05

406 49 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Karena melihat kondisi Rose yang sedang tidak baik, maka Chanyeol berinisiatif untuk memasak sarapan pagi ini. Ya, walaupun dia hanya memasak makanan sederhana saja.

Saat masakannya sudah hampir siap, datanglah Rose yang baru saja selesai mandi.

"Kepala mu masih pusing ?"

Rose mengangguk. "Rasanya sakit"

Chanyeol pun membawakan segelas air dan menyuruh Rose untuk duduk di kursi meja makan. "Ayo minumlah. Aku sudah membuatkan minuman pereda rasa sakit setelah minum alkohol"

"Terima kasih" kata Rose kemudian meminum air itu hingga habis.

"Kau sangat payah dalam hal seperti ini. Jadi jangan coba-coba untuk minum alkohol maupun pergi ke club lagi, mengerti ?"

Rose mengangguk. "Aku tau, aku juga tidak mau pergi ke sana lagi"

Chanyeol pun kembali melanjutkan masakannya yang tertunda.

"Bukankah kau juga pernah mabuk ? Apakah begini rasanya ?"

Chanyeol mengangguk. "Ya, tetapi aku mabuk tidak separah diri mu. Aku masih bisa mentolerir alkohol yang masuk ke dalam tubuh ku, dan aku tidak mudah mabuk"
"Jadi kau jangan pernah coba-coba untuk meminum alkohol lagi"

"Kau juga"

"Aku memang sudah lama tidak minum alkohol lagi. Aku sadar bahwa itu tidak baik untuk kesehatan ku"
"Ohh iya, kau mengenal pria itu ?"

"Siapa ?"

"Pria yang membawa mu ke kamar itu"

Rose terdiam sebentar dan mengingatnya. "Oh, namanya Sammy"

"Dia teman mu ?"

Rose menggeleng. "Aku tidak mengenalnya sama sekali"

Chanyeol berdecak. "Sudah tau kau tidak mengenalnya, lalu kenapa kau minum bersamanya ?"

"Aku kan tidak tau kalau dia berniat jahat kepada ku. Lagipula aku hanya-"

"Pokoknya kau harus menuruti ku! Jangan pernah meminum alkohol lagi sedikit pun. Kau tidak akan tau apa yang akan terjadi jika kau meminumnya lagi. Karena hal seperti itu bisa terulang kapan saja"

"Iyaiya bawel. Mana sarapannya ? Aku sudah lapar" kata Rose.

"Sebentar lagi juga selesai"

Setelah siap, mereka pun langsung makan bersama.

"Oh iya, bagaimana bisa kau menelepon ku semalam ?" Tanya Chanyeol.

"Hah ? Aku menelepon mu ?"

Chanyeol mengangguk. "Tapi saat itu aku tidak mendengar suara apapun. Aku bisa saja mematikan teleponnya jika aku tidak mendengar ada seorang pria yang bicara hal tidak baik seperti itu"

"Aku tidak tau. Awalnya aku memang ingin menghubungi mu, tapi kepala ku terlalu pusing jadi aku menyimpan ponsel ku di tas lagi. Mungkin secara tidak sengaja aku menghubungi mu" jawab Rose.

"Untung saja itu terhubung. Entah bagaimana jika saja aku tidak bisa pergi ke sana tepat waktu"

Rose terdiam sebentar, kemudian dia kembali menatap Chanyeol. "Chanyeol, terima kasih"

"Untuk apa ?"

"Karena sudah menyelamatkan ku semalam"

"Tidak perlu berterima kasih. Karna ini sudah menjadi tanggung jawab ku untuk menolong mu...lagipula aku tidak mau jika ada pria lain yang sampai berani menyentuh mu"

OPPORTUNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang