40. Akhir (End)

3.8K 427 24
                                        

Yeay yeay, endinggg

Jangan kabur dulu guys, masih ada extra chapternya kok.

Karena sesuai janji aku, aku bakalan bikin part yang lebih dari 40 jadi nanti bakalan aku tambahin extra Chapter

See you next time

Tunggu extra Chapternya ya^^

Niatnya mau bikin 5 extra chapter tapi gatau deh nanti hasilnya bakalan berapa
__________________________________________

Perlahan, mata Fyneen mulai terbuka. Sebuah ruangan bernuansa putih dengan bau obat-obatan langsung menyambutnya.

Meringis pelan, Fyneen memegangi kepalanya yang terasa sakit. Menatap ke sekeliling, rupanya di sampingnya terdapat Sydeen.

Menggerakkan tangannya untuk membangunkan Sydeen, Fyneen kembali meringis.

Merasakan ada sebuah pergerakan, Sydeen membuka matanya. Pemuda itu terkejut melihat Fyneen yang sudah sadar.

"Udah bangun lo? Bentar gue panggilin Dokter dulu," tutur Sydeen.

Fyneen hanya menganggukkan kepala dengan lemas. Sydeen keluar dari ruangan dan memanggil seorang Dokter.

Seseorang masuk ke ruangan tersebut, Fyneen pikir orang itu adalah Sydeen atau Dokter namun ternyata dugaannya salah.

Tersenyum mengerikan, orang itu mendekat ke brankar Fyneen.

"Halo, Fyneen? Apa kabar?" Sapanya dengan senyuman yang membuat Fyneen muak.

Bayu-pria tua itu melepaskan selang infus di tangan Fyneen dengan paksa sehingga tangan gadis itu mengeluarkan darah.

"Sejak pertama melihat kamu, saya tahu kalau kamu itu spesial. Kamu berbeda, Fyneen. Dan ternyata, kecurigaan saya benar," ucap Bayu.

"M-maksud, Om?" Fyneen berbicara dengan susah payah. Tenggorokannya terasa kering.

Tersenyum, Bayu lalu mendekat. "Saya hanyalah tokoh novel yang kamu buat, kan?"

Terkejut. Itulah yang Fyneen alami saat ini. Gadis itu menatap Bayu dengan tatapan terkejutnya.

Bayu tertawa melihat reaksi Fyneen.

"Saya tidak ingin banyak bicara sekarang, situasinya saat ini sedang kurang bagus. Jadi, mungkin akan lebih baik jika saya membawamu ke suatu tempat," ujar pria paruh baya itu lagi.

Bayu menepuk tangannya dua kali, bersamaan dengan itu dua orang pria berpakaian ala perawat datang.

"Cepat bawa dia," titahnya pada dua orang itu.

Mereka tampak menganggukkan kepala. Fyneen ingin berteriak namun Bayu menyuntikan obat bius pada gadis itu.

Sebelum pingsan, Fyneen sempat menatap Sydeen yang tengah menatapnya dengan tangan yang di pegangi oleh beberapa orang suruhan Bayu. Pemuda itu tampak tak berdaya.

Setelahnya, semua kembali terlihat gelap.

***

Fyneen membuka mata dengan napas terengah kala seseorang menyiram air ke badannya.

Terbatuk pelan, Fyneen lalu menatap ke sang pelaku.

Di sana, Bayu tengah memegang sebuah ember dengan senyumannya. Fyneen benar-benar muak dengan senyuman pria itu!

"Bagaimana tidurnya, princess? Nyenyak?" Tanya Bayu sembari menepuk kepala Fyneen.

"Kurang nyenyak, ya? Tenang, setelah ini kamu akan tidur dengan sangat nyenyak bahkan ..., Tidak akan pernah bangun lagi."

Another World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang