It Was A Good Night!

241 34 12
                                    

Malam harinya, El pergi ke Queens untuk mencari Peter dan sedikit menghibur diri di kota Queens. Tetapi, El izin kepada ibunya pergi ke Queens untuk bertemu teman lamanya. Pepper mungkin tidak akan tahu siapa Peter. Karena Pepper juga terkena mantra Dr. Strange.

Sesampainya di Queens, El melihat sekelilingnya terdapat banyak gedung tinggi. Banyak orang juga berjalan di trotoar menggunakan jaket mereka karena cuaca yang dingin.

Saat El sedang berjalan di trotoar, ada seseorang yang mengenakan baju berwarna merah dan biru yang menutupi seluruh tubuhnya. Orang itu menghentikan El dengan cara memegang lengan El dan memanggil nama El. "Ellysa?" orang itu ternyata Peter Parker mengenakan Spider Suit nya. El terkejut dan hanya bisa terdiam mencerna apa yang baru ia lihat. Mereka berdua seketika menjadi patung. El teringat seluruh kejadian di film Spider-Man No Way Home. Peter juga teringat bahwa tak ada seorangpun yang akan mengenalinya dan lagipula El sudah meninggal beberapa bulan yang lalu.

"Oh, maaf. Salah orang. Maafkan aku. Permisi." begitu sadar, Peter ingin segera pergi dari tempat dimana ia bertemu El. "Peter." kata El memanggil Peter. "El, itu kau? Kau mengenalku?" kata Peter segera kembali berdiri dihadapan El. " Iya, ini aku, El. Aku mengenalimu, Peter." ucap El tersenyum. "Oh, Ya Tuhan." Peter memeluk El dengan rasa senang setidaknya satu orang bisa mengenalinya. "Tunggu, bukankah kau- Kupikir kau meninggal."

"Ya, aku hidup. Itu cerita yang panjang. Tapi, yah, aku kembali." El mengangguk dan tersenyum bisa melihat wajah Peter lagi. "Senang bisa melihat wajahmu." Peter kembali memeluk El. "Yeah! Aku juga."

"Mau mengetahuinya?" kata El mengajak berbicara bersama dengan Peter. "Aku sangat ingin." Peter mengangguk. "Tapi, aku ingin pergi ke toko dimana MJ bekerja, sepertinya donat dan kopi di toko itu sangat enak, apa kau keberatan? Jika keberatan kita cari toko lain." ucap El.

"Uhm... Tidak. Tidak apa-apa. Kita ke toko MJ saja." kata Peter menganggukkan kepalanya. "Kau mau ganti baju mu atau kau akan membuka topeng mu itu dan membuat kekacauan lagi?" kata El bercanda. "Ya, aku akan pulang terlebih dahulu mengganti bajuku. Kau tunggu-"

"Aku belikan baju untukmu. Mari cari toko baju dan makan donat bersama. Malam ini aku yang traktir." ucap El menghibur Peter. "Tapi, jika aku mencari baju, dan aku membuka topeng ku dan semua orang-"

"Katakan saja, kau habis dari kompetisi kostum dan lupa membawa baju." ucap El. "Oh, baiklah. Sebelumnya, terima kasih banyak, El." kata Peter.

Lalu mereka berjalan menelusuri trotoar dan menjumpai toko baju untuk pria. Mereka masuk dan segera memilih baju yang bagus untuk Peter. "Mana yang kamu suka? Pilih saja. Oh ya, jangan lupa membeli jaket musim dingin. Di luar sangat dingin, kan?" kata El.

"Ya, benar. Apa ini tidak menghabiskan uangmu?" kata Peter khawatir uang El habis karenanya. "Ah, tenang saja. Ayahku meninggalkan sebagian hartanya kepadaku." kata El tersenyum.

"Ayolah, tak perlu mengkhawatirkannya. Pilih saja. Mau aku yang pilihkan untukmu?" kata El. "Oh ya, boleh." Peter mengangguk.

"Tunggu, kau pakai sweater, celana dan sepatu saja dulu. Nanti kita cari jas yang cocok. Kau tunggu disini, aku akan ke kasir." kata El. "El, aku sungguh tidak enak jika seperti ini." Peter menggelengkan kepalanya. "Ah, santai saja."

Sesudah dari kasir membayar sweater, celana dan sepatu boot yang dipilih, Peter pergi ke kamar ganti, untuk mengganti kostum Spider-Man nya.

"Bagaimana?" kata Peter keluar dari kamar ganti. "Kau terlihat tampan." El mengacungkan jempolnya. "Ohhh.... (tertawa)" Peter tersipu.

"Baiklah, kita cari jas nya." ucap El. Mereka berdua segera berjalan masih di dalam toko itu dan mencari jas musim dingin. El segera memilih jas warna hitam untuk Peter. Saat El sedang memilih ukuran jas yang pas untuk Peter, El bertanya kepada Peter "Peter, apa ini pas di badanmu? Peter?" Ternyata Peter memandangi wajah El dalam diam, ia tersenyum sambil memandangi wajah El. "Peter, kau baik-baik saja?" El keheranan.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang