Bab 92

334 41 5
                                    

Malam Natal akhirnya tiba. Keluarga Weasley dan tamu-tamu mereka duduk di ruang keluarga, yang sudah didekorasi Ginny secara berlebihan, sehingga rasanya seperti duduk di antara ledakan untaian kertas-hias. Hanya Fred, George, Harry, Heather, dan Ron yang tahu bahwa malaikat di puncak pohon Natal itu sebetulnya jembalang kebun yang telah menggigit pergelangan kaki Fred ketika dia sedang mencabuti wortel untuk santapan Natal. Dikenai Mantra Bius, dicat emas, dan dijejalkan dalam tutu mini yang aslinya adalah baju Candy, dengan sayap kecil direkatkan pada punggungnya, dia mendelik marah kepada mereka semua, malaikat paling jelek yang pernah dilihat Heather, dengan kepala besar botak seperti kentang dan kaki agak berbulu.

Mereka semua sedang mendengarkan siaran khusus Natal oleh penyanyi favorit Mrs Weasley, Celestina Warbeck, yang suaranya mendayu-dayu dari radio kayu besar. Fleur, yang tampaknya menganggap Celestina sangat membosankan, bicara keras sekali di sudut sehingga Mrs Weasley yang jengkel berkali-kali mengacungkan tongkat sihirnya ke tombol volume, sehingga Celestina makin lama makin keras. Selagi Celestina mendendangkan lagu berirama jazz, Sekuali Penuh Cinta Panas dan Pekat, Fred dan George memulai permainan kartu Exploding Snap dengan Ginny dan Heather. Ron berulangkali mencuri pandang ke arah Bill dan Fleur, seolah berharap bisa mendapatkan tips. Sementara itu Remus Lupin, yang semakin kurus dan lebih lusuh daripada biasanya, duduk di sebelah perapian, menatap apinya seakan dia tidak bisa mendengar suara Celestina.

Oh, datanglah kepadaku, Dan aduklah kualiku ini

Akan kurebuskan cinta yang panas dan pekat

Untuk menghangatkanmu malam ini.

"Kami berdansa diiringi lagu ini waktu berusia delapan belas tahun!" kata Mrs Weasley, mengusap mata pada rajutannya. "Kau ingat, Arthur?"

"Mph?" kata Mr Weasley, yang kepalanya terangguk-angguk di atas jeruk satsuma yang sedang dikupasnya. "Oh ya...lagu yang bagus..."

"Aku mau tanya," kata Heather selagi memilih kartunya. "Siapa itu Celestina Warbeck?"

"Dia penyihir...penyanyi jazz yang...Yah, aku juga tidak tahu," kata Fred, berusaha mencuri pandang ke arah kartu Ginny dan mendapat tabokan keras di lengan darinya.

"Maaf soal itu," kata George, mengedikkan kepalanya ke arah radio ketika Celestina menyanyikan refrein. "Sebentar lagi selesai."

"Well, suaranya cukup enak," kata Heather menaruh satu kartunya di bawah kakinya agar George tidak bisa melihatnya.

"Apa lagu yang kau dengar biasanya?" tanya Ginny, mencubit pinggang Fred setelah lelaki itu berhasil menjatuhkan dua kartunya. "Musik muggle?"

"Yeah, mereka punya suara yang luar biasa," kata Heather.

"Siapa yang bagus?"

"Tergantung kau menyukai genre apa." Heather mendengus saat mengeluarkan kartu yang salah. "Ada penyanyi pop, Michael Jackson, kalau kau tahu. Dia penyanyi Amerika dan dia sangat terkenal di antara para muggle. Hampir seluruh dunia tahu dia."

"Atau kalau lebih suka yang teknik vokalnya luar biasa, Mariah Carey, kurasa."

Selagi permainan kartu mereka mulai menegangkan, Celestina Warbeck mulai menyenandungkan balad berjudul Kaucuri Hatiku dengan Mantra. Setelah Heather kalah, suasana hening, yang terdengar hanyalah ratapan Celestina.

Oh, hatiku yang malang, ke mana perginya? Dia meninggalkanku karena mantra...

...dan kini setelah kau cabik-cabik hatiku kumohon kembalikanlah dia kepadaku!

Celestina mengakhiri lagunya dengan nada panjang melengking, disambut aplaus meriah dari radio. Mrs Weasley dengan antusias ikut bertepuk tangan.

"Sudah selesai?" kata Fleur keras. "Syukurlah, lagu-lagunya par—"

Born To Be Ready (Reader X Harry Potter Cast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang