___Dan sesaat itu [name] tiba tiba bangun dari tidurnya, ia mambuka matanya pelan pelan dan ia juga merasakan sepertinya ia bersandar di sesuatu, [name] langsung menoleh ke arah kiri, yaa benar saja ia habis saja bersender di bahu osamu si surai abu abu itu
[name] pun langsung menegakkan kepalanya itu, ia tiba tiba terdiam dan menoleh ke arah osamu, sedangkan osamu juga melihat [name]
"kok bangun? Kalo masih ngantuk dini sender aja di bahu ku" ucap osamu dengan menepuk bahunya itu
"e-enggak kok sam, maaf tadi aku menyender di bahumu"
"gapapa, malah gw seneng lu nyender di bahu gw" jelas Osamu kepada [name]
[name] hanya mengangguk sebagai jawaban untuk perkataan osamu itu
__
mereka mengira bahwa hujan ini akan semakin deras namun perkiraan mereka salah, hujan yang tadinya sedikit deras itu mejadi gerimis, dan gerimis itu menjadi kesempatan mereka untuk pulang
dan tak berselang lama setelah itu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, mereka segera turun dari bus itu, [name] berjalan duluan dan osamu di belakangnya, setelah mereka turun...
"y-yaudah osamu aku pulang dulu ya" ucap [name]
"ah iya hati hati di jalan"
[name] mengangguk lagi sebagai jawabannya, dan [name] pergi ke arah kiri dan berjalan menjauhi osamu itu, begitupun osamu ia berjalan dengan arah yg berlawanan dengan [name]
[name] berjalan di bawah rintik hujan yang sedikit membasahinya, [name] sedikit santai karena besok juga libur entah mengapa, mungkin ada hubungannya dengan guru yang ada di kelas [name] yang tak datang untuk mengajar, mungkin tadi mereka mengadakan rapat
[name] menfokuskan diri untuk berjalan menuju rumah, dan sesudah ia sampai di depan rumah ia berjalan melewati teras rumahnya itu, tak lupa ia melpas sepatu dan kaos kaki nya itu, sesudah melepaskannya ia membawa sepatu berserta kaos kaki itu ke dalam rumah
[name] menaruh sepatu itu di rak, ia memiliki pikiran untuk menjemurnya saat hujan reda, ia memutuskan untuk kekamar dan mengganti baju, ia menggunakan kaos polos berwarna putih, dan [name] berjalan menuju dapur untuk membuat minuman hangat
___
( Pov Suna )
Suna sekarang masih berada di sekolah, terkahir kata Osamu suna bermain hujan hujanan di rooftop sekolah namun sekarang ia sudah di halaman sekolah untuk pulang, dan saat itu cuaca masih grimis
"sun lu nanti pas udah pulang hujan hujanan lagi?" Tanya Atsumu yang berjalan di sebelah suna
"nggak"jawabnya
"Ouuu"
Setelah itu mereka keluar dari halaman sekolah mereka memutuskan untuk pulang berjalan kaki, takutnya kalau naik bus nanti kursi penumpang/busnya basah karena mereka berdua
Mereka pun berkalan dan sesampainya di pertigaan jalan Atsumu tetap berjalan lurus dan suna berjalan berbelok ke arah kiri, setelah itu suna berjalan menelusuri jalan itu, dan ia pun hampir sampai di rumahnya namun tiba tiba awan mendung menjadi pekat, dan suna mendongak ke atas
"Lah, mau hujan deras lagi?"
Saat suna masih mendongak ke atas tiba tiba hujan lebat turun di menjatuhi di atas mukanya itu, dan hal itu membuat suna berlari menuju rumahnya dan ia melepas tasnya dan melemparnya di teras rumahnya, dan suna masih ada di halaman rumahnya, mungkin ia ingin bermain hujan hujanan lagi
"Fakkk, hp ku gpp kan tadi ku lempar barengan sama tas" cemas suna, ia berjalan menuju teras rumahnya dan ia melihat hp nya masih aman aman aja mungkin hanya tergores sedikit
Setelah itu suna melepaskan almamaternya dan baju sekolah itu, ia memakai dalaman kaos berwarna nila, habis itu suna kembali keluar teras, dan ia sekarang berada di halaman rumahnya, dan ia gak sengaja melihat rumah [name] yang terlihat lampu menyala yang terpantau dari kaca rumahnya
Suna pun memiliki ide untuk mengajaknya bermain hujan hujanan
___ Back
( [name] Pov )
[name] yang berada di kamarnya itu sedang meminum teh hangat, tiba tiba terdengar suara bel pintu yang tersamar samar dengan suara hujan, [name] mengira itu bukan suara bel namun ia ingin memeriksanya
[name] berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju pintu utamanya itu, dan ia melihat dari jendela, dan ia kaget melihat suna yang basah kuyup itu, [name] pun membuka pintunya
"Ngapain sun astaga"
"Mau ngajak lu main hujan hujanan"
[name] ingin menolak ajakan suna karena ia ingin bersantai di kamarnya dengan hawa dingin + menyeduh teh hangat
sebelum [name] menolak tangannya ditarik oleh suna keluar dari teras rumahnya, alhasil [name] jadi basah kuyup, hujannya begitu deras
"sunaaaaa, aku gak pengen hujan hujanan"
"Haaa?? Apa?? Gak kedengeran gw"
"aku gak pengen hujan hujanan!!" [name] bernada tinggi berteriak kepada suna itu
"paasih gak denger gw" suna berpura-pura tidak mendengarkannya padahal ia bisa mendengar ucapan [name] meskipun begitu suara hujan bergema
[name] menyerah dengan suna, meskipun ia sudah berteriak namun suna tidak bisa mendengarkannya, setelah itu mereka bermain hujan hujanan di halaman rumah [name]
20 pun berlangsung, hujan sudah mulai reda mereka masih main hujan hujanan disana
ketika suna ingin melihat [name] ia tak sengaja melihat kebawah dannn... Ya, suna melihat bra [name] yang menembus karena air, manalahi [name] menggunakan baju putih
dan hal itu membuat pipi suna memerah, dan terdiam, [name] terbingung kenapa pipi suna memerah dan tiba terdiam, ia melihat kemana arah mata suna itu melihat, [name] melihat arah mata suna itu kebawah, dan ia segera melihat kebawah dan ia baru sadar, setelah sadar [name] menutupi dadanya dengan kedua tangannya
sekarang pipi [name] juga memerah
"Jangan dilihat sunaaa" teriak [name] sambil membalikkan arahnya itu
Dan suna mengedipkan matanya dan ia tertawa
"Hahahaha, kenapa hm?" Ia tersenyum miring melihat [name]
"Da ah aku mau masuk duluu" [name] kemudian berlari untuk masuk kedalam rumahnya, dan ia masih menutupi dadanya itu dengan kedua tangannya
suna yang melihat [name] pergi beralih menuju rumah itu memiringkan senyumnya, ia berfikir kalau kesempatan tidak datang 2x
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [ Haikyuu X Reader ] (HIATUS)
Teen FictionRival? Direbutin sama 4 orang secara diam diam, hmm menarik, berawal dari suka dengan diam diam kepadanya, saat menyukainya tiba tiba satu persatu rival muncul, apapun mereka lakukan untuk mendapatkannya, meskipun setetes darah pun terjatuh di tanah...