15. She's mine

4.3K 670 16
                                    

Gimana nih? Aku oleng ke BuNeen (Bumi Fyneen)😭

Btw happy 1k readers 🤗 terkejut sih aku, baru 12 hari dipublish udah 1k readers. Mungkin bagi para penulis senior aku terkesan alay tapi bagi penulis amatir kayak aku rasanya tuh kayak ... SENENG BANGET SAKING SENENGNYA SAMPE GA BISA BERKATA-KATA AJJSFASWMAFEF

______________________________________

Makan malam keluarga Danadyaksa berlangsung. Fyneen memakan makanannya dengan lahap, sementara Sydeen tampak tak berselera untuk makan.

Gris menatap tak suka Fyneen. Wanita itu makan sembari sesekali melirik sinis Fyneen.

"Besok, kalian berdua dapat mulai bersekolah," ucap Bayu secara tiba-tiba.

Semua menghentikan aktivitas dan menatap Bayu.

"Kalian?" tanya Fyneen bingung.

"Kamu dan Kembaran mu," jawab Bayu.

"Serius, Om?!" Fyneen memekik senang.

Menganggukkan kepala sebagai balasan, Bayu kembali melanjutkan makannya.

Fyneen tampak senang, berbanding terbalik dengan Bumi. Pemuda itu kini menatap tajam sang Ayah.

10 menit kemudian, semuanya telah selesai makan.

"Fyneen, Sydeen, kalian ke kamar duluan," titah Bumi.

Fyneen dan Sydeen menurut. Kedua remaja kembar itu berjalan menaiki tangga dan pergi ke kamar.

"Apa maksud anda?" Bumi bertanya tanpa basa-basi.

Bayu tersenyum miring. "Kamu jelas tahu apa maksud saya Bumi."

Tangan Bumi terkepal. Dengan dada kembang kempis menahan amarah, Bumi menatap tajam Bayu.

"Sudah saya bilang jika mereka adalah milik saya! Anda tidak berhak mengambil apa yang sudah menjadi milik saya!" ucap Bumi dengan nada meninggi.

"Berhak atau tidak, semuanya saya yang menentukan!" jawab Bayu dengan nada yang meninggi juga.

"Apa tujuan anda sebenarnya?!"

Mengatur napas, Bayu menatap sang Putra sembari tersenyum miring.

"Bukankah sudah saya katakan jika adik angkatmu itu spesial. Dia bisa menjadi kartu AS saya untuk menaklukkan kamu dan Azarein," ujar Pria paruh baya itu.

Menatap sang Ayah marah, Bumi lalu berkata, "Jangan pernah bermimpi bisa menaklukan saya dan Rein! Karena kami tidak akan pernah bisa ditaklukkan oleh siapapun kecuali diri kami masing-masing!"

Setelah mengucapkan itu, Bumi pergi menyusul Fyneen dan Sydeen.

Menatap kepergian sang Putra, Bayu lalu meminum air.

"Saya sudah pernah menyingkirkan orang yang mampu menaklukkan kalian sebelumnya, dan sekarang ... Saya yakin jika saya bisa melakukan itu lagi," monolog Pria itu disertai senyuman sinis.

***

Pagi ini, dijalani Fyneen dengan gembira. Gadis itu menatap pantulan dirinya dari cermin.

Menggunakan seragam SMA DANADYAKSA dengan rambut yang dibiarkan tergerai disertai jepit rambut yang tertempel di rambutnya, menambah kesan manis bagi Fyneen.

"Deen! Lihat deh, gue cantik, kan?" tanya Fyneen dengan percaya dirinya.

Sydeen menatap datar Fyneen.

Another World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang