, melihat Yuuji dan merasa lega karna terlihat baik-baik saja, walau kejadian mengerikan di sekolah yang dulu mereka alami sudah lumayan lama, namun perasaan was-was mereka semejak itu terjadi, tidak bisa menghilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Gutes Leben - Jujutsu Kaisen
FanfictionHawa panas, Jantung yang berdebar diikuti rasa sakit di sekujur tubuh. Semua tanda-tanda yang jelas membuat Yuuji akhirnya menyadarinya bahwa dirinya harus menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginannya