__
"kak semi kemarin gak ikut ya?"
tanya seorang gadis dengan Surai [HairColor] itu dan tengah duduk di salah satu kursi meja kantin dan dimana di depan Gadis itu sudah terdapat lelaki bersurai pirang terang yang tebal dan berantakan dengan ujung berwarna abu yang dapat diwarnai
"Ikut apa?" Jawab lelaki itu dengan menatap [name] seakan-akan tatapnya itu tidak bisa teralihkan lagi
"ngejutin ultah Suna" jawab [name]
"gak, ya aslinya gw mau ikut, tapi gw ikut cuma pengen bareng [name] aja, tapi kemarin mood gw langsung ilang gitu, kek gak pengen ikut" jawab semi dengan cepat
[name] merasa tidak percaya dengan semi, ya soalnya kan ia seperti musuh bebuyutan dengan Suna, karena itu [name] berfikir bahwa semi tidak ikut karena kemarin itu ultahnya Suna, sedangkan Suna adalah musuh semi
"yakin karena lagi gak mood? Apa gara gara kemarin tuh ultah Suna jadi kak semi gak ikut, bukanya aku ngefitnah kak semi ya karena aku ngomong kek gitu" ucap [name] secara blak-blakan kepada semi
"[name] masih gak percaya?" Tanya semi yang alisnya mulai terangkat sedikit naik
setelah mendengar itu manik mata [name] mulai melihat ke arah semi yang sedang berada di depannya, tatapan matanya seakan-akan saling berhubungan, bagaikan tali layangan yang sulit untuk putus kecuali ada tali layangan lain yang memutus tali layanan itu
ia melihat muka semi ya sepertinya semi tidak berbohong kepada, tapi itu hanya perkiraannya, belum tentu semi beneran jujur atau tidak
"ya' [name] percaya kok" jawab [name]
"nah gitu dong" ucap semi dengan mengukir senyumannya yang terlihat pada bibirnya yang hampir seperti setengah bulan sabit
setelahnya mereka hanya berdiam diri sambil berhadapan, ya tidak ada topik dari mereka, namun setelah itu..
"eh iya, [name] tadi disini tumben sendirian, apa mungkin lagi nungguin temenmu?" Tanya semi
setelah itu [name] mulai teringat, ia di kantin cuma hanya menunggu seseorang, tetapi karena ia berbicang topik dengan semi ia menjadi lupa
"astagaa lupaa' hehe iya, aku lagi nungguin lev dikantin, tapi ya dia gak Dateng Dateng" jawabnya
"lev?"
semi mulai mengingat ingat seseorang yang bernama lev di sekolah ini, pikirannya itu sampai di sosok lelaki bersurai abu-abu terang yang terbelah rapi dan mata hijau zamrud miring seperti kucing
"masa kak semi gak tau"
"tau' tapi agak lupa seperti apa raut wajahnya"
setelah semi ingat ingat lagi, ia mengingat bahwa lelaki itu tingginya sampai 194 cm, dia tinggi, ya semi kalah tinggi darinya, ya diperkirakan semi tingginya hanya sampai telinga dari lev saja, kalau dibandingkan dengan [name] mungkin tinggi [name] hanya sampai bahu lev
tiang :v
"lev yang anak tinggi itu kan? matanya hijau zamrud kalo gak salah" lagi lagi semi bertanya
"yup, bener" jawabnya
"oalah, emang kalian mau ngapain?" Semi
udah nih mulai lagi keponya, semi kalau semisal melihat [name] menunggu teman perempuan [name] di kantin, semi gak bakal kepo dengan apa yang akan [name] lakukan dengan teman perempuannya, namun bila [name] menunggu teman laki lakinya ini sudah menjadi sasaran semi untuk menjadi kepo
"kak semi pengen tau banget ya?" tanya [name] ia merasa semi seperti cemburu denganya karena ia sedang menunggu lev
"ya sebagai kakak kelas kan emang harus gitu, bisa aja gw bisa bantu gitu kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [ Haikyuu X Reader ] (HIATUS)
Teen FictionRival? Direbutin sama 4 orang secara diam diam, hmm menarik, berawal dari suka dengan diam diam kepadanya, saat menyukainya tiba tiba satu persatu rival muncul, apapun mereka lakukan untuk mendapatkannya, meskipun setetes darah pun terjatuh di tanah...