"Jadi, ayah akan melanjutkan, kau tahu menjelajah waktu? Kapan akan mulai menjelajah waktu?" tanya El menuju ke Markas bersama Tony dan yang lainnya. "Kita akan uji coba terlebih dahulu. Satu orang entah siapa yang akan dijadikan uji coba kembali ke masa lalu mengambil suatu benda di masa lalu dan kembali ke masa sekarang. Kita belum tahu itu siapa. Dan jika berhasil, kita akan berdiskusi untuk mengambil semua batu-batu itu." kata Tony. "Kalian semua pasti akan berhasil." ucap El menyemangati Steve, Nat, Thor, Bruce dan Rocket.
"Yeah. We will. And everyone will back to their home. We promise, yeah?" ucap Steve tersenyum. El hanya bisa tersenyum mendengar perkataan itu. El hanya berharap ia bisa menghindarkan mereka dari kematian mereka.
Thor, Bruce dan Rocket terlebih dahulu masuk ke dalam markas dan mungkin mereka beristirahat di kamar yang sudah disediakan. Atau mungkin Thor malah minum minuman alkohol yang ada di markas.
"Uh, Steve. Kau dapat perisai mu kembali, ya?" tanya El. "Ya. Aku senang bisa mendapatkan kembali." jawab Steve tersenyum. "Kakek mu membuatkannya untuk dia, El." kata Tony. "Well, I'm a traitor." ucap Steve menyalahkan dirinya. "Tak ada yang menyalahkan mu, Steve. Bukan salah kalian berdua." kata Nat tersenyum ke arah Tony dan Steve. "Jika tetap kubiarkan perisai itu di garasi, Morgan akan menjadikannya seluncuran. Dia sangat suka main di garasi." ucap Tony.
"She did? What item has she taken from the garage?" tanya Tony. Steve tampak menyukai perilaku anak Tony yang tak pernah ia temui itu. "Dia mengambil hadiah ku kepada Pepper. Dia bermain dengan itu di tenda bermain miliknya. Aku hanya terheran melihat perilakunya." kata Tony tersenyum bangga menceritakan perilaku anaknya. "Tidak heran ayahnya seorang mekanik. Jadi, anak nya pun suka main di garasi." ucap Steve. "Ya, benar."
"Tony, aku dan Nat masuk terlebih dahulu. Menyiapkan semuanya." kata Steve beranjak masuk ke dalam markas. "Ya, baiklah. Aku akan menyusul."
"Kau pulang ke rumah, ya?" kata Tony menyuruh El untuk pulang. "Yeah. But the car is in Thor's place. I forgot to--" suara mobil dari kejauhan terdengar. Mobil itu ternyata mengikuti si "Pemerintah" kemanapun. "Oh, ternyata sudah datang."
"Apa yang... Bagaimana bisa sampai lagi kesini?" kata El kebingungan melihat mobil Tesla ayahnya sudah sampai di markas dan siap mengantar El kembali pulang. "Mobil itu akan mengikuti si Pemerintah kemanapun ia pergi." kata Tony. "Ah, baiklah. Aku mengerti. Kau terlalu pintar." ucap El tertawa.
"Dad, if you are going to travel time today, remember what mom said to go home, remember what Morgan said and what I said to you. We love you, dad. So much." ucap El kembali menahan air matanya. "Don't worry. And don't forget what uncle Steve said. We're gonna back home. We promise."
"Aku akan pulang. Jika tidak dilakukan sekarang (time travel) pulanglah sebentar. Ok, yah?" El masuk ke dalam mobil. "Tentu saja, sayang."
"Bye, dad. Love you."
"Love you more. Bye, sweetie."
El sudah pergi dengan mobil Tesla nya Tony itu. Tony segera masuk ke dalam dan melanjutkan membuat alat untuk menjelajah waktu.
"Stark, putri mu sangat cantik sekali, dia pintar, dan mirip seperti dirimu." kata Thor memuji anak Tony. "Ya, aku ayahnya. Terimakasih. Kau tak bermaksud apa-apa, 'kan?" kata Tony. "Apa? Tidak! Suudzon saja! Ah, sudahlah." kata Thor sedikit kesal.
--
El sudah sampai di rumah dan masuk ke rumah nya mendapati Pepper sedang menyiapkan makan siang untuk El. "Aku pulang!" El menyapa orang yang ada di rumah. "Hei, El. Makan lah, mama sudah siapkan makan siang untuk mu." kata Pepper menyiapkan semangkuk sup. Lantas, El pun segera duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fanfiction[Bahasa Indonesia] Seorang gadis yang bisa masuk Marvel Universe berkat Infinity Gauntlet. Ia diberi misi oleh seseorang untuk menyelamatkan pahlawan yang sudah mati di film Endgame. Ia diberi peran karakter sebagai keluarga Stark atau lebih tepatny...