Bab 90

420 38 0
                                    

Usai makan malam, mereka menetap di aula besar untuk sementara menghabiskan malam minggu. Ron, yang suasana hatinya jadi buruk sejak pertemuan mereka dengan Slughorn, melipat lengannya dan mengernyit memandang langit-langit. Hermione menjangkau Evening Prophet, yang ditinggalkan seseorang di atas kursi.

"Ada berita baru?" tanya Harry.

"Tidak sih..." Hermione telah membuka koran-sore itu dan membaca sekilas halaman-halaman dalamnya. "Oh, lihat, ayahmu ada di sini, Ron—dia baik-baik saja!" Hermione menambahkan cepat-cepat, karena Ron menoleh dengan cemas. "Berita ini cuma mengatakan dia telah mendatangi rumah keluarga Malfoy." Heather menoleh saat keluarga Malfoy di sebut. " 'Penggeledahan kedua di tempat tinggal Pelahap Maut ini tidak membawa hasil. Arthur Weasley dari Kantor Pendeteksian dan Penyitaan Mantra Pertahanan dan Benda Perlindungan Palsu berkata bahwa timnya bertindak setelah mendapat petunjuk rahasia'."

"Yeah, dariku!" kata Harry. "Kuberitahu dia di King's Cross tentang Malfoy dan benda yang dia coba minta Borgin perbaiki. Yah, jika tidak ada di rumah mereka, dia pasti membawa benda entah apa itu ke Hogwarts bersamanya."

"Tapi bagaimana bisa, Harry?" kilah Hermione, meletakkan korannya dengan tampang heran. "Kita semua diperiksa ketika baru datang, kan?"

"Kalian diperiksa?" kata Harry, terkejut. "Aku tidak!"

"Oh, tentu saja kau tidak diperiksa, aku lupa kau datang terlambat...yah, Filch memeriksa kami semua dengan Sensor Rahasia waktu kami tiba di Aula Depan. Benda-benda ilmu hitam apa pun pasti ditemukan, aku melihat sendiri tengkorak-kisut Crabbe disita. Jadi, kau lihat, Malfoy tak mungkin membawa barang berbahaya!"

Heather mengalihkan pandangannya ke meja Slytherin. Gadis itu ingat bahwa ia dan Draco juga terlambat. Mereka disambut Snape saat datang, jadi tidak diperiksa Filch.

Untuk sementara gagasannya terhalang, Harry mengamati Ginny Weasley bermain dengan Arnold si Pygmy Puff selama beberapa saat sebelum melihat cara lain untuk menangkal keberatan Hermione.

"Ada yang mengirimnya kepadanya dengan burung hantu, kalau begitu," katanya. "Ibunya atau orang lain."

"Semua burung hantu juga diperiksa," kata Hermione. "Filch memberitahu kami selagi dia menusuk-nusukkan Sensor Rahasia ke mana saja yang bisa ditusuknya."

Benar-benar menemui jalan buntu kali ini, Harry tak bisa berkata apa-apa lagi. Tampaknya tak ada cara bagi Malfoy untuk membawa benda berbahaya atau benda ilmu hitam ke dalam sekolah. Dengan penuh harap dia memandang Ron, yang duduk dengan lengan terlipat, menatap Lavender Brown.

"Bisakah kau memikirkan dengan cara apa Malfoy—"

"Oh, sudahlah, Harry," tukas Ron.

"Dengar, bukan salahku Slughorn mengundang Hermione, Heather, dan aku ke pesta konyolnya, kami bertiga tak ingin pergi, kau tahu itu!" kata Harry, tersulut.

"Nah, karena aku tidak diundang ke pesta mana pun," kata Ron bangkit berdiri lagi, "aku mau tidur."

Dia berjalan mengentak menuju kamar anak laki-laki, meninggalkan Harry dan Hermione melongo memandangnya.

"Harry?" kata Chaser baru, Demelza Robins, yang tiba-tiba muncul di bahu Harry. "Ada pesan untukmu."

"Dari Profesor Slughorn?" tanya Harry, duduk lebih tegak dengan penuh harap.

"Bukan...dari Profesor Snape," kata Demelza. Hati Harry mencelos. "Dia bilang kau harus datang ke kantornya jam setengah sembilan malam ini untuk menjalankan detensimu—er—tak peduli berapa banyak undangan pesta yang kau terima. Dan dia ingin kau tahu kau akan menyortir Cacing Flobber yang busuk dari yang sehat, untuk digunakan di kelas Ramuan, dan—dan dia bilang kau tak perlu membawa sarung tangan pelindung."

Born To Be Ready (Reader X Harry Potter Cast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang