22. Mimpi Buruk Dimalam Indah

44K 4.9K 529
                                    

🔞 Diharap bijak dalam membaca dan bagi yang masih dibawah 17 tahun agar tidak membaca. Tapi kalo maksa yaudah.

Tapi jangan lupa follow yaaa

"Ayo Mom kejar Ai!"

Arka tertawa dengan tingkah lucu bocah yang kini berlari menjauh darinya dan berteriak agar Arka mau mengejar nya. Tapi sayang, Arka sedang malas untuk mengeluarkan keringat meski hanya sekedar berlari kecil.

Putranya terlalu aktif untuk nya yang mageran.

"Mommy capek Ai, kita udahan aja ya kejar kejarannya?" Ujar Arka dan bocah yang menyebut dirinya Ai itu berhenti berlari.

"Mommy kan masih muda kok lari sedikit aja udah capek" ucap Ai lancar sambil mencebikkan bibirnya sontak hal tersebut membuat Arka berlari kepada bocah itu.

"Anak Mommy kok gemesin sih!?" Karena gemas Arka mencium brutal pipi bocah tampan nya.

Bocah di depannya ini sangat tampan, sama tampannya seperti Gavin namun sepertinya anaknya lebih tampan. Wajahnya yang terlihat seperti Gavin, hidung mancung,kulit putih dan tambahan pipi tembem anak itu menambah kesan tampan nya. Benar benar duplikat seorang Gavin Mandratama.

"Mommy ayo beli ice cream yang disana?" Ucap Ai (Kita panggil Ai aja dulu ya) menunjuk ke seberang jalan. Disana ada toko yang menjajankan dessert. Arka sedikit tergiur.

"Tapi Ayah kamu belum kembali, nanti aja ya kalau Ayah udah pulang?" Balas Arka tersenyum manis dan merapikan poni putranya.

"Yaah... Ayah kan suka lama pulangnya, aku mau ice cream nya sekarang,Mom" Ai tetap kukuh pada permintaannya.

Pantang menyerah sebelum apa yang ia mau terkabulkan. Untuk yang satu ini seperti nya menurun dari Arka.

"Nanti aja, tunggu Ayah"

"Sekarang!"

"Nanti aja, sebentar lagi Ayah kamu pulang kok"

"Masih lama,Mom. Keburu aku gak mau"

Arka menghela napas, susah juga ternyata membujuk anak titisan Gavin. Mau Arka larang sekeras apapun, Ai akan terus merengek sampai dirinya tidak bisa lagi menolak permintaan anaknya sendiri.

"Yaudah kamu tunggu disini, dompet Mommy ada dirumah" ucap Arka membawa Ai ke sebuah bangku yang berada sekitaran sana. Mendudukan anak tampan nya dengan aman dan baik.

"Mommy gak punya uang di saku?" Tanya Si polos.

"Gak sayang, Mommy cuma sebentar kok ngambil dompetnya. Tunggu ya sayang"

Yang lebih kecil mengangguk lucu.
"Yaudah deh, tapi cepat ya Mom?!"

"Iya Mommy bakal cepat kok"

Tidak ingin membuat putra nya menunggu lama, Arka sedikit berlari menuju rumah megah bak istana yang telah lama ia tinggali. Ia segera mencari dompetnya ketika tiba ia dikamar. Arka pikir dompetnya berada didalam laci nakas tapi ternyata tidak ada. Remaja itu kembali mencari keberadaan dompetnya.

"Ah! Dapat!" Serunya tersenyum senang karena dompetnya telah ia temukan. Ternyata dalam lemari pakaiannya.

Setelah mendapat kan dompetnya, Arka kembali bergegas untuk ke tempat Ai sang putra.

Ia bersenandung gembira sembari membayangkan senyum manis putra nya. Rasanya Arka sangat bahagia bisa mempunyai Gavin dan Ai dalam hidupnya dan Arka tidak membutuhkan siapa pun selain kedua makhluk yang ia cintai.

"Ai Mom-

*BRAKK

Nafas Arka tercekat tubuhnya juga bergetar hebat. Didepan sana, sebuah tubuh kecil tergeletak diatas aspal dengan sangat mengenaskan. Darah bergenang disekitar tubuh itu dan orang orang yang mulai mengerumuni.

NIKAH MUDA [ TERBIT ]   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang