"bisakah aku mengambil keputusan tepat? Aku tidak tahu ternyata seberat ini mengambil keputusan yang menyangkutkan orang lain" - Itadori Yuuji
.
"Yuuji ada yang harus kukatakan kepadamu.." ucap Nanami, duduk di sisi kasur dan mengusap wajahnya kasar, "..aku tidak tahu harus darimana mulainya, jadi em.. kau mungkin harus terus berhubungan dengan Toji dan Suguru, mereka-"
"Aku tahu soal itu, Sukuna sudah memberitahuku, dia bilang aku hamil tapi Sukuna tidak tahu siapa ayah dari mereka, karna itu mereka harus terus melakukannya.." potong Yuuji, melihat ke perutnya, lalu tersenyum melihat kerutan di dahi Nanami, "Aku baik-baik saja senior.."
".. sebenarnya bukan hanya itu, kau ingat sebelum pergi aku meminta sample darahmu?" Yuuji mengangguk, dia sendiri merasa penasaran mengapa hal ini bisa terjadi kepada dirinya
"Ieiri mengatakan feromonmu sangat spesial.." hening lama, tidak ada lanjutannya, Nanami menggantung pernyataannya, membuat empunya penasaran
"Jadi kenapa..?" melihat Nanami penuh ingin tahu, dia mungkin bukan murid yang cerdas di sekolah tapi dia mengetahui bahwa laki-laki tidak bisa mengandung atau melahirkan, namun semua yang terjadi pada sekarang, berlawanana dengan semua teori tersebut
"..kita akan bicara nanti, kau harus mandi, kita akan pergi dari sini dan tinggal di kediaman Fushiguro!"ucap Nanami tenang
Yuuji terdiam, Fushiguro adalah marga laki-laki tadi yang memiliki luka di sisi bibir kanannya, "Tidak bisakah aku kembali saja ke asrama?"
".. kita belum bisa kembali kesana, tempat itu tidak aman lagi" setelah ucapan tersebut, Yuuji tidak memiliki pertanyaan apapun, tubuhnya mulai bergerak sedikit demi sedikit ke tepi ranjang tanpa meninggalkan selimut yang sedang membalut tubuhnya
Brukkk
Tersungkur jatuh, Yuuji memerah malu, mengetahui tubuhnya tidak memiliki tenaga bahkan untuk berdiri, menundukkan kepala frustasi, dia tidak berani melihat Nanami karna sangat memalukan
"Tu- Nanami..!?" tersentak kaget saat merasakan tubuhnya terangkat, tangannya spontan memegang pundak Nanami
"Aku akan membantumu.." melangkah pergi ke kamar mandi, Yuuji menatap sungkan, Nanami menyiapkan semuanya, dengan tangan satunya yang masih terus mendekapnya
Menuang sabun aroma terapi, Nanami melirik Yuuji yang sedari tadi bersandar padanya, ".. apa kau bisa mandi sendiri? atau aku perlu membantumu?"
"A-aku bisa sendiri.." Yuuji segera turun, namun Nanami masih terus memegang tangannya sampai masuk ke bathub
Nanami segera melangkah keluar dari sana, menutup pintu kamar mandi, menghela nafas dan terdiam lama bersandar di balik dinding, tatapannya jatuh ke bawah, melihat benjolan di celananya dan pergi dari sana
Nanami keluar dari ruangan dan menatap nyalang mereka bertiga lalu kembali seperti semula, melihat itu mereka bertiga memiliki ekspresi yang berbeda-beda, "Kau belum mengatakan padanya!?" ucap Suguru setelah melihat kondisi Nanami, empunya hanya terdiam
"Aku akan beristirahat sebentar..!"ucap Nanami tidak menggubrisnya, melenggang pergi meninggalkan mereka bertiga
"Memang mengejutkan bahkan untuk ku, aku tidak tahu bahwa bocah itu spesial jika tidak diberitahu Ieiri.." ucap Toji acuh, lalu pergi dari sana
*
Yuuji membuka mata lelah, ia tertidur, belum sempat terbangun, Yuuji terkejut melihat ke samping, "Apa tidur mu nyenyak?"ucapnya dalam senyum
Yuuji spontan duduk, coba bangun di bathub yang dipenuhi air sabun,"..Nanami!? Sejak kapan? Apa kau menunggu ku daritadi!? Kau seharusnya membangunkanku-"
Nanami memegang sigap tangan Yuuji dan menuntunnya keluar dari bathub, "Bangun pelan-pelan, aku sudah membersihkanmu, tapi kau harus dibilas sekali lagi.."
Yuuji memang merasa tubuhnya licin dan masih ada sabun di beberapa tempat, termasuk rambutnya, sepertinya Nanami belum membilas rambutnya karna takut dia terbangun, Yuuji tersenyum
Yuuji berdiri patuh dan Nanami segera membilas Yuuji dan membalut tubuh kecil itu dengan handuk, lalu menggendongnya keluar
"!! Aku bisa berjalan sendiri.." Nanami tidak menggubris itu dan berjalan keluar, terlihat satu set pakaian ganti sudah tersedia di kasur, "A-aku bisa pakai pakaian ku sendiri.."ucapnya lagi
Nanami tertawa dan menaruh kembali pakaian Yuuji, "kalau gitu aku akan keluar, aku akan masuk lagi kalau sudah selesai.." meninggalkan Yuuji yang memerah sendirian di kamar
Yuuji melihat kebelakang berkali-kali, Kepala Sekolah Yaga berdiri di sana, tersenyum menatapnya, ia terkejut saat mendapati kepala sekolah berada di luar kamar, mengejutkan sebenarnya saat mendapat permintaan maaf dari orang tua itu, padahal ini bukan kesalahan dia
"Ayo pergi!" pintu mobil terbuka, seseorang sudah duduk di dalam, menunggu dirinya
"..Fushiguro-san!?" empunya menyeringai kecil mendengar Yuuji, di dalam mobil tidak ada siapapun selain mereka berdua dan sopir, Nanami keluar saat Pak Yaga ingin berbicara tapi dia tidak kembali lagi, dan dua orang lain yang saat itu ada disana juga tidak ada
Yuuji terpengarah melihat halaman besar yang sedang di lewatinya, berhenti di depan rumah bergaya jepang yang masih kental, terlihat pohon sakura dari depan pintu masuk, terlihat indah bersama dengan bulan
"Selamat datang, Toji-sama.." ucap seorang pelayan wanita yang amat cantik menurut Yuuji, ada dua pelayan lain di belakangnya, menyambut kedatangan mereka
"Ukyo, urus semua keperluan Yuuji disini.."ucap Toji enteng, pada wanita yang menurut Yuuji itu cantik, ternyata namanya Ukyo
"Yuuji-sama, mari ikut saya.." nada lembut terdengar di telinga Yuuji,
Yuuji mengangguk, namun baru selangkah mengikuti pelayan, tubuhnya tiba-tiba terangkat, memberontak di gendongan Toji, "Tu-tunggu, barang-barangku.."
"Pelayan akan membawanya, sekarang ini kau itu sangat lemah.." Yuuji menatap tajam, tidak terima dengan perkataan tersebut
"..tidak, aku ini kuat, aku bisa sendiri..!" Toji semakin mendekap Yuuji, menutup jarak di antara keduanya, Yuuji menyentuh dada Toji, berusaha menahan tubuhnya
"Kau sedang mengandung, tidak baik membawa barang berat, jadi orang lain yang akan membawakannya!" Yuuji menatap horor, tercengang mendengar penuturan Toji yang blak-blakan, mengabaikan berbagai tatapan dari para pelayan, menatap jengkel empunya yang tersenyum mengejek
Toji tersenyum puas melihat rona merah diwajah Yuuji, dia harus segera berhenti sekarang sebelum tanpa sadar melewati batas, menurunkan Yuuji dan empunya segera mengikuti pelayan, sebelum semua ucapan pria besar itu keluar, terdengar dua pelayan lain di belakang tengah berbisik-bisik
Mereka mulai berjalan menyusuri lorong, sampai di tengah rumah terlihat halaman terbuka dan di sana ada pohon sakura yang sekilas dilihatnya di pintu masuk, 'itu sangat indah..'
"Ini kamar anda, Yuuji-sama.." melihat ke dalam, tidak barang di dalam sana dan terlihat sederhana, hanya ada ranjang yang besar dengan sedikit kelambu di sisi kaki, namun ruangannya sangat besar untuk ukuran satu orang, "Ini.. bukankah terlalu besar?"
"Semua ini perintah tuan Fushiguro, jika ada yang anda inginkan, anda bisa membunyikan bel di dekat kasur, kalau gitu silahkan beristirahat, kami permisi"
Baru saja berbalik, suara pintu terdengar terbuka kembali, "ada apa-" !!
Tubuh Yuuji tersungkur jatuh dan mulutnya di tutup rapat oleh seseorang, cahaya bulan di belakang pintu itu membuat siluet pada seseorang di tengah remangnya kamar, Yuuji terbelalak melihat siapa orang tersebut
'.. senpai..!?!'
.
.
.
.
.
BersambungMata nee ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Gutes Leben - Jujutsu Kaisen
FanfictionHawa panas, Jantung yang berdebar diikuti rasa sakit di sekujur tubuh. Semua tanda-tanda yang jelas membuat Yuuji akhirnya menyadarinya bahwa dirinya harus menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginannya