HALOOO
Kangen gak kangen gak
Anyway
MINAL AIDZIN WAL FAIDZINKalo Ubi ada salah, maapin🙏
Sagara kembali menatap lembaran foto tersebut. Bukti dirinya tersenyum bahagia bersama gadis di dalam foto itu.
Asley.
Sagara tersenyum kala mengingat pertemuan pertamanya dengan Asley. Gadis cantik berambut panjang kecoklatan yang sekarang menjadi kekasihnya itu.
Ingatannya berputar dan berhenti di dua tahun yang lalu. Saat itu Sagara baru saja menyelesaikan misi yang diberikan oleh ayahnya, yang tak lain adalah Xavier.
Meskipun Sagara pulang dengan misi yang berhasil, Xavier selalu menutup matanya seolah Sagara tak pernah berhasil.
Xavier selalu menganggap Sagara kurang dan membandingkannya.
Hari itu, masih dengan pakaian yang dia gunakan untuk menjalankan misi yang penuh dengan cipratan darah. Sagara berjalan di pinggiran kota yang gelap dan sepi.
Bibirnya menghisap nikotin yang sedang dipegangnya itu dalam-dalam. Lalu tanpa sengaja, netranya menangkap seorang gadis yang berada tak jauh darinya.
Gadis itu tak sendirian. Ada beberapa anak kucing di dekatnya. Memberi makan anak kucing jalanan tersebut. Dan tersenyum melihat anak kucing itu makan dengan lahap.
Sagara mengernyitkan dahi. Bukannya apa, hanya saja tempat itu sangat sepi. Bahkan di sana hanya ada Sagara dan gadis itu saja. Apa gadis itu tidak takut?
Sagara mencoba mendekat. Hingga dia sekarang berdiri tepat di depan gadis itu. Si gadis sedang berjongkok hingga tak menyadari kedatangan Sagara.
Ketika abu rokok milik Sagara jatuh, barulah gadis itu menyadari keberadaannya. Dia pun mendongak menatap Sagara.
Jika orang lain yang ada di posisi sang gadis, bisa dipastikan orang itu akan pergi. Ataupun minimal takut melihat penampilan Sagara.
Penampilan berantakan, aura menyeramkan, darah berceceran di tubuhnya. Tatapan mengintimidasi.
Namun berbeda dengan gadis itu. Dia berdiri dan dengan berani menatap netra Sagara. Menelisik penampilan Sagara dari atas sampai bawah.
Mata gadis itu melotot. "Kamu terluka?!"
Sagara dibuat semakin mengernyitkan dahinya.
"Ayo sini." Sagara hanya diam menurut saat gadis itu menarik tangannya dan mendudukkan dia di salah satu bangku yang tak jauh dari sana.
"Tunggu, aku punya obat," ucap gadis itu sambil merogoh tas kecilnya.
"Aku tidak terluka." Sagara lebih dulu menyelesaikan kesalahpahaman ini.
"Tapi itu baju kamu ada darah," tunjuknya ke arah pakaian Sagara yang terdapat noda darah.
"Aku tidak terluka," tekan Sagara lagi. Gadis itu akhirnya diam tidak membantah ucapan Sagara.
"Kenapa kamu ada di sini?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu." Sagara menoleh pada gadis itu. "Kamu seorang gadis dan malam-malam di sini."
"Aku baru saja memberi makan mereka." Tangan gadis itu menunjuk ke arah beberapa anak kucing tadi.
Satu kata yang terlintas di pikiran Sagara saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD [SELESAI]
أدب المراهقينJADI BODYGUARD BAYI BESAR??!! #### Setelah ditipu oleh bosnya sendiri dan menjadi buronan polisi, Alora memutuskan meninggalkan Swiss dan kabur dengan menggunakan identitas orang lain. Secara tak sadar dia kabur ke Indonesia, tempat dimana dia dilah...