"Terimakasih sudah datang ke... Maaf ini bukan pesta. Ini sebuah acara yang didatangi oleh orang-orang yang kusayangi. Terimakasih semua. Ini pidato terakhirku. Aku tak tahu, mungkin aku tidak pernah pidato, lagipula aku tak pandai pidato. Ini malam terakhirku, jadi kuharap malam terakhirku ini akan spesial dari malam-malam sebelumnya. Terimakasih untuk Ibuku, sudah menjaga ku selama beberapa tahun ini. Jujur aku ingin sekali tetap disini, menjadi anakmu. Anggap saja aku lahir di dunia ini. Lahir di dunia ini, aku bisa merasakan apa yang aku inginkan. Kasih sayang orang tua, kasih sayang kerabat, kasih sayang seorang teman, kasih sayang seorang kekasih, kasih sayang seorang sahabat. Aku mendapatkan semuanya disini. Tak pernah menyangka aku dibesarkan oleh dua orang tua hebat. Ayahku, Tony Stark. Semoga ayah istirahat dengan damai. Ibuku, Pepper Potts. Dan tentunya, adik perempuan, Morgan Stark. Senang rasanya bisa menjadi bagian dari keluarga.
Kalian tahu, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Aku harap aku takkan mengalami bagian ini. Ya Tuhan ini sangat sakit sekali... Aku tidak pernah mengira perpisahan akan sesulit ini. Badai sudah hilang, saatnya aku kembali ke tempat seharusnya. Terimakasih, Ibu. Terimakasih, Papa (Clint). Terimakasih, Putri Kecil kesayangan Ayah. Terimakasih, Tangan Robot. Terimakasih, Stephen Si Penyihir Cinta. Terimakasih, Peter. Terima kasih, Happy. Ku ucapkan terimakasih kepada semua orang yang berjasa di hidupku. Terimakasih, Ayah. Terimakasih, Steve. Terimakasih, Nat. Semoga Tuhan mengampuni mereka." El berpidato didepan semua hadirin. Di acara tersebut ada Pepper, Clint, Happy, Morgan, Peter, Bucky, Stephen. Berat untuk El berpidato seperti itu. Tak menyangka, ia akan pergi meninggalkan dunia yang mengubahnya.
Setelah El berpidato, para hadirin menikmati hidangan yang disajikan. "Kubuatkan ayam panggang kesukaanmu. Spesial. Dan untuk terakhir kalinya kubuatkan." Pepper menatap hidangan spesial yang dimasak oleh Pepper untuk El. "Kuharap ini bukan terakhir kali memasak ayam panggang kesukaanku." El memegang tangan Ibunya yang ada di atas meja. Pepper hanya tersenyum melihat El menikmati ayam panggang nya.
--
"Shall we dance?" ucap Strange mengulurkan tangannya untuk El. "Tentu. Waktuku sedikit. Aku takkan sia-siakan." jawab El memegang tangan Stephen.
Lagu berdansa di putar,
Never Enough - The Greatest Snowman[Intro]
"Baiklah, aku tahu lagu ini dan kurasa lagu ini sangat sulit dijadikan lagu berdansa." Stephen mengerutkan keningnya. "Tidak jika kita mencoba." El menyeringai.
Melihat El dan Stephen mulai berdansa. Peter yang sedang minum pun tersedak karena terkejut dengan apa yang dilihatnya. "Kau tak apa, Nak?" tanya Clint yang menyadari Peter tersedak. "Ya. Aku tidak apa-apa. Maaf." Peter sedikit terkejut dan membersihkan tumpahan air di tubuhnya. Peter teringat momen-momen mereka berdua saat Peter dilupakan semua orang. Disaat Peter mulai merasakan cinta kepada El.
I'm trying to hold my breath
Aku mencoba menahan napasSedangkan, Bucky hanya melihat El dan Stephen sambil meminum segelas Tequila. Bucky seperti menonton pertunjukan film romantis disana. Hanya terdiam dan menikmati minumannya.
"Rasakan iramanya, perhatikan liriknya, rasakan juga dansanya, El. Pandangi orang yang ada di depanmu. Dan yang terpenting, anggap saja disini hanya kalian berdua dan lagu itu." ucap Clint sambil meminum segelas Tequila nya.
Let it stay this way
Biarkan seperti iniCan't let this moment end
Tak bisa biarkan momen ini berakhirYou set off a dream in me
Kau memulai mimpi di dalam dirikuEl: "Kau benar-benar memulai mimpi dalam diriku. Kau takkan tahu seberapa banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fanfiction[Bahasa Indonesia] Seorang gadis yang bisa masuk Marvel Universe berkat Infinity Gauntlet. Ia diberi misi oleh seseorang untuk menyelamatkan pahlawan yang sudah mati di film Endgame. Ia diberi peran karakter sebagai keluarga Stark atau lebih tepatny...