Carelessness

254 32 1
                                    

"EL! NO!" Peter berteriak terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang sangat terkejut atas apa yang baru saja muncul di mimpinya. "Argh, Ya Tuhan. El!" Peter mengusap wajahnya. "Itu tadi sangat nyata." bisiknya di kamar. Ia melihat sekeliling, disampingnya ada Ned yang masih tertidur. "Syukurlah, Ned tidak bangun. Jam berapa ini?" Peter mengambil handphone nya dan melihat jam. "Jam 4 pagi? Yang benar saja. Sudahlah, aku lanjut tidur saja." Peter kembali menaruh kepalanya di bantal yang empuk itu.

Peter mulai menutup matanya dengan tangannya, membantu agar badannya bisa tidur lagi. Tapi, disakat Peter menutupi matanya dengan tangannya, ia mulai memikirkan siapa yang baru saja ia temui di mimpinya. Peter sedang mencerna apa yang dikatakan oleh El di mimpinya.

Kau harus berusaha untuk tidak membuat kegaduhan dengan kacamata itu, Peter.

"Bagaimana bisa dia... Apa dia peramal?" Mimpi itu jadi bahan overthinking Peter saat ia tidak bisa tidur.

Pagi hari, Peter dan sahabatnya, Ned, bersiap untuk melanjutkan kegiatan Study Tour mereka. Peter masih memikirkan mimpi yang ia alami tadi malam. Kegaduhan, kata itu yang masih terjebak di pikiran Peter. Apa maksud dari kegaduhan?

~

2 hari setelah Peter mengalami mimpi itu, terjadilah kejadian tak terduga. Di pagi harinya, saat Peter bermimpi tadi malam, ia membawa kacamata itu saat berpergian bersama teman-teman dan guru nya menggunakan bus. Entah Peter masih belum mengerti cara menggunakannya atau bagaimana, ia tak sengaja mengirim sebuah drone dari luar angkasa milik Stark Industries. Peter tak sengaja mengirim drone itu untuk menyerang teman sekelasnya yang tak sengaja memotret dirinya sedang tidak memakai celana saat bertemu seorang wanita, yaitu anak buah Nick Fury. Peter ingin menyerang teman sekelasnya itu agar ia tidak membagikan foto aib nya itu ke teman kelas lainnya.

Tak berjalan mulus, drone malah membuat kekacauan dan membuat seisi bus panik karena drone yang diperintahkan oleh Peter itu. Untung, Peter berhasil menghancurkan drone itu dengan jaring web nya.

Lalu keesokan harinya, pada malam hari, terjadi kerusuhan karena monster api muncul dari bawah tanah, makhluk itu mencoba menghancurkan bangunan sekitar dan berusaha membunuh 2 orang yang makhluk itu hadapi, yaitu Peter sebagai Night Monkey dan Beck sebagai Mysterio. Perkelahian Beck dan Peter melawan makhluk api itu pun terjadi. Masing-masing berusaha menyelamatkan warga sekitar dan membunuh makhluk itu.

Sampai akhirnya, Beck mengumpulkan semua kekuatannya dan menembus bagian dada makhluk tersebut. Monster api pun dimusnahkan. Beck terlihat terbaring lemah di tanah.

Kerusuhan itu pun sudah berakhir, Nick Fury dan anak buah nya datang ke lokasi untuk melihat keadaan. Nick menghampiri Beck yang masih terduduk di tanah, Nick meminta Beck untuk bergabung di pihaknya.

Nick melirik ke arah Peter dengan seragam hitamnya dan kacamata putihnya yang terbuka, Nick menghampiri Peter. "Kau punya kelebihan, Parker. Tapi kau tidak ingin berada disini." ucap Pria dengan tutup mata itu. "Pak, saya juga ingin kau ada Berlin." Peter menahan perasaannya. "Tapi kau harus memutuskan, apakah kau akan terus melangkah atau tidak. Stark memilihmu. Dia memilihmu menjadi seorang Avenger. Aku butuh itu. Dunia... Butuh itu. Mungkin Stark salah, benar 'kan?" Nick tetap berbicara sambil menatap Peter dimatanya. Peter tak tahan membendung air matanya karena ucapan Nick. Ucapan itu bagaikan tamparan baginya untuk menjadi lebih baik lagi seperti yang Tony Stark inginkan. "Pilihan ada padamu." lalu Nick pergi meninggalkan Peter. Sedangkan anak buah Nick segera membereskan sisa-sisa kerusuhan.

Beck segera bangun dan menghampiri Peter yang hanya berdiri dan tertunduk karena masih teringat ucapan Nick tadi. "Ayo kita minum." ajak Beck. "Tapi aku belum 21 tahun." Peter menggeleng kepala. "Hei! Kita harus merayakannya. Kita melakukan sesuatu yang baik malam ini." Beck menepuk pundak dan mengajak Peter untuk minum. "Yeah."

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang