Father Figure

209 29 5
                                    

⚠️WARNING⚠️
BAGI READER MUSLIM, TIDAK DISARANKAN MEMBACA DI SIANG HARI ATAU DI WAKTU PUASA BERLANGSUNG. DOSA TIDAK DITANGGUNG AUTHOR! BACA SETELAH BUKA PUASA!

-----------

'tok tok tok' El mengetuk pintu rumah Clint Barton. "Permisi. Apa ada orang dirumah?" panggilnya kepada orang yang ada di dalam rumah. Lalu seorang gadis sebaya dengan El keluar dari pintu, "Ya, ada apa? Dengan siapa?" kata gadis itu. Gadis itu adalah Lila, anak kedua dari Clint Barton dan Laura Barton.

"Uhm, ya. Aku El, anak dari almarhum Tony Stark. Aku kesini ingin bertemu dengan Clint Barton." kata El memperkenalkan dirinya dan menjelaskan tujuan ia datang ke rumah keluarga Barton. "Oh, ayah? Tunggu, aku panggilkan." saat akan memanggil ayahnya Lila, Clint datang menghampiri anaknya untuk melihat siapa yang ada diluar.

"Ellysa? Bagaimana kau-?" Clint segera memeluk El karena terakhir bertemu dengan El saat pemakaman almarhum Tony. Dan mendengar kabar bahwa El meninggal. Clint sangat terkejut dengan kedatangan El saat itu. Clint sangat ingin lebih dekat lagi dengan El. Secara, El adalah anak tanpa ayah sekarang. "Ya Tuhan. Kau hidup!" kata Clint tak percaya. Clint mencium kepala El dan memeluk El bak anak sendiri.

"Kau sungguh baik-baik saja? Atau aku yang bermimpi?" Clint melepas pelukannya dan memandangi sekitar wajah El. "Ya, Paman. Aku kembali." El mengangguk dan tersenyum. Mereka berdua pun kembali berpelukan.

Terakhir kali mereka bertemu, El sangat kesal dengan perkataan Clint yang menyuruhnya untuk memperbaiki dunia Marvel ini. Secara, dia tidak ada hak dan kuasa untuk mengubah apapun. "Kau mau masuk? Didalam sangat ramai, ngomong-ngomong. Sedang dekorasi untuk pesta kecil nanti." ajak Clint. "Uhm, sebenarnya itu ide bagus. Tapi, aku hanya ingin bertemu dan berbicara denganmu berdua saja." kata El.

"Oh, baiklah. Aku akan memberitahu orang didalam untuk pergi sebentar. Oh ya, Lila ini El anak Tony Stark dan El ini anakku Lila. Berkenalanlah... Haha." canda Clint. "Ya, aku sudah berkenalan tadi."

-

"Jadi, ada apa?" tanya Clint kepada El dibawah pohon besar dekat rumah Clint. Mereka berdua duduk di bangku kayu panjang. "Kau tahu jika aku meninggal beberapa bulan lalu, dan juga aku sudah memberitahumu kalau aku bukan dari dunia ini." ucap El memulai percakapan. "Ya, itu benar. Aku sekarang sadar, itu tak penting sama sekali jika kau bukan dari dunia ini. Aku tak peduli. Sungguh. Yang sudah terjadi, biarlah terjadi." Clint menanggapi apa yang dibicarakan El dengan sikap 'bodoamat'.

"Aku kesini hanya ingin mengunjungimu dan bercerita tentang semua yang aku lalui akhir-akhir ini." kata El sambil memainkan tangannya. "Ceritakan saja padaku. Aku disini." Clint merangkul El.

"Ini hanya- Aku meninggal, aku kembali di depan batu plakat ku sendiri. Dan memberitahu ibuku semuanya. Rasanya sangat lega bisa kembali lagi kesini. Aku sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia asliku. Tinggal kakak laki-laki ku yang selalu ada untukku. Hanya itu saja sih." El tak ingin membahas tentang dirinya merasa beruntung ketika meninggal karena masih bisa mengingat Peter seperti biasanya.

"Ada aku." Clint tersenyum. El pun tersenyum.

"Sebenarnya juga, kau adalah salah satu dari karakter favorit ku. Kau sangat ke-bapak-an. Aku butuh sosok sepertimu. Kau tahu, setelah aku menonton serial mu di duniaku tentang pertarungan saat natal kemarin. Mereka menunjukan kebersamaan mu dengan anak-anakmu. Itu membuatku iri dan ingin merasakannya. Tapi, ah ya sudahlah. Aku sudah besar sekarang." kata El menatap luasnya kebun Keluarga Barton. "Aku tak tahu ingin mengatakan apa lagi. Sungguh. Aku hanya bersyukur bisa melihatmu kembali lagi kesini. Oh ya, aku masih penasaran siapa yang menyelamatkanmu saat kau mencoba bunuh diri di jembatan itu? Mau mengatakannya?" kata Clint.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang