8. Perhatian Gavin

46.8K 5.7K 461
                                    

Sorry for typo.

Dan tolong kalau suka dengan cerita ini klik bintang dipojok kiri bawah. Jangan jadi siders yaaa, author juga butuh imbalan dari kalian.

Jangan lupa follow akun author ya!

.

.

.

"Gavin suami gue! "

"....."

"....."

Hening. Tidak ada yang bersuara setelah Arka mengatakan yang sebenarnya. Mungkin karena mereka terkejut dengan jawaban yang mereka terima. Arka jadi takut jika reaksinya seperti ini.

Ia melirik Gavin yang ternyata sedang menatapnya juga. Mencoba memberitahu pria itu bahwa ia sedang ketakutan saat ini.

Gavin bangkit dari sofa dan menghampiri ketiga remaja itu dan berdiri di samping Arka menghadap Gema dan Reno. Kedua remaja itu saling bertatapan dan sesekali melirik Arka dan Gavin.

"Kenapa liatin kayak gitu?!" Sentak Arka kesal karena tidak kunjung mendapat sahutan dari kedua temannya.

Gema berdeham sambil mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal sama sekali.
"Gini... lo lagi gak April mob,kan?" Tanya nya.

Arka menggeleng kecil.
"Ini kan bulan Oktober" jawab Arka dengan wajah polosnya.

Tolong jelaskan pada Gema dan Reno sekarang juga bahwa yang dikatakan Arka itu tidaklah benar. Mereka memang mengatakan sebelumnya agar Arka tidak merahasiakan jika saja ia jadi Gay. Tapi kalau jadi beneran seperti ini, mereka juga jadi senam jantung.

Di indonesia hubungan seperti ini masih tabuh dan sulit untuk diterima tapi tak jarang menjadi bahan candaan di kalangan remaja seperti mereka. Jadi bingung kalau seperti ini alurnya.

"Kita pulang dulu ya,Ka? Ketemu disekolah" ujar Reno lalu menarik tangan Gema, meninggalkan Arka dengan wajah terlukanya.

Ia jadi overthinking melihat reaksi kedua temannya yang seperti ini. Arka takut Gema juga Reno menjauh dari nya, takut nantinya mereka jijik dengan hubungan nya saat ini.

"Sudah tidak perlu sedih, mereka mungkin butuh waktu" Ujar Gavin memberikan Arka semangat. Meski hanya sedikit.

"Ini semua salah lo!" Arka malah kesal.

"Kenapa jadi salah saya? Teman-teman kamu saja yang tidak setia. Masa hanya karena orientasi kamu mereka langsung putuskan hubungan kalian yang lama itu"

Arka memukul lengan Gavin keras, ia kesal dengan respon Gavin. Dia pengen di hibur, bukan dibuat tambah overthinking begini. Pria di samping nya ini memang tidak ada peka-pekanya.

Sedangkan Gavin tetap bersikap tenang, meskipun lengannya panas akibat pukulan keras dari istrinya.

"Lo itu emang gak ada peka nya, kalau orang lagi sedih gini itu di hibur " ucap Arka lagi tak tinggal diam tangannya sesekali mencubit gemas lengan Gavin.

"Tinggal bilang kalau pengen dihibur, saya tidak bisa bahasa isyarat" balas Gavin menoyor kepala Arka. "Dan berhenti cubit lengan saya, kamu mau buat lengan saya merah-merah. Cubitan kamu itu sakit" lanjutnya lagi menahan tangan Arka yang akan kembali menyerang lengannya.

"Gue gak peduli, pokoknya lo harus tanggung jawab"

"Kamu tidak hamil jadi untuk apa saya tanggung jawab, lagipula kita juga sudah sah"

"Dih,bego banget sih lo. Yang gue maksud itu lo harus tanggung jawab atas hubungan persahabatan gue sama Gema sama Reno juga. Semua jadi runyam karna lo"

NIKAH MUDA [ TERBIT ]   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang