MY BODYGUARD [SELESAI]

My Bodyguard 33

Random thought part 2:

Kenapa Athan beli Dino warna ijo 🤔

Silahkan dijawab🙏

Di dalam rumahnya yang megah bak istana itu, Julian duduk di salah satu kursi kerjanya. Suasana rumahnya sangatlah sepi dan suram. Seperti tak ada kehidupan jika terlihat dari luar.

"Cepat bicara! Aku tidak suka basa-basi."

Julian sempat terkekeh setelah mendengar suara dari orang yang dipanggilnya memulai ponsel.

"Kau mau menerima anak laki-laki itu karena dia dekat dengan putriku, bukan?" tebak Julian.

"Kau tau, putrimu itu sangat merepotkan. Aku tidak terlalu suka padanya. Tapi dia bisa menghasilkan banyak uang untukku."

"Berterimakasih padaku karena aku mau menjualnya padamu," ucap Julian dengan rasa bangga.

"Aku ingin membantumu untuk mendapatkan Alora kembali," lanjut Julian. Nada bicaranya menjadi rendah.

Xavier yang sudah tahu niat dibalik kebaikan Julian pun bertanya, "Apa perusahaanmu itu kembali miskin hingga kau repot-repot ingin membantuku?"

Julian menggedikkan bahunya. "Pengusaha yang pintar adalah mengambil semua kesempatan jika kesempatan tersebut dapat menghasilkan uang."

Xavier terdengar tertawa. "Aku menyukai kata-kata itu."

⛓️⛓️⛓️

Athan bermain bersama dengan Dino. Dia tengah menunggu Alora yang sedang membuatkannya susu coklat.

Mulai dari mengajak Dino berbicara, menidurkan Dino, hingga menyuapi Dino dengan keripik yang ada di atas meja.

Saat asik mengajak Dino berbicara, bel rumah Athan dibunyikan berulang kali. Orang yang membunyikan bel tampak tak sabaran, membuat Athan tak suka.

Terpaksa, Athan beranjak. "Siapa, sih?"

Ting Tong

"Iya sebentar."

Ting Tong

Ting Tong

"Sabar anjing!"

Athan membuka pintu kasar. Kesal dengan orang yang memencet bel. Padahal dia sudah berteriak meminta untuk bersabar, tapi orang itu semakin terus membunyikan bel.

"Akhirnya dibuka juga."

Kekesalan Athan bertambah ketika tahu orang yang membunyikan bel adalah Sean.

"Yuk gais masuk."

Dengan tak sopannya, Sean masuk ke dalam rumah tanpa ijin Athan. Dia juga mengajak yang lainnya masuk. Mereka benar-benar menganggap rumah Athan seperti rumah sendiri.

Berusaha menahan emosi, Athan menutup pintu kembali.

"LOH! ALORA?!"

Athan yang mendengar itu menepuk jidatnya sendiri. Dia lupa jika teman-temannya belum tahu bahwa dia dan Alora tinggal bersama.

Alora yang ingin memberikan susu milik Athan terkejut. Apalagi dengan suara Sean. Susu panas itu hampir tumpah dan mengenai tangannya.