Aku, Rick, Harry dan Lewinsky bertahan di dalam tank, tidak lama lagi aku rasa tidak akan ada tanah tempat berpijak sedangkan langit hendak rubuh memperlihatkan lava-lava yang mengintip di sela-sela retakannya.
Kami bersikeras kalau kami harus mengurus apa yang ada di darat dan aku sadar kalau tank bukanlah jawabannya. Aku memutuskan untuk keluar walau yang lain memperingatiku untuk tetap berada di dalam tank.
Tapi percuma, apa yang bisa kita lakukan di dalam tank? Aku berfikir setidaknya daratan harus aman terlebih dahulu dari cacing-cacing, Zombie atau apapun itu mahluk yang Cam sebut Dracanae.
Aku berjalan keluar, menggenggam Chainsaw ku yang tidak terlihat keren lagi, dengan senapan laras panjang di tangan kiriku yang sebenarnya merepotkanku. Rick terus berteriak memanggilku, tapi aku tidak mempedulikannya.
Aku mencoba mencari Karl yang entah berada dimana, aku berharap sekarang dia baik-baik saja sedangkan Cam harus menuju cahaya matahari yang pertama. Elang-elang melesat diatas kepalaku, terkadang turun ke jalanan mencengkram tank-tank dengan cakarnya, membawa mereka terbang dan melemparkannya.
Mereka juga melakukan itu semua pada helikopter, jujur sekarang aku bahkan bingung harus berbuat apa. Aku memandangi cacing-cacing di depanku, memegang erat Chainsaw ku kemudian berlari dan melompat sambil menghantam wajah mereka, memutuskan kepala mereka, menjatuhkan tubuh mereka kedalam tanah.
" Marceline..."
Aku menoleh kebelakang, menatap Owen yang berdiri dengan jas hitamnya, dia terlihat tampan dengan stelan suit and tie. Tapi dia mengenakannya pada waktu yang tidak tepat.
"inikah yang kau mau?" tanyaku
Owen menggeleng, sesekali ia menoleh keatas gedung menatap Davidson dan ayahnya yang tidak terlihat mengawasinya karena mereka terlalu sibuk memandang pasuakan mereka.
" Kita harus membunuh Davidson... sebelum ia berubah wujud..."
"maksudmu?" tanyaku tidak mengerti
"dia Typhon nya... ayah ku berada di bawah pengaruhnya..."ujarnya
"lalu bagaimana dengan cacing-cacing dan Dracanae ini?" tanyaku
" Aku akan mengurus mereka, tapi aku ingin kau menutup portal Underworld atau mahluk-mahluk ini akan terus bermunculan..."
" bagaimana caranya? Bukannya kita harus membunuh Typhon terlebih dahulu?"
Owen mengerutkan keningnya
"siapa yang bilang begitu?"
"Rick..."
"aku akui dia pintar tapi dia tidak selalu benar kan?" sergahnya
Owen memandang langit, kemudian ia bersiul memanggil salah satu elang. Elang itu turun kebawah, kemudian ia mengeluarkan tali dari sakunya, melemparnya dan mengikatnya pada leher elang tersebut.
" pakai ini, kau butuh perisai Harry untuk kesekian kalinya, emasnya akan melebur menambal lubang pada retakan Underworld" ujarnya seraya pergi
Owen berlari mendekati cacing-cacing dan Dracanae tersebut, aku percaya dia pasti bisa mengatasi mereka semua walau aku bahkan tidak tahu bagaimana. Harry dan Rick berlari di depanku, aku langsung naik menunganggi elangku kemudian mereka berhenti memandangku seakan aku ini aneh.
" aku pernah nonton film yang begitu jelek dengan efek elang yang memalukan..." ujar Lewinsky
Aku hanya tersenyum dan memandang perisai di tangan Harry.
"Har... perisainya, aku butuh..." ujarku
" buat apa?" tanyanya
" berikan saja!" pintaku
Harry melemparkan perisainya, aku mengambilnya kemudian menaiki elang ku keatas. Elang ini melesat cepat, walau aku terhalau Vampire maupun elang-elang yang lain. Aku menengok kebawah, terlihat beberapa Dracanae dan cacing-cacing itu lumpuh dibunuh Owen entah dengan apa dia melakukannya.
Aku hampir mendekati portal Underworld, tapi sepertinya Davidson mengetahui apa yang akan aku lakukan. Ia berteriak kearahku, entah dari mana dia mengetahui namaku, kemudian tiba-tiba saja elangku menjadi ganas dan hendak menjatuhkanku dari atas langit.
Aku mencoba bertahan walau elangku tidak mau diam, paruhnya berkali-kali mencoba mematuk ku. Beberapa elang terbang mendekatiku, mereka menunjukkan cakarnya yang seakan-akan siap mencabikku.
"MARCELINE!!!!!" teriak Rick dari bawah
Aku melongo kebawah tapi yang aku lihat justru bukan Rick, tapi Owen yang hendak belari memanjat gedung-gedung mencoba menggapaiku sedangkan Rick tidak bisa melakukan apapun selain menunggu di bawah.
" Marceline lompat! Lompat!!! Teriak Owen dari bawah gedung"
"bagaimana dengan portalnya???" tanyaku
"lemparakan saja! Itu akan tertarik sendirinya menutup portal, atau tidak lama lagi elang-elang itu akan menyantapmu!!!" teriaknya
Owen menyiapkan ancang-ancang untuk menangkapku, aku ragu, aku ketakutan karena disini sangat tinggi, belum lagi paruh-paruh elang itu yang tidak lama lagi akan melahapku.
Aku menoleh kearah gedung dimana Davidson berdiri, matanya berubah menjadi warna merah memandang Owen. Disebelahnya, ayahnya terlihat ketakutan. Davidson mengadahkan cakarnya yang berwarna merah bagaikan besi yang disulut bara api.
Cakarnya melesatkan bara api, sedangkan elang-elang didepanku mendekat.
"Marceline lompat!!!!" teriak owen
Aku melompat, melemparkan perisai Harry keatas yang kemudian langsung tertarik, menutup portal, melebur dan menimbulkan getaran gelombang diatas langit seakan menutup retakan-retakan yang muncul.
Aku terjatuh bebas, didepan mataku bara api itu melesat, kemudian tanpa aku sadari tubuh Owen melompat menangkapku di udara, menyelamatkanku dari bara apinya yang salah sasaran.
Owen melesat jatuh keatas tanah yang seketika menimbulkan gempa kecil. Aku turun dari genggamannya dan melihat lengannya yang terluka terkena bara api. Lengannya terlihat mengerikan, dagingnya koyak, melepuh dan aku bisa melihat tulang hastanya.
Owen merintih kesakitan sedangkan tidak ada apapun yang bisa aku lakukan.
"aku minta maaf..." ujarku
Owen menggeleng, kemudian ia tersenyum walau aku tahu pasti sakit rasanya. Aku menoleh kedepan, beberapa cacing bergerak mendekati kami. Owen mendorongku untuk berlari, kemudian tidak jauh ada Rick dan yang lain menembakan rentetan peluru dan melemparkan panah Chainsaw.
Aku memandang Harry yang entah darimana asalnya, ia berhasil membuat panah Chainsaw, melesatkan Chainsaw tersebut membelah cacing-cacing di depan. Aku melihat Edwin yang mengerahkan tentara-tentara yang tersisa mengurus 3 Dracanae yang masih berkeliaran.
Zombie-zombie tidak terlihat lagi, entah ada dimana mereka, kemudian semburat cahaya muncul dari tegak lurus dengan matahari. Tinggal satu lagi... satu lagi dan nasib dunia ada ditangan para Vampire... ditangan Cam...
KAMU SEDANG MEMBACA
Marwolaeth City
RomanceCam, Karl dan Marceline adalah tiga sahabat yang tinggal di ibukota Duisser State, Marwolaeth City . Diawali dari mimpi dan ketidak percayaan akan hal-hal ghaib telah mengubah hidup dan kota mereka menjadi gelap gulita. Pembongkaran indentitas merek...