⚠️WARNING⚠️
BAGI READER MUSLIM, TIDAK DISARANKAN MEMBACA DI SIANG HARI ATAU DI WAKTU PUASA BERLANGSUNG. DOSA TIDAK DITANGGUNG AUTHOR! BACA SETELAH BUKA PUASA!-----
"Jadi, Kate adalah partner baru mu, ya?"
"Ah, kata partner hanya untuk menyenangkan dirinya saja. Tapi, iya. Dia membantuku juga membersihkan nama Ronin dan membantuku selama beberapa hari sebelum natal kemarin." ucap Clint.
"Jangan lupakan partner lama mu, Ayah..." seringai El kepada Clint. Panggilan ayah masih terasa canggung bagi El.
"Tidak. Aku takkan pernah melupakan dia. Dia lebih dari sekedar partner. Kami saudara." Clint tersenyum. "Jadi, bagaimana Yelena?"
"Yelena, dia mungkin sedang menyendiri setelah kuberitahu jika Natasha berkorban untuk dunia, dan aku bukan membunuhnya. Dia menangis saat aku bersiul menggunakan siulan yang biasa ia lakukan dengan kakaknya. Lalu, dia menyadari bahwa Natasha sangat menyayangi Yelena. Dan aku bukan pembunuh Natasha. Ya, itu hanya- Yelena berpikir aku yang membunuh Natasha, tapi itu pilihan Natasha." Clint menatap El sedih.
"Tak ada orang yang bisa melupakan orang yang sudah sangat berjasa di hidupmu. Begitu juga denganku." kata El. Clint membuka tangannya, lalu tangan El pun memegang tangan Clint.
"I'm so proud of you." Clint menatap El bangga.
--
El diajak masuk ke rumah Barton dan bertemu Cooper (anak pertama Clint), Lila (anak kedua Clint), Nathaniel (anak ketiga Clint), Laura (istri Clint), Kate Bishop (partner baru Clint).
"Halo, Ibu Laura. Aku El. Halo, Cooper, Lila, Nathaniel. Aku El. Halo juga, Kate. Aku El, anak almarhum Tony Stark." kata El sambil membungkukkan badannya dihadapan semua orang yang sedang mendekor untuk pesta kecil.
"Hai, aku- aku penggemar berat ayahmu dan penggemar kau juga." Kate melambaikan tangannya dan terlihat sangat senang bisa bertemu dengan anak dari seorang yang terkenal, Tony Stark. "Ayahku? Yang mana? Pria ini atau Pria kaya itu?" kata El menunjuk kepada Clint.
"Apa- Pria- Pria ini? Pria kaya? Apa maksudmu?" Kate tampak kebingungan. "Aku hanya sebagai figur Ayah untuk El." Clint memutar bola matanya. "Oh, aku tidak tahu itu. Sejak kapan?" kata Laura. "Sejak tadi, saat kami melakukan pembicaraan diluar." ucap Clint. "Kau punya banyak anak, Clint Barton. Terhitung, 5 anak sudah kau miliki." kata Laura bercanda.
--
"Peter?" saat El sudah sampai di rumahnya. El melihat Peter berdiri sendirian dihadapan batu memori plakat. "Apa yang kau lakukan disini?" El keluar dari mobil dan menghampiri Peter. Saat menghampiri Peter, El melihat Peter sedang menyeka air mata di pipinya. "Peter? Kau menangis. Ada apa?" tanya El sambil memegang bahu Peter.
"Oh, hai, El. Tidak, tidak. Aku tidak menangis." kata Peter yang masih menyeka air matanya. "Katakan kau sedang merindukan Mr. Stark, 'kan?" El berdiri disamping Peter. "Ya, benar. Aku sangat-sangat merindukannya. Sungguh, aku masih terbayang badannya berdiri di hadapanku." Peter menahan tangisnya. El segera memeluk Peter yang menangis.
"Aku benar-benar kehilangan semuanya, El. Aku tidak punya siapa-siapa lagi." Peter menangis di pelukan El. "Peter, ada aku. Aku disini." El menenangkan Peter. "Peter, dengarkan aku. Aku suka Spider-Man, sungguh. Tapi, aku sangat-sangat suka dengan Peter Parker. Karena dia mempunyai hati yang sangat kuat. Sedangkan, Spider-Man, dia hanya kuat fisik saja. Kau memiliki hati yang kuat, Peter." El mengusap punggung Peter. "Aku tahu kau lelah. Kau bisa pergi ke suatu tempat atau melakukan sesuatu yang bisa membuatmu lupa akan masalahmu. Atau kau bisa datang saja kepadaku, kita bicara." El melepas pelukannya dan mulai memandangi wajah Peter. El mengusap rambut dan wajah Peter. "Aku tahu kau bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Fanfic[Bahasa Indonesia] Seorang gadis yang bisa masuk Marvel Universe berkat Infinity Gauntlet. Ia diberi misi oleh seseorang untuk menyelamatkan pahlawan yang sudah mati di film Endgame. Ia diberi peran karakter sebagai keluarga Stark atau lebih tepatny...