jadi gini

95 7 0
                                    


"--gua ga sengaja nabrak spesies gua."

kenma dan yaku ngangguk paham, ga sadar dengan raut bingung di wajah yozai.

"terus-"

"bENTAR. spesies lu maksudnya?"

"oh- it's just his way of calling orang orang yang tingginya kurang lebih kek dia," jelas yaku. "we call them titan jadi jadian." lanjutnya. "atau tiang listrik berjalan," tambah kenma, mengakibatkan yaku gagal nahan ketawanya.

"atau tokyo tower hidup- pfft"

yozai menatap kedua chibi di depannya ini, niat ngebales ejekan. lev yang seakan ngerti pikirannya langsung ngasih warn, "kalo masih mau hidup mending jangan bro."

sang latter mengangguk.

"back to topic! dia nabrak gua, mayan kenceng sampe gua jatuh. dia minta maaf, panjang banget minta maafnya berasa lebaran padahal gua dah bilang gapapa. eh tiba tiba dia kekeh mo nraktir gua makanan buat permintaan maaf,"

"jangan bilang lu-"

"pastinya gua terima dong ya?! mana waktu itu dah sore jadi kantin dah tutup, dan guA laper."

"idiot." yaku kadang- bukan kadang lagi keknya, setiap detik hidupnya ia bertanya tanya kenapa dari sekian banyak cowok dia bisa bisanya berakhir sama haiba.

cinta memang buta.

"tapi ga sebuta itu juga kan lu kalo lagi laper njing?! jelas jelas baru kenal? lu main terima tawarannya?!" ia hampir nakol si tiang tapi distop kenma yang nyuruh lev lanjut.

"nah nyampe di tempat makan, pas gua inget inget lagi emang agak mencurigakan karena pas masuk gua langsung dibawa ke lantai 2, padahal lantai pertamanya waktu itu masih kosong melompong gada pelanggan."

"beda selera sih, gua kalo restorannya ada banyak lantai juga lebih milih di atas, pemandangannya enak. ada balkon kan?" yozai menyela, dibalas gelengan dari lev. "jendela semua ditutup, gada gorden samsek pula."

"oop-"

"makan makan makan, enak sumpah tapi sayangnya--"

"beracun?"

"betul." jawab middleblocker tersebut. mata yaku melebar, "hAH?!"

"he said he would give me the 'penawar racun' kalo gua janji bakal ngelakuin perintahnya--"

omongan lev terpotong yaku yang tiba tiba memotong jarak wajah mereka hingga tinggal beberapa inci.

"lu ngeiyain kan?"

"i- iya"

"thank god." helaan napas keluar dari mulutnya sebelum masuk ke mode khawatir lagi. "berarti lu gapapa kan?"

"y-yeah i'm good," jawab lev terbata bata, dugaannya bakal dimarahin malah berbalikan dengan realita.

"ahem. bukannya mo ganggu tapi.. bisa lanjut?" pertanyaan sang setter sempet dicibir yozai, "munafiknya, lu tadi ngambil foto kan?"

"terlalu langka untuk tidak didokumentasikan." gumam kenma naruh ponselnya di saku kembali.

"ekhem, ya udah bisa diekspek sih suruhannya itu apa." ujar yaku melirik kouhai pirang di sampingnya.

"QUESTIOn." yozai memotong pembicaraan.

"kenapa lu ga kabur aja setelah ngeiyain? secara dia cuma minta lu janji doang, kalo lu ga ngelakuin pun darimana dia tau?" untuk pertama kalinya dia nanya hal yang bermutu.

semua perhatian pindah lagi ke lev.

"that's.. the problem. ada ancaman lain yang-- yang bisa dibilang ga bisa gua cuekin." jawabnya tanpa ngelakuin kontak mata ke siapapun. yaku yang notice hal tersebut pastinya tambah penasaran, tapi di sisi lain ga mau juga ngebuat lev ga nyaman.

🍉-kuroken gaje story-🍉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang