Perlahan, mata Fyneen terbuka. Gadis itu mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya. Terbatuk pelan, Fyneen mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap sekeliling.
Sebuah danau dengan pohon-pohon rindang yang mengelilinginya. Dahi gadis itu berkerut bingung.
Di sampingnya, terdapat sang kembaran yang tengah tiduran di rumput. Fyneen menepuk-nepuk punggung Sydeen. Kesal karena kembarannya itu tak kunjung bangun, Fyneen memukul keras punggung lelaki di sampingnya itu.
"Anjing!" umpat Sydeen kala merasakan pukulan Fyneen yang begitu keras.
Pemuda itu mengubah posisi menjadi duduk. Ia menatap kesal Fyneen.
"Lo apa-apaan, sih?!" omelnya.
"Liat sekeliling lo," titah Fyneen.
Sydeen memutar bola mataya malas. Lelaki itu melihat ke sekelilingnya.
"Lo bawa gue kemana?!" teriak Sydeen pada Fyneen.
"Gue ngga bawa lo! Gue juga ngga tahu kenapa gue tiba-tiba aja disini!" gerutu gadis berambut sebahu disamping Sydeen itu.
Merasakan tubuhnya dingin, Sydeen sontak menatap ke arah pakaiannya. Ia terkejut kala mendapati tubuh serta pakaiannya yang basah kuyup. Bahkan, rambutnya pun turut basah.
Matanya menatap Fyneen. Kondisi gadis itu juga sama dengannya.
"Sialan! Siapa sih yang berani-beraninya bawa gue kesini!"
Jika Sydeen terus mengumpat dan marah-marah, hal berbeda justru dilakukan Fyneen. Gadis itu menutup mata sembari menaruh telunjuknya didagu, ia tengah mengingat-ingat peristiwa sebelum ia terdampar di tempat asing ini.
"Gue lagi nulis, tiba-tiba Sydeen dateng sambil ngomel-ngomel. Dan setelah itu kita berantem dan ...," seakan mengingat sesuatu, kedua mata Fyneen terbuka lebar.
"GUE DI TARIK MASUK KE DALAM KOMPUTER!"
Teriakan milik sang adik membuat Sydeen menutup telinga. Ia menatap aneh Fyneen.
"Lo apa-apaan sih, tiba-tiba teriak! Gila lo?!" omel Sydeen.
Fyneen tak menjawab, ia menatap Sydeen dengan wajah syok. Kedua tangannya memegang bahu tegap kembarannya itu.
"Den ... gue rasa kita masuk ke dalam komputer deh!" teriak Fyneen lagi sembari mengguncang bahu Sydeen.
Sydeen menepis tangan Fyneen. Ia menatap kesal adik kembarnya itu.
"Ngaco, lo!"
Fyneen berdecak. "Lo ngga inget peristiwa sebelum kita terdampar disini?"
Sydeen mengangkat bahunya acuh. Meski terlihat tak peduli, nyatanya lelaki itu tengah berusaha mengingat kejadian sebelum ia berada disini.
"Shit!" umpat Sydeen kala mengingat semuanya. Ia ingat benar bagaimana sebuah cahaya yang berasal dari komputer tiba-tiba muncul dan kala tubuhnya ditarik masuk ke dalam komputer.
"Kalo kita beneran terdampar di komputer, harusnya sekarang kita ngga berada disini!" elak Sydeen.
"Terus dimana?" tanya Fyneen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World (End)
Teen FictionMasuk ke dunia novel, apa benar-benar ada? Fyneen Adisty Raveena Putri, Penulis remaja yang namanya sudah banyak dikenal oleh para kaum milenial pecinta novel. Suatu ketika, ketika Fyneen dan kembarannya tengah berdebat di depan komputer milik Fynee...