7 > 𝐇𝐔𝐉𝐀𝐍 - 2

1.1K 166 6
                                    

Lanjutin cerita kemarin ( 6# hujan )

___

Tak lama setelah itu siko, Mai, dan roku pulang karena takut/dicariin mamanya, ya hari juga sudah mulai sore, dan hal itu juga membuatnya berfikir untuk pulang juga

"Dadah kakak, kapan kapan main lagi ya" siko

"Iya kapan kapan kepangin rambut ku lagi" Mai

"Dan aku juga, main bola lagi sama aku" roku

"Haha iya iya, se enggaknya kita ketemu lagi" [name]

Mereka bertiga melambaikan tangan ke arah suna dan [name], begitu pun mereka, Mereka berdua juga melambaikan tangan kembali ke arah mai, siko dan roku

"Hati hati di jalan yaa"  [name]

"Siap kak"  Mai

"Dadah" ucap siko, mai dan Roku dengan bersamaan lagi

mereka bertiga pun pergi berjalan menjauh dari taman itu untuk pulang ke rumahnya masing masing

"lucunya ya mereka" ucap [name] dengan memandangi mereka bertiga itu berjalan pergi meninggalkan halaman taman

"Lebih lucu lu sih menurut gw" - suna

"Iya'in"

"Kan memang iya"

"Hujannya dari tadi gak reda² ya" ucap [name]

Lalu dengan mendongak ke atas, dan tetesan air hujan itu terjatuh di muka [name], dan Suna juga ikut mendongak ke atas dan melihat langit yang sedang menghujani tubuh mereka

"Tapi ini udah lumayan gak deras"

"Iya juga sih"

Setelah itu [name] kembali melihat ke arah suna, ia melihat Suna yang masih menatap langit atas, dan kemudian Suna langsung melihat ke arah [name], kini mata mereka bertemu, dan mereka melakukan eye contacts

"Jadi sekarang kita mau kemana lagi?" Tanya Suna kepada [name]

Aslinya [name] juga ingin mengatakan hal itu kepada suna, namun Suna lebih mendahuluinya untuk mengatakannya

Kemudian [name] berfikir, dimana mereka harus pergi, niatnya ingin pulang ke rumah tetapi saat Suna bertanya jadi sekarang mau kemana lagi? Hal itu membuatnya ingin berjalan jalan lagi, dan ia mengingat suatu tempat yang tak jauh dari kompleknya

"Emmm, bagaimana kalau ke jembatan kunci aja"

"Jembatan kunci?"

"Iya, kan jembatan ada di jalan utama komplek kita" jelas [name]

Kemudian Suna berusaha mengingat-ingat jembatan di jalan utama komplek, agak samar samar sih menurutnya di ingatannya, tapi ia ingat kalau jembatan itu berwarna coklat

"Oh namanya jembatan kunci"

"Masa dari dulu gak tau"

"Baru tau"

"Yaudah ayok kesana"

Sekarang [name] sama suna menuju ke jembatan kunci, kalau yang belum tau tembatan kunci itu di sana banyak gembok² yang di dalamnya isi surat pribadi/pasangan,

Dan kunci dari gembok tadi itu di buang ke kolam yang ada di bawah jembatannya itu, tapi tenang kok kuncinya gak akan hilang dan masing masing kunci ada bentuknya sama dengan gemboknya.

Dan mereka berdua pun sampai di jembatan kunci itu, mereka melihat gembok gembok yang terkunci di jembatan itu semakin banyak

"Gemboknya makin banyak ya, perasaan dulu cuma dikit" ucap [name] dengan melihat dekat gembok gembok yang ada di sana

"Ya gak tau"

"Huhhh"

"Gw mau isi gemboknya itu" ucap Suna dengan tiba tiba

"Emang ujan ujan gini mau nulis" ujar [name] kepada suna

"Eh iya ya kan nanti kertasnya kena air hujan"

"Aku juga pengen sih isi gemboknya itu"]

"Kapan kapan aja bareng gw" ajak suna

Setelah itu [name] mengingat sesuatu, dimana kejadian waktu semi dan Suna menarik tangannya dengan bersamaan bagaikan tarik tambang, dan ia ingin bertanya tentang hal itu kepada Suna

"Eh iya sun"

"Ha?"

"Kemarin waktu bakar bakar di rumah Sho kan aku lagi ngobrol sama kak semi, dan kenapa tiba tiba Suna narik tangan ku?" Tanyanya

"e- ituu, bukan apa apa" ucap Suna sedikit menyembunyikan perasaannya

"Cemburu?" [name] berusaha untuk menyakinkan suna

"S-siapa juga yang cemburu"

"Yakali"

Setelah itu Suna menghela nafasnya dengan pelan pelan, semenjak kemarin semi menarik tangan [name] membuka Suna menjadi was-was kepada semi

"Kenapa si [name] bahas itu dah kan reflek gw gugup" batin suna

Sementara itu [name] yang sibuk sendiri dengan melihat lihat jembatan dan kunci itu melihat bayangan mereka yang sedang berada di jembatan, dan cahaya matahari itu membuat [name] melihat ke arah matahari, dan ya tak lama akan sudah fajar

"Dah sun ayok pulang udah sore" ajaknya

"Iya"

Mereka berdua berjalan meninggalkan jembatan kunci itu dan hendak menuju rumah, bisa dibilang rumah mereka dekat dengan jembatan kunci itu karena jembatannya berada di jalan utama komplek yang sedang mereka tinggali

Dan cuaca saat itu masih hujan, entah mengapa hujan itu tak reda reda, tapi sudah bisa tenang karena hujan itu tidak terlalu deras, dan waktu tak berselang lama akhirnya mereka sampai di rumah, lebih tepatnya mereka berdua sedang berada di teras rumah [name]

"huh dingin bet sun, tangan kek matirasa" ucap [name] dengan suara yang sedikit mengigil

"napa?" Tanya Suna yang bingung

Kemudian [name] melihatnya tangannya, dan benar saja, tangannya sangat pucat, ia terlalu lama bermain hujan-hujanan, dan Suna melihat ke arah [name] yang melihat tanahnya, sontak Suna membulatkan matanya

"eh tanganmu!" Ucapnya

Tiba tiba suna langsung memegang tangan [name], ia merasakan tangan [name] begitu dingin, pantas saja ia mengatakan bahwa tangannya mati rada

"Efek kelamaan main hujan-hujanan" ucapnya, [name]

"Dah mending lu masuk, mandi pake air hangat, kalo gak mau mandi dulu pake sweater atau Hoodie sana, pake selimut juga" ucap Suna

[name] yang mendengarkannya itu hanya bisa menghela nafas, mendengar ucapan Suna itu rasanya seperti dinasehati oleh ibunya saja

"Yaudah iya"

"Kalo sakit, panas, demam bilang gw"

"Iyaa Suna rintarou"

"Dah sana masuk rumah"

"Iya iya ni aku masuk" jawabnya dengan berjalan ke arah rumahnya dan mendekat pintu rumahnya, lalu ia membukanya, [name] jarang sekali kalau pergi keluar rumah itu rumahnya tak dikunci

Kini sekarang [name] udah masuk ke rumahnya, setelah menunggu [name] masuk ke dalam rumahny, Suna pun berjalan ke arah rumahnya tepatnya di sebelah rumah [name], dan ia berjalan ke arah pintu rumahnya dan ia memasukkan tangannya kedalam saku untuk membuka pintu rumahnya

Setelah menemukan kunci itu Suna langsung membuka pintu itu dengan kunci lalu masuk kedalam rumahnya, saat dirumahnya ia ingin langsung mandi membersihkan diri dan langsung tidur, ia cukup lelah hati ini

"Semoga aja [name] gak sakit" batin Suna

______

"Tadi gw lihat [name] hujan hujanan sama suna, tapi kenapa gw merasa cemburu ya liat mereka, gak mungkin juga mereka pacaran, gw belom menyerah, suatu hari nanti gw pasti dapet [name]"

...

Siapa ya kira kira yang berbicara seperti itu?....

Tbc...

RIVAL  [ Haikyuu X Reader ] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang