09. The Queen Of EAGLE

4.5K 663 17
                                    

Rekomendasikan cerita ini ke teman-teman kalian juga ya ^_^

Seneng banget ih setiap kali liat notifikasi vote dan komen dari kalian😭
Itu moodbooster banget sih parah😭
Kan jadi semangat nulis aku tuh :"

Happy reading sayang -_^
_______________________________________

Disinilah Fyneen berada. Gadis itu masih berada di tempat yang sama seperti kemarin. Sudah hampir 2 hari Fyneen berada di tempat ini, gadis itu hanya diberi makan 2 kali.

"Rein biadab emang! Bisa-bisanya dia ngga ngasih gue makan!" omel Fyneen dengan begitu kesal.

Tangan serta kakinya terasa kebas akibat ikatan yang begitu erat. Baju dan wajahnya kini sudah begitu kusam seperti gelandangan.

Menggesek-gesekan ikatan tali ditangannya, tanpa sengaja ikatan itu terbuka. Fyneen tersentak lalu menatap kedua tangannya yang kini sudah bebas dengan bahagia.

Meringis kala melihat pergelangan tangannya yang memerah akibat ikatan itu, dalam hati Fyneen mengutuk sang ketua Geng EAGLE.

"Moga aja si Rein dapat jodoh yang jelek!" Setelah mengatakan itu, Fyneen dengan segera melepaskan ikatan di kakinya.

Mencoba berdiri, Fyneen kembali meringis kala merasakan sakit di kakinya.

"Rein emang ngga ada otak! Sadis banget jadi orang!" gerutu gadis itu untuk kesekian kali.

Berjalan dengan tertatih, Fyneen membuka pintu lusuh dihadapannya. Beruntung, pintu tersebut tidak dikunci.

Dengan langkah tertatihnya, gadis itu mengendap-endap mencari pintu yang akan membawanya menghirup udara kebebasan.

"GUE BILANG JANGAN PERNAH DATANG KESINI LAGI!"

Fyneen tersentak kala mendengar teriakan itu. Menelan salivanya dengan kasar, Fyneen mengusap dadanya karena terkejut. Hampir saja jantungnya merosot ke perut!

"T-tapi aku cuma m-mau nganter ini." Suara lembut milik seorang gadis membuat Fyneen mengerutkan keningnya.

"TAPI GUE NGGA BUTUH PEMBERIAN LO!" teriakan yang Fyneen yakini berasal dari Rein, kembali terdengar.

"Rein! Jaga sikap lo! Mentari itu ratunya EAGLE kalo lo lupa!" sentak seseorang.

Fyneen tak dapat menutupi keterkejutannya. Memberanikan diri untuk mengintip, Fyneen disuguhi pemandangan yang nampak mencekam.

"Siapa yang bilang?! Dia ... bukan ratunya EAGLE!" balas Rein dengan wajah merah padam.

Dari sini, Fyneen dapat melihat Mentari yang menundukkan kepala sembari menggenggam erat kotak makanan yang ia bawa.

"Gue dan anak-anak EAGLE yang udah bilang kalau Mentari adalah ratu kami! Kenapa? Nggak suka lo?!" Seorang pemuda berpakaian kaus futsal dengan nama punggung 'Ergian', berujar dengan mata menatap tajam ketuanya itu.

Dada Rein kembang kempis, Pemuda itu mengepalkan tangan.

Menunjuk Mentari menggunakan jarinya, Rein lalu berujar, "Lo! Bitch kayak nyokap lo!"

Another World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang