"PERHATIAN! SISWI YANG BERNAMA ALORA HARAP PERGI KE RUANG BK."
Kegiatan menulis Alora berhenti saat mendengar pengumuman tersebut. Semua temannya menoleh padanya. Berpikir kesalahan apa yang dilakukan Alora hingga dipanggil ke ruang BK.
Alora melihat Athan. Laki-laki itu membalasnya dengan kerutan di dahi. "Apalagi? Sana pergi."
Alora berdiri dari bangkunya dan pergi ke ruang BK.
Dia membuka pintu ruangan yang dianggap 'keramat' oleh siswa-siswi SMA ASKARA. Jika kebanyakan guru BK adalah seorang perempuan, lain halnya guru BK di sini yang merupakan seorang laki-laki.
Pak Bongsor. Itulah nama guru BK SMA ASKARA. Athan dan teman-temannya sudah sering menjahili guru yang satu ini. Terakhir kali mereka membuat kemeja Pak Bongsor sobek. (Chapter 2).
Tanpa disuruh, Alora sudah mendudukkan dirinya terlebih dahulu di kursi. Di depannya sudah ada guru berbadan bongsor, yang tak lain adalah Pak Bongsor.
Di kursi samping Alora ada seorang gadis yang menatap dirinya tajam. Angel.
Dan sepasang suami istri paruh baya yang tak dikenali Alora.
"Kamu Alora?" tanya Pak Bongsor membuka suara.
Alora mengangguk.
"OH JADI KAMU! Orang yang sudah bikin tangan anak saya retak," teriak wanita paruh baya tiba-tiba yang membuat semuanya terkejut.
"Maaf tapi saya tidak tahu anak anda," jawab Alora tenang.
"Mata kamu buta?! Sebelah kamu ini anak saya!" Wanita itu terus berbicara dengan intonasi tinggi. Suaminya disebelahnya berusaha menahan istrinya agar tetap tenang.
"Oh ternyata dia anak anda," balas Alora mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"Cih. Anak saya terkenal di sini masa kamu nggak kenal."
"Buktinya saya tidak kenal, namanya saja saya tidak tahu. Berarti anak anda kurang terkenal."
Jawaban terlewat santai dari Alora membuat wanita paruh baya itu— ibu Angel, mengepalkan tangannya marah.
"Kamu jangan main-main ya," ancamnya sambil menunjuk Alora.
"Saya sekolah, bukan main."
"Sudah! Alora kamu diam dulu. Dan Ibu, mohon tenang dulu." Pak Bongsor membuka suara menengahi.
"Alora, benar kamu yang membuat tangan Angel retak?" tanya Pak Bongsor memulai interogasi.
Alora mengangguk.
Sebenarnya Alora tidak menyangka jika perbuatannya tadi sampai membuat tangan Angel retak. Padahal menurutnya tadi itu tidak terlalu kuat.
"Tuh kan Pak, emang bener Alora pelakunya. Saya mau Bapak hukum dia," ucap Angel berapi-api.
"Kamu aja yang terlalu lemah."
"Enak aja kamu ngatain anak saya lemah?!" marah ibu Angel lagi.
"Sudah sudah!" Pak Bongsor kembali menengahi.
"Alasan kamu berbuat seperti itu apa, Alora?"
"Dia lebih dulu menarik rambut saya," jawab Alora jujur.
"Bohong, Pak! Saya nggak pernah narik rambut dia!" teriak Angel membantah perkataan Alora.
"Nggak mungkin anak saya seperti itu, Pak. Anak saya itu anak yang baik dan sopan," bela ibunya. Angel mengangguk setuju apa yang dikatakan ibunya.
"Ibu kalau tidak tahu bagaimana kelakuan anak Ibu, mending diam saja," ucap Alora sinis. Dia mulai malas menghadapi pasangan anak dan ibu ini.
"Kamu yang sopan sama saya!" Lagi-lagi ibu Angel ingin memarahi Alora dan mendekatinya. Tetapi suaminya dengan sabar menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD [SELESAI]
Teen FictionJADI BODYGUARD BAYI BESAR??!! #### Setelah ditipu oleh bosnya sendiri dan menjadi buronan polisi, Alora memutuskan meninggalkan Swiss dan kabur dengan menggunakan identitas orang lain. Secara tak sadar dia kabur ke Indonesia, tempat dimana dia dilah...