SEASON II : BAB DUA

23.1K 2.4K 252
                                    

- Ulat Bulu -

.

.

.

Kay menghela nafas suntuk. Ia bosan hanya duduk diam menonton kartun, Kay pengen main. Ia ingin bermain petak umpet tapi pasti Jay tidak mau bermain bersamanya.

Bahkan adiknya itu sedang duduk anteng membaca buku dongeng di sofa seberang. Dengan gaya duduk yang setengah berbaring dan mengangkat kaki. Gaya nya sudah seperti Gavin yang sedang membaca dokumen kerja.

Sepertinya Kay harus membuat adiknya sesekali bermain petak umpet. Mereka selama ini belum pernah bermain permainan tradisional tersebut. Dan saat di sekolah lah Kay baru mengetahui ada permainan seseru itu.

Tapi ia tidak bermain karena teman-temannya tidak mengajaknya, Kay hanya duduk sambil melihat mereka berlarian untuk mencari yang bersembunyi.

"Jay kita main,yuk?!" Ajak Kay sambil berseru.

Jay menoleh lalu menggeleng. "Aku sedang tidak ingin bermain apapun" ucapnya.

"Tapi aku ingin main petak umpet, temanin laaah"

"Nope, i won't " dan Jay tetap pada pendiriannya.

"Tadi aku lihat teman-teman di sekolah pada seru mainnya. Aku pengen main juga,Jay" Ujar Kay dengan wajah memelasnya. Lebih tepatnya ia buat-buat.

Jay memutar matanya malas. "Lagian kenapa tidak ikut main tadi?" Tanya nya.

"Mereka tidak mengajak ku, aku tidak mau bermain jika mereka tidak mengajak ku"

"Aku tidak mau"

Sungguh kasihan sekali si aktif ini. Kay sangat ingin bermain tapi tidak ada yang bisa ia ajak untuk bermain. Mau mengajak Arka, Buna nya itu sedang membuat kue dan Kay tidak mau mengganggu. Nanti kue Buna bisa gosong.

Mau mengajak Gavin, pria itu masih berada di kantor dan tidak mungkin pulang hanya karena ia ingin bermain. Punya adik satu magernya tidak tertolong.

Sudah malas dengan tolakan Jay padanya, Kay memilih untuk bermain sendiri di halaman belakang. Lebih baik bermain sendiri dibanding tidak sama sekali.

Dengan langkah kecil nya Kay melewati dapur dan ruang kosong lalu sampai di sebuah pintu yang tinggi. Pintu yang langsung menuju ke halaman belakang.

Sebenarnya ini terlalu jauh Kay ambil rute, padahal di belakang tempat mereka bersantai tadi ada teras yang juga terhubung ke halaman belakang tapi disana ada kolam renang jadi Kay tidak mau nanti terjadi sesuatu.

Kay bukan Jay yang pandai berenang jadi Kay selalu menghindari kolam renang yang dalamnya belum sama dengan tinggi badannya tersebut. Jadi lewat samping dapur menjadi pilihan tepat.

Sedangkan di depan TV Jay masih fokus dengan buku dongeng nya. Masih banyak halaman yang harus ia baca dan Jay bertekad untuk menamatkan nya hari ini juga.

Biar nanti bisa minta ke Gavin untuk membeli kan buku dongeng yang baru. Dan pastinya ceritanya lebih menarik. Jay suka cerita fantasi dan dongeng fantasi favoritnya adalah Peterpan.

Ia mulai mengoleksi buku dongeng sejak lama, kalau dulu Gavin atau Arka lah yang sering membacakan nya. Kini setelah belajar membaca di TK, Jay sudah bisa membaca buku dongeng nya sendiri.

Dan karena terlalu serius membaca Jay tidak sadar kalau kakaknya sudah tidak berada di tempat.

Di halaman belakang Kay melihat lingkungan sekitar. Dimana banyak tanaman terdapat, ada bunga, ada buah-buahan dan ada playground miliknya dan Jay.

NIKAH MUDA [ TERBIT ]   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang