Bab 67

775 67 21
                                    

Harry mengalami tidur yang tidak lelap. Orang tuanya keluar masuk dari mimpinya, tidak pernah berbicara; Mrs Weasley menangisi jasad Kreacher, dipandangi Ron dan Hermione yang sedang memakai mahkota, sosok Heather yang berdarah-darah, dan sekali lagi Harry menemukan dirinya berjalan menyusuri sebuah koridor yang berakhir pada sebuah pintu terkunci. Dia terbangun tiba-tiba dengan bekas lukanya menusuk-nusuk dan menemukan Ron telah selesai berpakaian dan sedang berbicara kepadanya.

"...lebih baik bergegas, ibu akan marah-marah, dia bilang kita akan ketinggalan kereta api..."

Ada banyak keributan di dalam rumah. Dari apa yang didengarnya sewaktu dia berpakaian secepat kilat, Harry mengetahui bahwa Fred dan George telah menyihir koper-koper mereka untuk terbang menuruni tangga untuk menghindari kerepotan membawanya, dengan hasil mereka meluncur lansung ke arah Ginny dan Heather, menjatuhkan dua tingkat anak tangga ke aula; Mrs Black dan Mrs Weasley sama-sama berteriak sekuat-kuatnya.

"—BISA SAJA MENYEBABKANNYA LUKA PARAH, KALIAN IDIOT—"

"—TURUNAN-CAMPURAN KOTOR, MENODAI RUMAH NENEK MOYANGKU—"

Hermione bergegas masuk ke dalam ruangan tampak bingung, persis ketika Harry sedang memakai celana olahraganya. Hedwig sedang berayun di bahunya, dan dia menggendong Crookshanks yang menggeliat di lengannya.

"Ibu dan ayahku baru saja mengirim Hedwig balik." Burung hantu itu berkedip patuh dan bertengger di puncak sangkarnya, "Sudah siap?"

"Hampir. Apakah Ginny dan Heather baik-baik saja?" Harry bertanya, sambil mendorong kacamatanya.

"Mrs Weasley sudah mengobati mereka," kata Hermione. "Tapi sekarang Mad-Eye mengeluh bahwa kita tidak bisa berangkat kecuali Sturgis Podmore ada di sini, kalau tidak pengawalnya akan kurang satu karena Heather sepertinya akan diperban di kepala."

"Pengawal?" kata Harry. "Kita harus pergi ke King's Cross dengan seorang pengawal?"

"Kamu yang harus pergi ke King's Cross dengan seorang pengawal," Hermione mengkoreksinya.

"Kenapa?" kata Harry tidak senang. "Kupikir Voldermort seharusnya bersembunyi, atau apa kamu akan memberitahuku bahwa dia akan melompat keluar dari belakang sebuah tong sampah untuk mencoba membunuhku?"

"Aku tidak tahu, itu cuma yang dibilang Mad-Eye," kata Hermione kacau, sambil melihat ke jam tangannya, "tetapi kalau kita tidak segera berangkat kita pasti akan ketinggalan kereta api..."

"BISAKAH KALIAN SEMUA TURUN KE SINI SEKARANG JUGA!" Mrs Weasley berteriak dan Hermione terlonjak seakan-akan terbakar dan bergegas ke luar ruangan. Harry menyambar Hedwig, menjejalkannya tanpa basa-basi ke dalam kandangnya, dan turun ke bawah mengejar Hermione, sambil menyeret kopernya.

Potret Mrs Black sedang melolong marah tetapi tak seorangpun repot-repot menutup tirainya; semua keributan di aula pastilah akan membangunkannya lagi.

"Harry, kamu ikut denganku dan Tonks," teriak Mrs Weasley—melawan pekikan yang diulang-ulang "DARAH LUMPUR! SAMPAH! MAKHLUK-MAKHLUK KOTOR!"

"Tinggalkan kopermu dan burung hantumu, Alastor akan mengurus barang bawaan...oh, demi Tuhan, Sirius, Dumbledore bilang jangan!"

Seekor anjing hitam yang mirip beruang telah muncul di sisi Harry ketika dia sedang merangkak melewati berbagai koper yang berceceran di aula untuk mencapai Mrs Weasley. Heather yang baru saja turun lagi menggendong kuda pegasusnya, mengelus kepala anjing itu dengan gemas. Harry sempat ingin berteriak karena berpikir Heather tidak tahu bahwa itu Sirius Black. Namun mendengar gadis itu menyebut nama Sirius, ia malah jadi tertawa renyah.

"Sirius lebih lucu kalau jadi anjing," kata Heather, sudah berdiri. Ada plester besar di dahi kanannya.

"Oh jujur saja..."kata Mrs Weasley dengan putus asa kepada Sirius. "Well, resikonya kepalamu sendiri!"

Born To Be Ready (Reader X Harry Potter Cast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang