4. Perhatian kah?

49.8K 6K 368
                                    

.

.

.

Sepulang sekolah Arka di buat bingung. Pasalnya ia tidak tahu jalan ke rumah Gavin, tadi pagi waktu berangkat ia sibuk main hp jadi gak perhatiin jalan. Mau pulang kerumah Ayah sama Bunda nya malah keluar kota, terus pintu nya juga di kunci.

Mau nebeng ke Reno orangnya masih latihan basket, terus ia juga gak tahu alamat Gavin. Tadi Gema juga udah nawarin tumpangan tapi, ya itu waktu nelpon bunda nya eh malah di luar kota terus pintu rumahnya ke kunci. Jadi lah Gema pulang lebih dulu.

Jadi pusing sendiri lama-lama Arka di sekolah. Mau nelpon Gavin dia gak punya nomornya. Belum sempat minta. Terus Gavin waktu antar tidak mengatakan akan menjemput Arka kalau pulang.

Jadi Arka kudu ottoke?

"Ka, lo gak pulang?" Tanya Kevin yang baru saja selesai tugas tambahan di perpus.

"Gue lagi bingung, Vin" jawab Arka melas.

Sumpah dirinya sangat ingin rebahan tapi gak tahu jalan pulang. Mana cuaca lagi panas-panasnya.

"Bingung kenapa?" Tanya Kevin.

"Gue lupa jalan pulang"

"Lah kok bisa,sih?!" Seru Kevin terkejut, masa Arka lupa jalan pulang ke rumahnya sendiri.

Ada-ada saja tingkah remaja berwajah manis ini. Mana ada orang bisa lupa arah tempat yang menjadi tempatnya pulang selama ini.

"Lo gak usah bercanda, kalau mau minta nebeng gue gak usah pake alasan lupa jalan pulang " ujar Kevin lagi sambil tertawa kecil.

"Gue serius bege, gue pindah rumah kemarin belum hapal betul sama jalannya. Kalau ke rumah yang lama gak ada orang ,pintunya ke kunci. Malah lo bilang gue alesan, pengen gue pukul lo!"

Kevin meringis melihat wajah Arka yang memerah kesal. Kayaknya dia salah ngomong tadi sampai si doi mencak-mencak. Kan, Kevin cuma salah paham.

"Sorry gue gak tahu, yaudah lo kasih tahu gue gimana ciri ciri tempat tinggal baru lo siapa tau gue tahu "

"Nah, gitu kek cari kan solusi bukan bikin beban pikiran gue bertambah " Kevin sekali lagi mengumamkan kata maaf.

"Rumah baru gue itu mewah, megah terus gede tapi di perumahan elit yang di tengah perumahan itu ada patung kuda besar" Arka berbicara sambil sesekali mengingat tata letak perumahan mansion Gavin.

Sial banget dia dua hari ini.

"Lo yakin tinggal di sana? Di perumahan yang ada mansion CEO perusahaan MDT,kan?" Tanya Kevin untuk memastikan agar ia tidak salah tangkap lagi.

"Yaa gue mana tahu perusahaan apa yang lo maksud, tapi kayak nya perumahan yang lo maksud benar" jawab Arka.

"Udah yuk anterin gue, siapa tahu yang lo maksud benar" Ucap Arka sudah tidak bisa bersabar lagi.

Jiwa jiwa kaum rebahan nya udah meronta-ronta, perutnya juga sudah minta untuk di segera di isi.

"Kita gak bisa masuk sembarangan ke sana, Ka"

"Udah lo diem tugas lo sekarang anterin gue sampai ke rumah dengan selamat. Nanti gue ajak masuk deh"

"Yaudah deh, daripada jadi serba salah"

Akhirnya Kevin memilih mengantar Arka ke tempat yang mungkin saja sama dengan apa yang Arka katakan.

Semoga saja tempat nya benar, tidak lagi Kevin kena sembur siraman rohani dari Arka.

.
.
.

"Gila lo Arka, kok lo bisa tinggal di sini?!"

"Ya bisa lah, ayo masuk gue udah janji tadi"

NIKAH MUDA [ TERBIT ]   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang