New Captain

317 39 5
                                    

"Stan, haruskah aku mencegah Peter agar tidak ikut Study Tour nya? Aku sangat khawatir." kata El berdiri dihadapan Stan Lee. "Kau tahu peraturan nya, El."

"Iya benar, tapi... Agh..." kata El frustasi. "Kau tahu bahwa dia akan berhasil melawan musuhnya di film itu." kata Stan menatap El di mata. "Damn it, Stan. Okay fine..."

"El? El? Kau tak apa?" terdengar ada orang yang sedang memanggil El saat ia sedang bertemu dengan Stan Lee. Ternyata Pepper ada di kamar El mendapati El sedang tertunduk seperti tidur dalam duduk. "Mama?" El bangun dengan perasaan terkejut karena tak biasanya ia bertransisi secepat ini.

"Kau tak apa?" kata Pepper memegangi tubuh El. "Yeah, aku baik-baik saja." kata El memegang tangan mamanya. "Ada apa?"

"Ada Uncle Steve, Bucky dan Sam di bawah, mereka ingin menemuimu." kata Pepper. "Oh benarkah? Baiklah, aku akan segera kebawah."

Saat El menuruni tangga, diruang tamu ada Steve, Bucky dan Sam disana. Bucky dan Sam sedang duduk di sofa, sedangkan Steve sedang memangku Morgan di kursi rodanya dan sedang asyik mengobrol dengan Morgan.

"Oh, there you are!" Steve menyapa. "Steve? Apa yang kau lakukan disini?" tanya El. "Steve bilang, Natasha sudah memiliki kuburan semenjak kematiannya yang dibuat oleh adiknya. Kami tak tahu betul soal itu. Tapi, Steve bilang sepertinya kau tahu tentang itu. Kami meminta tolong untuk antarkan kami ke kuburan Natasha." kata Bucky menjelaskan tujuannya datang menemui El.

"Oh ya, baiklah. Uhm... Apa mau berangkat sekarang? Atau..." ucap El yang di potong oleh Steve untuk berangkat sekarang juga. "Uhm... Baiklah. Aku akan bersiap terlebih dahulu." El segera kembali ke kamarnya dan bersiap menggunakan baju hitam.

-

"Apa aku mengenalmu, Pria Tua?" tanya Morgan yang polos itu menanyai apakah ia mengenal Steve. Karena sebelumnya Morgan bertemu Steve dengan tampilan yang berbeda dan jauh lebih muda dari yang sekarang. "Oh, kau tentu tahu siapa aku. Aku teman ayahmu."

"Benarkah? Karena kemarin aku melihat seseorang seperti mu tapi dia jauh lebih muda." pintarnya anak Tony Stark itu berbicara. "Kau pintar sekali, nak. Kau persis seperti ayahmu. Hei, bisa kau tolong aku sesuatu?" kata Steve menatap wajah anak perempuan itu. "Apa itu?"

"Jaga Ibumu untuk ku dan ayahmu, ya?" kata Steve sambil melirik ke arah Pepper yang berdiri di belakang sofa. Mendengar titah Steve kepada Morgan, Pepper hanya tersenyum ke arah mereka berdua. "Baiklah..." jawab Morgan sambil mengangguk.

"Baiklah, aku sudah siap." kata El sambil menuruni tangga dengan pakaian serba hitam. "Ma, aku pamit antar Uncle Steve dulu. Janji tak akan larut malam." kata El berpamitan dengan Ibunya. "Ya, aku percaya padamu. Hati-hati.",

"Baiklah, saatnya aku pergi. Jaga dirimu baik-baik, Morgan. Aku menyayangimu." kata Steve mencium pipi Morgan. Bucky segera beranjak dari duduknya, begitu juga dengan Sam. Sam segera mendorong kursi roda Steve keluar. Bucky beranjak keluar sambil mengusap rambut Morgan dan menatapnya aneh. "Jadilah anak yang baik." kata Bucky sambil mengedipkan satu matanya. "Bye, little girl."

Mereka pergi ke Ohio menggunakan pesawat karena perjalanan yang akan memakan waktu panjang. Steve sudah masuk ke pesawat milik Avengers dan menggunakan sabuk pengamannya. Steve duduk bersama El di bangku pesawat. Sam dan Bucky yang mengendarai pesawat.

~

"Ya Tuhan, punggungku." kata Steve saat sudah sampai di Ohio. "Sini, biar ku bantu." Bucky membantu Steve duduk di kursi roda. "Terimakasih, kawan." kata Steve.

"Sam, Bucky. Kau akan ikut?" tanya El. "Aku akan ikut." ucap Sam sambil mengangguk. "Buck?", Steve bertanya. "Tidak, aku disini saja. Menunggu di pesawat. Aku akan membeli kopi disekitar sini." ucap Bucky. "Baiklah."

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang