Maaf kelamaan up
Ada yang ngira cerita ini mau terbit makanya up lama. Sebenernya enggak kok
Lagi cape aja makanya up lama
Sekali lagi maaf ya"Nama panjang kamu siapa?" Alora lagi-lagi bertanya pada bocah laki-laki seumurannya itu.
Laki-laki itu merengut kesal. "Nama aku cuma Sagara!" ketusnya. Dia sudah lelah ditanya terus menerus oleh Alora.
Niel yang sedari tadi melihat pertengkaran dua temannya itu menghela napas. "Kenapa pengen tau banget sih?" tanyanya pada Alora.
"Ya masa nama cuma Sagara. Jelek ih!"
Sagara melotot. "Enak aja! Sagara itu nama yang bagus. Ayah sendiri yang ngasih namanya buat aku."
"Om-om nyeremin itu yang ngasih nama?"
"Ayah aku nggak nyeremin! Lagipula habis ini kamu juga harus panggil dia ayah," terang Sagara.
Alora memiringkan kepalanya. "Kenapa harus panggil ayah? Ayah aku bukan dia."
"Aku juga disuruh panggil dia ayah. Padahal dia bukan ayah aku," ucap Niel.
"Trus ayah kamu mana? Kok kamu bisa ada di sini?" Sagara mendengus karena Alora banyak sekali bertanya. Sebulan semenjak kedatangan Alora, gadis itu setiap harinya selalu mengajukan pertanyaan yang beruntun.
"Aku nggak punya orang tua," jawab Niel tersenyum.
"Paman Xavier yang sekarang kita panggil ayah itu yang dulu bawa aku. Aku dari Korea," jelas Niel. Diantara mereka bertiga, Niel adalah sosok yang lebih dewasa.
"Kamu anak pungut?!" Alora berteriak menunjuk Niel.
Niel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya bahasa kasarnya sih gitu."
"Keren! Berarti kita sekarang jadi saudara kan?" tanya Alora pada kedua anak laki-laki di samping kanan dan dirinya.
Niel dan Sagara mengangguk kompak.
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin dekat. Mereka selalu melakukan hal apapun bersama-sama.
Di bawah pengawasan Xavier langsung, ketiga anak itu dilatih untuk menjadi kuat. Xavier melatih mereka sekeras mungkin. Dia mengajarkan teknik bertarung, tentang senjata, taktik penyerangan, dan hal-hal lainnya yang seharusnya tidak diajarkan pada mereka.
Setiap harinya mereka berlatih dari pagi hingga malam. Mereka mendapat latihan fisik yang tak sesuai dengan usia mereka.
Namun walau mereka sudah melakukan hal apapun bersama-sama dan menjalani latihan yang sama, mereka tetap berbeda.
Diantara ketiganya, Alora yang lebih unggul. Baik dari segi fisik maupun lainnya. Dan sebaliknya, Sagara menjadi yang terlemah.
Suatu hari, Xavier memerintahkan mereka untuk melakukan push up sebanyak 100 kali dalam waktu kurang dari 10 menit.
Di tengah lapangan mereka bertiga berjejer dan melakukan apa yang Xavier perintahkan. Tentu saja itu hal yang berat.
Alora melakukannya dengan cepat. Latihan kerasnya bersama Julian dulu yang membuatnya terlatih. Di sampingnya, Niel tak mau kalah. Walaupun tubuh laki-laki itu terbilang kecil, namun staminanya lumayan kuat.
Sagara melihat kedua teman sekaligus saudaranya itu juga tak ingin kalah. Dia berusaha sekuat mungkin walaupun sadar jika kemampuannya tak sebaik Alora dan Niel.
Di ujung lapangan Xavier mengawasi mereka. Berdecih melihat Sagara yang lebih lemah dari lainnya. Dia melihat arloji di yang terpasang di pergelangan tangannya. Sudah 10 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD [SELESAI]
Roman pour AdolescentsJADI BODYGUARD BAYI BESAR??!! #### Setelah ditipu oleh bosnya sendiri dan menjadi buronan polisi, Alora memutuskan meninggalkan Swiss dan kabur dengan menggunakan identitas orang lain. Secara tak sadar dia kabur ke Indonesia, tempat dimana dia dilah...