9. Kunjungan Galvino

45.4K 5.8K 447
                                    

.

.

.

Arka terbangun ketika suara alarm mengusik tidur tampannya. Mengingat akan ke sekolah ia langsung saja membuka mata nya dan mengecek disampingnya yang dimana Gavin sedang baring menyamping dan menatapnya.

Astaga pria itu membuatnya jadi salah tingkah, Arka tidak sanggup kalau ditatap seperti itu saat bangun tidur. Tapi Gavin beberapa sering melakukannya.

Pria itu malah mengelus rambut Arka lembut lalu bangkit dari kasur. Sudah waktu mereka berdua bersiap untuk aktivitas masing-masing.

"Lo udah lama bangun,ya?" Tanya Arka dan Gavin hanya mengangguk.

"Semalam pulang jam berapa?" Tanya Arka lagi, semalam ia tertidur ketika menonton film dan sepertinya ia tertidur pukul 10 dan Gavin belum pulang.

"Kamu sadar tidak kamu sering menanyakan hal hal seperti seorang istri bertanya pada suami nya pada saya?"

Arka mengernyit bingung, benarkah ia sering seperti itu? Kenapa Arka tidak sadar, ia hanya selalu menanyakan apa yang ia tanyakan. Itu saja.

"Gue hanya bertanya apa yang gue ingin tanyakan, ya gak salah juga kan lo suami gue. Jadi bagian salah nya dimana?" Lihatlah, remaja itu sudah mulai kumat Gavin lebih baik diam.

"Cepat kamu mandi saya juga mau mandi, ada kerjaan penting di kantor" ujar Gavin mendorong tubuh Arka masuk ke dalam kamar mandi.

"Eh, pelan pelan kalau gue jatuh terus kepleset gimana? Lo mau di omelin Ayah karna buat gue luka?"

"Arka kamu jangan banyak omong ini masih pagi, cepat mandi nanti kita bisa telat"

"Biarin, biar lo tau rasa"

Gavin tidak menggubris istri nya itu, dan memilih mengambil iPad nya dan memeriksa laporan pekerjaannya di kantor. Kalau ia terus menggubris Arka yang ada mereka akan benar-benar telat. Jadi lebih baik,ia acuhkan.

Arka dan Gavin kini tengah duduk di meja makan sambil menikmati sarapan masing-masing. Arka dengan nasi goreng favorit nya dan Gavin yang menyeruput kopi nya. Kedua nya terlihat sangat jatuh ke kegiatan mereka.

"Gue udah selesai" ucap Arka setelah meminum air putih disebelah piringnya.

Gavin yang melihat hal itu juga dengan cepat menghabiskan kopinya, lalu beranjak dari kursinya mengambil jam,tas kantor dan tidak lupa yang paling penting kunci mobil.

Selama ini yang selalu mengantar Arka ke sekolah adalah Gavin sendiri. Pak Tono hanya bertugas menjemput remaja itu.

"Minggu depan kamu tidur sendiri dulu" ucap Gavin sambil berjalan menuju mobil mewah nya.

Arka mengernyit bingung. Ia habis buat salah apa?

"Kok gue tidur sendiri dulu?"

"Saya mau ke Bandung ada proyek besar yang harus saya selesaikan, mungkin saya akan tinggal selama sebulan di sana"

"Apa?! Gilaa, mending lo bawa gue aja kalau lama gitu!"

"Ngapain saya bawa kamu? Emang kamu mau bantu kuli nya kerja?" Arka langsung mencubit lengan Gavin keras, membuat si empunya mengaduh sakit.

Kesal juga lama-lama Arka sama suami bin menyebalkan nya itu. Pengen Arka jual aja rasanya, ada yang minat gak?

"Ya terus kamu mau buat apa kalau ikut saya?" Tanya Gavin serius.

"Yaa apa aja gitu"

Arka jadi bingung sendiri, kok dia sampai gak suka dengar Gavin bakal pergi lama. Mereka baru saja tinggal bersama,tapi Arka sudah gak suka aja ditinggal sendiri di rumah yang geudeh ini. Kan sepi gak ada bahan buat dijahilin.

NIKAH MUDA [ TERBIT ]   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang