Bab 38

1.3K 168 50
                                    

Pada pagi hari Halloween, Heather bangun bersama yang lain dan turun untuk sarapan dengan perasaan tak sabar untuk segera ke Hogsmeade untuk pertama kalinya. Heather duduk di meja Gryffindor dan menemukan Harry yang tampak tertekan.

"Kau kenapa?" tanya Heather khawatir.

"Tidak dapat izin dari McGonagall karena formulirnya tidak ditanda-tangani paman dan bibinya," jawab Ron ketika tampaknya Harry tidak mau berbicara sepatah kata pun.

"Harusnya kau sihir saja mereka supaya mau menandatangani formulirmu," kata Heather yang akhirnya membuat Harry tertawa.

"Terimakasih. Aku tak apa. Nikmatilah jalan-jalan kalian."

Harry mengantar mereka sampai ke Aula Depan. Filch, si penjaga sekolah, berjaga di belakang pintu, mencocokkan nama-nama pada daftar panjang, mengawasi setiap wajah dengan curiga, dan memastikan tak ada yang menyelundupkan anak yang seharusnya tak boleh pergi.

"Tinggal di rumah, Potter?" teriak Malfoy, yang berdiri dalam antrean bersama Crabbe dan Goyle. "Takut melewati Dementor?"

Harry mendengus kesal. "Jangan dengarkan dia, Harry. Tak akan ada habisnya," kata Heather yang segera menarik Draco setelah Filch mengabsen mereka.

Anak-anak yang telah diperbolehkan pergi ke Hogsmeade mengantri untuk mendapatkan kereta-kereta yang akan mengantar mereka ke sana. Heather menaiki kereta yang sama dengan Draco, Pansy, dan Blaise. Udara di bulan Oktober sudah cukup dingin bagi Heather hingga ia harus memakai baju hangat dan mantel serta membawa-bawa api biru yang di masukkan ke dalam toples.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan melewati jalan berbatu-batu dan berlumpur, mereka akhirnya sampai. Anak-anak kelas tiga tampak paling bersemangat di antara anak-anak lainnya karena ini kali pertama mereka ke sana. Mereka turun dengan cepat dari kereta, kemudian langsung berkumpul membentuk kelompok-kelompok dan berlari-lari kecil di atas jalanan lembab ke setiap toko di sana.

Di bagian paling depan yang langsung terlihat saat turun dari kereta adalah The Three Broomstick—semacam pub yang menjual minuman beralkohol dan non-alkohol—yang cukup terkenal dengan butterbeer-nya. Honeydukes yang menjual berbagai macam permen terlihat paling ramai dan menjadi minat nomor satu anak-anak. Namun Zonko's Joke yang menjual barang-barang lelucon juga tak kalah ramai. Baru saja ada balon yang terbang keluar dan meletup, menghasilkan bunga api yang tertawa-tawa saat mereka melewatinya. Fred dan George berada di jendela toko itu, mengintip ke dalam etalase dan merencanakan apa saja yang akan mereka beli.

Heather dan Draco berencana untuk mencoba teh di kedai Madam Puddifoot's yang berada di dekat Hog's Head atas saran dari dua kembar Weasley. Kedai itu terlihat paling mencolok dari kejauhan karena berwarna merah muda dan banyak pasangan yang bergandengan tangan masuk ke dalam, membuat perasaan Heather langsung tidak enak.

Lonceng berdering saat Draco membuka pintu. Pemandangan para pasangan muda yang sedang berciuman menyambut mereka. Heather langsung bersembunyi di balik bahu Draco dengan wajahnya yang memerah. Sementara lelaki itu menutup wajah dengan tangannya dan memijat pangkal hidungnya sambil menunduk.

"Sudah pesan tempat, dears?" tanya seorang wanita berceletuk merah muda dengan baju motif bunga-bunga.

"Be—belum? Ada tempat yang agak—terpisah?" Suara Draco sampai bergetar dan telinganya memerah. Matanya bergerak-gerak, tidak tahu akan melihat kemana.

"Oh, pasangan yang butuh privasi. Silakan ke belakang. Masih ada dua yang kosong."

Mereka berjalan beriringan melewati lautan pasangan yang sedang asyik dengan dunia mereka sampai tidak menyadari hal lain. Draco dan Heather duduk di salah satu kursi di balik tembok merah muda dan tirai bunga-bunga di pojok ruangan. Mereka juga telah memesan teh dan beberapa kue.

Born To Be Ready (Reader X Harry Potter Cast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang