Saat berhasil keluar dari dunia tersebut, El mendengar suara Patient Monitor di sampingnya. Dengan ruangan yang serba warna putih dengan sedikit corak warna putih tua. Lalu, El merasakan ada yang memegangi tangannya dan mengusapnya. El mencoba membuka matanya, dan terlihat ada seorang pria memakai jaket hitam, sedang meletakkan kepalanya di atas tangan El. El masih belum mengetahui siapa pria itu.
"Halo. Siapa ini?" kata El sambil melihat ke pria yang terlihat sedang tidur. Pria itu terbangun dan terkejut melihat El membuka mata. Ekspresi nya seperti melihat orang yang sudah lama tak buka mata.
"El? Oh Tuhan. Dokter! Kau tak apa-apa? Syukurlah, kau akhirnya bangun juga. Biar ku panggilkan dokter." Pria itu pun menekan tombol untuk memanggil Dokter.
"Bucky?" ucap El menatap pria itu.
"Apa?!"
Dokter pun datang dan segera memeriksa keadaan El. Dari memeriksa pupil mata, sampai memeriksa Patient Monitor El. "Syukurlah, kamu sudah sadar. Ada rasa sakit dibadanmu?" tanya Dokter.
"Tidak ada." jawab El sambil menggeleng kepala.
"Jika ada rasa sakit di badanmu, apapun itu, di bagian manapun itu, katakan padaku, ya?" ucap Dokter tersenyum. "Baiklah."
"Selamat datang kembali." ucap Dokter tersenyum.
"Terima kasih." El tampak kebingungan.
"Hei, El. Tenanglah, mereka sedang menuju kesini." ucap Pria itu menuju tempat duduk di sebelah tempat tidur El. "Bucky?" ucap El mengerutkan keningnya. "Apa?! Bucky? Aku bukan-- Bucky? Aku Sebastian, El. Aku Sebastian. Apa yang-- Kau kenapa?" Pria itu tampak bingung dengan yang terjadi dengan El. Pria itu ternyata Sebastian yang selalu ada disebelah El.
"Sebastian? Sebastian Stan?"
"Ya, Aku Sebastian Stan. Aku memerankan Bucky. Kau benar. Tapi, Aku Sebastian Stan. Tidakkah kau mengingatku?" tanya Sebastian.
"Maaf, Aku kira kau-- Aku kira kau Bucky. Maaf."
"Hei, tak apa."
Tiba-tiba, seorang pasangan suami-istri, datang dan masuk ke dalam ruangan El. Mereka masuk dengan perasaan bahagia melihat El. "Ellysa. Oh Tuhanku. My El. Terima kasih Tuhan." seorang Pria yang tak asing bagi El datang memeluk El dengan erat.
"Dad?"
Pria itu adalah Robert Downey dengan istrinya datang ke rumah sakit, dikabari oleh Sebastian bahwa El sudah sadar. "Kau bilang apa?" Robert melepas pelukannya. Istrinya hanya berdiri di pojokan dekat pintu melihat momen reuni Robert dengan El.
"Dad. Apa kau ayahku?"
"Y-y-ya... Ya. Aku ayahmu. Aku ayahmu." Robert menganggukkan kepalanya.
"Tony?"
"T-tony? Tony Stark? Tidak, Bukan. Aku bukan Tony Stark. Aku Robert, Robert Downey Jr. R D J. Kau ingat?"
"Ingat? Ada apa sebenarnya denganku?" ucap El bingung. "(menarik napas) Kau mengalami koma, El." ucap Sebastian disebelah El. "Koma? Sudah berapa hari?" tanya El.
"Bukan hari. Hampir 4 tahun kau koma." kata Sebastian ragu. "Koma selama 4 tahun? Apa? Tapi, Aku merasakan aku hidup. Tapi tidak di dunia ini. Aku mengenalimu sebagai Bucky, Aku tahu kau Sebastian Stan. Aku tahu kau Robert Downey. Tapi aku mengenalimu sebagai Tony Stark, ayahku. Aku tidak koma, aku hidup dimana karakter kalian hidup. Aku hanya- Aku hanya tak mengenali dia. Tapi, aku tahu dia istrimu, Robert. Namanya Susan." ucap El menjelaskan.
"Kau mengenaliku dan Sebastian sebagai karakter kita?"
"Ya. Aku jadi anak Tony Stark. Apa kau percaya itu, Robert?" ucap El senang. "Anak Tony Stark? Bukankah anak Tony hanya Morgan?"
"Kau tahu Multiverse? Kau bisa jadi apa saja." El menyombongkan dirinya. "Oh Tuhan." Robert ikut senang mendengar cerita El.
"Apa Stephen-- Oh, maaf. Benedict, ya, namanya Benedict. Apa Benedict akan kesini?" tanya El. Sebastian memasang wajah bingung mengapa El mencari Benedict Cumberbatch.
"Benedict-- Cumberbatch?" tanya Sebastian. "Ya. Cumberbatch. Benedict Cumberbatch. Apa dia akan kesini?" tanya El. Sebastian dan Robert saling bertatapan dengan wajah bingungnya. "Kau mau Benedict kesini?"
"Ya, tolong."
"Baiklah." Robert mengambil ponselnya dan mulai menelpon Benedict Cumberbatch untuk datang ke rumah sakit.
"Boleh aku bertanya, mengapa kau ingin bertemu dengan Benedict?" ucap Sebastian. "Karena- Aku- Mengencaninya." jawab El dengan ragu. "Kau mengencani nya? Wow..." Sebastian terkejut.
"Yeah. Ini semua karena peristiwa Wanda menginginkan America Chavez untuk hidup dengan anak-anaknya. Aku menonton filmnya." ucap El. "Kau menonton film nya?" tanya Sebastian."I-ya. Kenapa?"
"Itu film terbaru Benedict dan Lizzie. Doctor Strange In The Multiverse Of Madness. Setiap Marvel merilis film atau series barunya, aku selalu menontonnya bersamamu. Aku putar filmnya memakai Deskripsi Audio. Aku hanya berpikir, jika kau menonton film dengan Deskripsi Audio mungkin kau juga bisa merasakannya. Dan itu berhasil. Syukurlah." ucap Sebastian. "Aku tidak mengharapkan hal itu kau ucapkan. Kau jenius, btw." El tersenyum.
"Tunggu. Robert, dimana Aaron? Kenapa dia tidak disini? Panggil dia kesini." El baru ingat kakaknya yang selalu menjaganya di universe lain. "Aaron?" Robert selesai menelpon Benedict dan terkejut mendengar El bertanya soal kakaknya.
"Ya. Dimana dia?"
"Dia--" Robert beranjak duduk disebelah El.
"Dia kenapa?"
"Dengar, El. Aaron sudah meninggal 4 tahun lalu. Yang sebenarnya terjadi adalah, kau jatuh di jembatan dalam percobaan bunuh diri. Dan kau terkena benturan keras, dan untungnya kau masih hidup dan mengalami koma selama 4 tahun. Kau mencoba bunuh diri karena kepergian kakakmu. Kakakmu meninggal seminggu yang lalu sebelum kau mencoba bunuh diri. Aku menemukanmu sudah melompat. Aku tadinya mencoba menghentikanmu. Sudah terlanjur. Polisi bilang tidak ada catatan kehidupan orang tuamu. Jadi, aku akan merawatmu sampai kau pulih. Tapi, kau ingat Aaron sudah meninggal?" kata Robert menjelaskan.
"Ya. Aku ingat sekarang. Aku ingat semua itu. Maafkan aku. Dan kau Sebastian, mengapa kau bisa selalu ada disini untukku?" kata El. "Aku- jatuh cin--" kedatangan seseorang memotong percakapan Bucky.
"El?" ucap seorang Pria masuk ke dalam ruangan. El mengalihkan perhatian pada Pria tersebut dan betapa senangnya El melihat Benedict.
"Benedict?"
Benedict datang dengan istrinya. Benedict berjalan menuju El yang masih terbaring di tempat tidur.
"Hello, kid. Apa kabar? Kau baik-baik saja? Bagaimana keadaanmu sekarang?" Benedict memeluk El.
"Aku lebih baik sekarang. Terima kasih. Aku aman bersama rumahku."
---
El menjalankan pemulihan selama 1 munggu di rumah sakit ditemani Sebastian dan Robert. Seminggu setelah El benar-benar pulih, Robert menandatangani surat adopsi. Kini El menjadi anak angkat dari Robert Downey Jr. dan hidup bersama keluarga Robert. El sangat bersyukur dengan keluarga barunya. Robert juga memperkenalkan El dengan teman-teman syuting Robert di Marvel Studio. El juga sudah pandai berakting dan menjadi terkenal. Sampai akhirnya Kevin 5G (Feige) merekrut El untuk menjadi aktor karakter Marvel nya. Entah El menjadi karakter apa nantinya. Kevin sangat suka dengan cara berakting El.
Sekarang, El memulai hidupnya yang baru. Banyak orang dari seluruh dunia yang menyukai El karena kerendahan hatinya kepada penggemarnya, cara dia tampil dipanggung bersama ayah angkatnya.
~•~•~•~•~
END OF STORY
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fiksi Penggemar[Bahasa Indonesia] Seorang gadis yang bisa masuk Marvel Universe berkat Infinity Gauntlet. Ia diberi misi oleh seseorang untuk menyelamatkan pahlawan yang sudah mati di film Endgame. Ia diberi peran karakter sebagai keluarga Stark atau lebih tepatny...