Bab 7

2.7K 311 5
                                    

Pelajaran Ramuan ternyata menjadi hal paling buruk yang sejauh ini terjadi. Pelajaran itu berlangsung di salah satu ruang bawah tanah. Di sini hawanya lebih dingin daripada di kastil di atas dan ruang itu sendiri sudah cukup menyeramkan tanpa binatang-binatang diawetkan yang mengapung di dalam tabung-tabung gelas yang berjajar di sepanjang dinding.

"Kalian berada di sini untuk mempelajari ilmu rumit dan seni membuat ramuan," kata Snape memulai. Suaranya tak lebih daripada bisikan, tetapi anak-anak menangkap semua kata yang diucapkannya—seperti Profesor McGonagall, Snape punya kelebihan bisa tanpa susah payah membuat seluruh murid di kelasnya menyimak. "Karena tak banyak kibasan tongkat yang konyol di sini, banyak di antara kalian akan susah percaya ini sihir. Aku tidak berharap kalian benar-benar bisa menghayati keindahan isi kuali yang menggelegak lembut dengan asapnya yang menguar, kekuatan halus cairan-cairan yang merayap merasuki nadi manusia, menyihir pikiran, menjerat akal sehat...Aku bisa mengajar kalian bagaimana membotolkan kepopuleran, merebus kejayaan, menyumbat kematian—kalau kalian bukan kepala-kepala kosong seperti anak-anak lain yang biasa kuajar."

Kesunyian menyusul pidato pendek ini. Heather mengulum bibirnya dan menunduk, menghindari bertatapan mata dengan Snape. Harry dan Ron bertukar pandang dengan alis terangkat. Hermione Granger sudah duduk di tepi tempat duduknya dan kelihatan ingin sekali membuktikan bahwa dia bukan kepala kosong.

Pelajaran itu dimulai dengan hal yang meneggangkan. Harry ditanyai beberapa pertanyaan oleh Snape dan ia tidak bisa menjawabnya. Sedangkan Hermione yang sudah mengangkat tangan tinggi-tinggi diabaikan, seakan Snape memang hanya ingin membuat Harry jadi korbannya.

Heather yang duduk di sebelah Draco menyenggol lengannya setelah lelaki itu berkali-kali mengejek Harry dengan sebutan selebriti baru, menyuruhnya diam agar tidak menyulut emosi siapapun. Lelaki itu mendengus kesal dan menatap gadis itu tak percaya. Kemudian kegiatannya berubah menjadi memainkan tangan Heather dengan alasan bosan. Kadang ia menggenggamnya, lalu melepasnya dan menepuk-nepuknya pelan, tidak sampai mengeluarkan suara. Bahkan terkadang mengelitiknya hingga gadis itu memukul lengannya kencang dan berakhir dengan tatapan tajam dari Snape pada mereka berdua.

"Miss Alley, jelaskan apa itu benzoar dengan singkat!" Snape tiba-tiba bertanya pada gadis itu dengan tatapan dinginnya, membuat seluruh kelas mengalihkan pandangannya dari Harry ke Heather. Gadis itu meneguk ludahnya sendiri sebelum menjawab, berpikir dimana ia pernah menemukan kata-kata benzoar pada buku ramuan. "Benzoar adalah batu yang diambil dari perut kambing dan bisa menyelamatkan seseorang dari semua racun," jawab gadis itu dengan wajah dan suara yang tampak tenang, padahal jantungnya sudah seperti melompat keluar saking paniknya dia.

Snape terlihat tertegun sebentar, lalu mengangguk pelan sambil menyatukan alisnya. "Bagus, Miss Alley. Sepuluh poin untuk Slytherin," pujinya tampak tidak niat. Gadis itu memegang tangan Draco yang berada di bawah meja setelah profesor itu berlalu. Lelaki itu hanya menyeringai saat merasakan tangan gadis itu yang mendingin karena panik. "Ini salahmu," bisik gadis itu membuat seringaian Draco tampak lebih lebar lagi.

Sepertinya hari ini adalah hari yang tidak baik bagi anak-anak Gryffindor. Pelajaran ramuan dilanjutkan dengan membagi para murid berpasang-pasangan untuk mencapur ramuan sederhana untuk mengobati bisul. Heather yang sejak awal duduk di sebelah Draco merasa lega karena lelaki itu pandai dalam pelajaran ini. "Aku ingin bersama Blaise," godanya, membuat gadis itu kesal dan memeluk lengannya agar ia tidak pergi.

Profesor Snape berjalan berkeliling kelas. Jubah hitamnya melambai-lambai seraya ia berjalan, mengecek semua anak yang sedang menimbang jelatang kering dan bubuk taring ular. Hampir semua dikritik olehnya, hanya Draco dan Heather yang tidak. Lebih tepatnya gadis itu berlindung dari profesor menyeramkan itu di belakang Draco, membiarkan lelaki itu bekerja sementara ia mencatat. Ia tidak mau ambil rugi dipotong nilainya karena meledakkan kuali di kelas Snape.

Born To Be Ready (Reader X Harry Potter Cast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang