Bab 101

341 42 7
                                    

Heather sudah kembali lagi ke Malfoy Manor semenit yang lalu, membungkuk rendah begitu melihat beberapa anggota keluarga Malfoy dan langsung berlari ke kamarnya. Dalam keadaan tepar dan meyakinkan dirinya untuk tidak bisa lagi mengerjakan sesuatu, pada akhirnya dia menyuruh Goly untuk memberi makan Candy dan Loki beserta seluruh makhluk yang berada di kopernya. "Tolong berikan Goldy yang baru. Dia suka yang agak renyah. Sampaikan maafku."

"Baik, nona Heather," kata Goly sebelum masuk ke dalam koper.

Gadis itu merasa dirinya seharusnya sudah memilah-malah baju untuk dipakai ke pesta pernikahan besok, tapi tenaganya sudah habis dan dia terkapar di atas tempat tidurnya dengan mata sayu dan nyawa yang tinggal setengah, perlahan pergi melayang ke alam mimpi.

"Bukankah kau seharusnya mengganti baju dulu?"

Draco masuk ke kamarnya dan membaringkan diri di sebelah Heather. Gadis itu tidak menjawab, hanya berdeham sekali, kemudian suara napas tenang mulai terdengar darinya, menandakan dia sudah terlelap.

Draco menyeringai, memutar tubuhnya dan memandangi Heather yang sudah benar-benar terpejam. Dengan pikiran jahil yang besar, lelaki itu mulai menoel-noel pipi Heather dan mencubitnya, membuat gadis itu terbangun lagi dengan mengeluh kesal. Draco tidak menyerah, tangannya berpindah-pindah dari pipi ke hidung ke telinga, mencubit pelan bagian wajah gadis itu sampai akhirnya dia duduk tegak dengan mata melotot kesal.

"Maumu apa sih?" teriak Heather, memukul Draco dengan bantal keras-keras, sementara lelaki itu tertawa puas. "Bisakah kau biarkan aku tidur? Aku lelah sekali."

Lelaki itu menariknya berdiri saat Heather hendak berbaring lagi. "Ganti baju dan bersih-bersih dulu. Jangan jorok." Heather mendengus kesal, berjalan malas ke kamar mandi dengan handuk dan piama yang sudah disangkutkan Draco di pundaknya.

Heather bangun keesokan harinya dengan rasa puas. Dia merasa untuk pertama kalinya akhirnya dia tidur dengan nyenyak sekali tanpa mimpi dan tanpa penglihatan yang tiba-tiba muncul di kepalanya. Dia bergegas mandi dan memilih gaun untuk pesta pernikahan sepupunya.

Gadis itu merasa heran sendiri saat melihat lemarinya tampak terbagi dua bagian, pakaian berwarna dan pakaian hitam-hitam yang semuanya hadiah dari keluarga Malfoy. Bahkan di ulang tahunnya kemarin, Narcissa dan Bellatrix memberinya gaun hitam lagi dengan model yang menurut mereka menarik. Narcissa dengan gayanya yang elegan dan Bellatrix dengan gaya nyentriknya yang seperti bintang rock. Heather jelas tidak akan memakai pemberian Bellatrix kalau dia sedang waras.

Heather beberapa kali berganti gaun dan mencocokkannya dengan tubuhnya di depan cermin. Sejauh ini sudah sepuluh gaun dicoba dan dia belum menemukan yang cocok dengannya. Beberapa terlalu terbuka di bagian punggung dan beberapa lainnya menurutnya membuatnya terlihat agak gemuk. Sepuluh menit berlalu begitu saja sementara dia masih berkubang di antara tumpukan baju di atas tempat tidurnya.

Seseorang mengetuk pintu kamarnya dengan pelan ketika ia mencoba gaun lain yang menurutnya jauh lebih cocok dengannya di antara yang lain. "Boleh aku masuk?" kata Draco.

"Masuk saja." Dan Heather langsung menyesalinya begitu ingat bagian punggungnya belum di resleting. Ia sudah berusaha selama beberapa menit dengan tangannya, mantra, dan segala cara lainnya, tapi resleting macet itu tak kunjung bergerak ke atas untuk menutup.

Ia buru-buru berlari dan merapat ke tembok saat Draco masuk. Lelaki itu memandangnya jauh lebih heran daripada memandang tumpukan baju yang membukit di atas tempat tidurnya. "Ngapain kau di sana?"

Heather tersenyum canggung dan menggeleng. Ia sebenarnya bukan malu karena dia belum memakai bajunya dengan benar. Toh, resletingnya tidak sampai ke bawah sekali. Tapi ia malu karena mengingat dia punya bekas luka akibat mantra Sectumsempra dan Heather tidak mau Draco melihat itu.

Born To Be Ready (Reader X Harry Potter Cast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang