Chapter VII

58 3 0
                                    

Harry memutuskan membawa kami ke Smallville, perumahan yang jaraknya tak begitu jauh dari Alburgue, sebenarnya aku berfikir perumahan bukanlah pilihan yang bagus karena aku yakin ada banyak sekali Zombie dari para penduduk.

Tapi waktu menunjukan pukul 4 dini hari, dan dari tadi malam kami belum tidur, dan setelah semua yang terjadi, kami sangat membutuhkan istirahat untuk kembali menghadapi kenyataan.

Kami sampai di Smallville, kabut masih menyelimuti Marwolaeth City, tapi nampaknya agak menipis, Jalanan terlihat sepi dan hanya terlihat beberapa Zombie hilir mudik.

Harry menoleh kekanan dan kekiri mencoba memutuskan rumah mana untuk disinggahi, pilihan yang sulit karena kita tak pernah tahu apa yang ada didalamnya.

Lalu kami menemukan sebuah rumah bercat coklat dengan cerobong asap diatasnya, cerobong itu masih mengeluarkan asap, dan lampu dirumah tersebut masih menyala. Rumah tersebut tidak begitu besar dan tidak pula terlalu kecil, setidaknya nyaman untuk disinggahi. DI depannya ada sebuah taman dengan Gnome dan kotak surat berwarna merah yang terbuka dengan beberapa surat menumpuk didalamnya.

Ada sebuah mobil VW Bettle hitam tua yang terparkir di depannya, Pintu coklat rumah tersebut terbuka, entah mengapa aku rasa pintu tersebutlah yang menarik Harry, mungkin ia berfikir jika pintunya terbuka, Zombie dari dalam rumah tersebut telah pergi.

Harry memberhentikan mobil di depan rumah tersebut, dan terus melihat keselilingnya, menimbang-nimbang disini kah kita akan singgah? Lalu dia tersenyum dan menoleh ke arah ku dan Marceline.

“Disini, tapi kita tak bisa keluar tanpa senjata”

Aku saling bertatapan dengan Marceline dan Karl, diantara kami, senjata yang tersisa hanya tongkat Baseball Marce.

“ kita hanya punya ini” tunjuk Marceline

Harry tersenyum

“ Aku punya hadiah untuk kalian di Bagasi”

Aku mengangkat alisku, lalu membalik badanku menengok ke bagasi belakang, Aku tak percaya aku bisa menemukan benda seperti ini di mobil Mr.Brooke, maksudku apa yang ia lakukan selama ini?

Senapan, banyak senapan, dengan beberapa box peluru, aku menemukan Shotgun, Airgun dan entahlah apa namanya, dan guess what ada Golok.

Aku tak pernah menyentuh Senapan sebelumnya, jadi aku sedikit bergidik ngeri melihatnya, aku tak tahu cara mengisinya dan apa yang akan kulakukan jika aku salah tembak, belum lagi menembak memerlukan bakat, aku tak bisa asal menembak, dan butuh kekuatan untuk bisa menembak, baik kekuatan mental atau fisik

Aku kembali duduk dan semuanya melihat kearahku, mungkin mereka sama takutnya denganku

“ ambil saja 3 shotgun…” ujar Harry

Aku tak membantah, aku mengambil 3 shotgun dan sekotak peluru, lalu Harry mengambilnya dan mengisinya satu-satu, aku penasaran dari mana Harry tahu cara mengisinya.

Lalu dia mengambil satu dan, mengangkat dua sisanya

“ ada yang mau pakai?”

Aku berfikir aku tak akan menggunakan pistol, benda itu terlalu sensitive ditanganku. Aku menoleh kearah Marceline yang menatap shotgun itu dengan mata berbinar, mungkin Marce berfikir inilah saatnya menjadi Indiana Jones, atau berfikir ia menjadi Rick di Walking Dead.

Marceline mengambil satu shotgun dari tangan Harry, ia tersenyum memikirkan kesenangan yang akan ia dapat dari shotgun tersebut.

Karl melirikku, mempertanyakan akan kuambil atau tidak, aku menggeleng. Lalu Karl mengambil satu.

Marwolaeth CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang