Ada yang kangen cerita ini up???
Sok kangen padahal terakhir up cuma 2 hari yang lalu😭👎
Sejak kejadian tadi, Alora langsung mengunci dirinya di dalam kamar tak ingin keluar. Athan yang mengerti Alora membutuhkan waktu sendiri, tak mengganggunya. Dia juga memilih berdiam diri di kamarnya.
Pintu kamar Athan diketuk saat laki-laki itu baru akan beristirahat. Dia berjalan membuka pintu dan terlihat Alora yang tersenyum lebar.
"Athan nggak laper? Makan yuk, Athan belum makan, kan?" tawar Alora dengan senyumnya yang lebar.
"Athan kok diem aja?" tanya Alora memiringkan kepalanya. Athan sedari tadi tidak menjawab ucapan Alora.
"Athan kenapa? Athan marah ya gara-gara Alora di kamar terus?"
Alora mengulurkan tangannya. "Alora minta maaf deh."
Bukannya menerima uluran tangan Alora, Athan malah menarik Alora masuk ke dalam kamarnya. Dia juga mengunci pintu kamarnya.
Alora yang kebingungan hendak bertanya. Tapi lebih dulu Athan membawanya dalam dekapan.
"Jangan pura-pura senyum."
Athan berbisik pada Alora. Dia menempatkan kepala Alora di dadanya.
"Lo boleh nangis. Gue ada di sini."
Tangis Alora pecah. Dia balik mendekap Athan erat. Dia menangis di dekapan Athan. Bahunya terguncang hebat. Isakan keras terdengar dari bibirnya.
Jika biasanya Alora yang mengusap punggungnya ketika menangis, kini Athan melakukan hal yang sama pada Alora. Sesekali mengecup puncak kepala gadis itu.
Jika biasanya Alora selalu menunjukkan sisi kuatnya, maka hari ini dia menunjukkan sisi lemahnya. Jujur saja dia malu menangis seperti ini di hadapan Athan.
Namun ingatan masa lalunya memaksa dia untuk menumpahkan air matanya.
Ketika tangisan Alora mereda, Athan membawa tubuh Alora duduk di tepi ranjang. Gadis itu masih mendekap Athan. Isakannya terdengar samar sekarang.
"Sekarang lebih baik?"
Alora mengangguk. Athan membantu mengusap air matanya. Alora masih menunduk, tak mau menunjukkan wajah sembabnya.
"Jangan pura-pura kuat saat hati lo lagi hancur. Lo bisa pake bahu gue," ucap Athan merapikan surai Alora.
"Julian itu Papa gue." Alora mulai membuka suara.
"Nggak perlu cerita kalo lo belum siap."
Alora tersenyum. Melanjutkan ceritanya.
"Papa gue dulu pengen banget punya anak laki-laki. Alasannya seperti kebanyakan orang, dia pengen anak laki-lakinya yang nerusin perusahaan keluarga."
Athan bersandar di sandaran ranjang. Lalu menyuruh Alora untuk berbaring di dadanya. Athan diam mendengarkan Alora bercerita.
"Setelah gue lahir, Papa kecewa banget karena ternyata anaknya perempuan. Di situ semuanya masih baik-baik aja. Papa masih berharap bisa punya anak laki-laki."
"Tapi setelah kelahiran adik gue, yang ternyata juga perempuan. Papa sering marah-marah. Dia selalu maksa gue ngelakuin hal yang biasanya anak laki-laki lakuin."
"Bela diri, latihan fisik, bentakan, pukulan, semuanya gue dapetin setiap hari. Papa selalu maksa gue buat jadi kuat, tahan banting dan nggak takut sama apapun. Sekali gue lemah, gue bakal dihukum habis-habisan."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD [SELESAI]
Teen FictionJADI BODYGUARD BAYI BESAR??!! #### Setelah ditipu oleh bosnya sendiri dan menjadi buronan polisi, Alora memutuskan meninggalkan Swiss dan kabur dengan menggunakan identitas orang lain. Secara tak sadar dia kabur ke Indonesia, tempat dimana dia dilah...