MY BODYGUARD [SELESAI]

My Bodyguard 5

"Nama saya Alora."

"Nah ada satu lagi." Semua orang menoleh pada Reza, menunggu kelanjutan dari ucapannya.

"Alora bakal satu sekolah dengan kamu, Athan."

"LOH?! Mana bisa gitu?" seru Athan langsung setelah mendengar pertanyaan papahnya.

"Ya bisa dong," jawab Reza santai.

"Maaa..." Dengan membuat tampang memelas, Athan mencoba meminta bantuan pada Tarani. Berharap bisa membantu.

"Apa? Itu rencananya Mama kok. Udah kamu nurut aja!"

"Ck! Malesin." Athan berdiri dan meninggalkannya ruang tamu untuk pergi ke kamarnya dengan perasaan dongkol. Tak lama terdengar suara pintu dibanting dari atas.

"Jangan pedulikan dia, dia selalu bersikap layaknya anak kecil," ucap Reza yang tengah menahan sabar melihat kelakuan putranya.

"Besok kamu akan langsung ikut pergi ke sekolah bersama Athan. Sekarang kamu istirahat dan kamarmu ada di sebelah kamar Athan," tutur Tarani lembut. Dia tersenyum dan sempat mengecup kepala Alora sekilas.

Alora mengangguk. "Baik, terimakasih untuk semuanya."

Kemudian Alora seperti teringat sesuatu. "Coba saja aku bisa bertemu dengan ibu," ucapnya pelan.

Ketika berjalan ke kamarnya, Alora sempat melewati kamar Athan yang nampak sudah gelap. Alora tersenyum kecil dan melirik kamar itu. "Dasar bocah!"

⛓️⛓️⛓️

Pagi hari Alora sudah siap dengan pakaian rapinya. Dia belum mendapat seragam dari sekolahnya yang baru. Jadi dia memutuskan memakai pakaian rapi yang ada di lemari kamarnya. Entah milik siapa.

Di lantai bawah, seperti biasa semua keluarga berkumpul untuk sarapan. Tak terkecuali Athan. Tarani yang melihat Alora turun dari tangga mengajak untuk bergabung.

Alora duduk tepat di depan Athan yang sarapan dan tak menghiraukan kedatangan Alora sama sekali. Cowok itu seakan enggan bertemu dengan Alora.

"Athan udah selese, mau pamit berangkat," ucapnya langsung berdiri dan buru-buru pergi.

Tarani mencegat Athan. "Tungguin Alora dulu dong."

"Kelamaan."

"Baru juga jam 6." Athan tak mendengar ucapan Tarani. Dia pergi ke garasi dan langsung berangkat menggunakan motornya.

Tarani menghela nafas melihat anaknya itu. "Alora, kamu dianter supir aja, ya," ucapnya pada Alora.

Alora mengangguk saja. Dia juga sudah menduga bahwa Athan tidak akan mau berangkat bersamanya. Athan bahkan tidak suka kehadirannya di rumah ini. Tetapi Alora tak mempermasalahkannya, yang penting dia bekerja dan mendapat uang.

Segera setelah menghabiskan sarapannya, Alora pergi ke sekolah. Perjalanan tak membutuhkan banyak waktu. Hingga dia tiba di depan bangunan besar bertuliskan "SMA ASKARA".

Dengan santai Alora masuk ke dalam. Dia berjalan sambil melihat-lihat. Tapi kemudian dia tersadar, dia tidak tahu Athan dimana. Mulai kebingungan, Alora menoleh kesana-kemari.