32

61 8 0
                                    

《《 USAHA TAK AKAN PERNAH MENGHIANATI HASIL》》

HT

Satu tahun kemudian ....

ini adalah hari di mana waktunya mengumpulkan skripsi untuk Mahasiswa UASLA (Universitas Abdi setya Lumajang )

"Gimana saudara Zayyan sudah siap"ucap Dosen yang akan menilai dan menerima skripsi Ayyan

"insyaallah saya siap pak"ucapnya

"baiklah silahkan di mulai"ucap Dosen itu
setelah beberapa puluhan menit Zayyan keluar dari ruangan itu dengan wajah yang sulit di artikan ,sedih itulah raut wajahnya kali ini,Faiz pun bingung di buatnya

"lho...lho..lho mukannya kok di tekuk"ucap Faiz yang menunggu Ayyan di kursi panjang berbahan besi itu ,ia berdiri

lalu Ayyan memeluk Faiz "eh.. eh gimana skripsinya"ucap Faiz

"Aku Lulus!!"ucapnya

"ha? Alhamdulillah..."ucap Faiz

"Iya Mas alhamdulillah,tinggal nunggu wisudannya aja,dan katannya mau dilaksanakan lusa"ucap Ayyann

"trus gimana?"ucap Faiz menaik turunkan Alisnya

"apannya mas"

"Alya"satu kata yang keluar dari mulut Faiz yang membuat Zayyan Salah tingkah hingga lembaran skripsi yang telah dijilit pun ia jatuhkan

"kan salting"ucap Faiz

"Doa in aja yang terbaik mas"ucapZayyan sembari mengambil Barangnya yang jatuh

"Aminn"ucap Faiz,kini mereka mencari kendaraan untuk pulang ke jombang bukan apa apa karna zayyan akan melaksanakan hal penting lain.

Hari ini adalah hari bahagia juga menyedihkan bagi siswa siswi MADENAS karna hari ini adalah hari terakhir mereka Mengerjakan soal ujian kelulusan ada rasa haru karna sudah akan tamat MA ada yang sedihkarna mau pisah dengan teman temannya danjuga berpisah dengan Ustad idaman mereka ,bahkan tidak banyak ciwidisana yang berhayal jika lulus akan menikah dengan ustad itu ,tau kan siapa dia?

"fyuhhh... satu soal lagi"ucap Alya dan meniup pensilnya yang sudah menemani perjuangannya hingga di titik ini,detik detik menuju terakhir

Kini kepala sekolah sendiri yang membagikan soal,dari awal hingga akhir soal di kumpulkan kembali tidak ada percakapan apapun antara murid dan guru ,padahal jam pertama tadi mereka begitu ramai bahkan sampai guru pengawas keluar untuk mencari Oksigen

tapi sekarang kenapa pada diam bahkan ustad Robbi yang tiap harinya bisa dikatakan
emm...Ngapunten Suka Mbac*t bahkan hal yang sebiji wijen bisa membesar menjadi sebesar pohon nangka tapi pasti berakhir dengan guyonan.Kadang jika diam pasti saat Ustad Robbi murka dan raut wajahnya yang awalan tampan se tampan pengeran surga akan berubah menjadi menyeramkan ,siapa saja akan takut melihatnya emang si akan membuat nya lebih gagah berwibawa tapi tetep aja menyeramkan.

kini bukan wajah seram melainkan wajah sedih yang menyimpan lebih dari satu kesedihan mungkin karna murid murid terkasih tercinta tersayangnya akan pergi -Pede banget Anak anak kelas XII MADENAS

HAMPIR TERTUKAR (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang