Chapter X

46 3 0
                                    

Setelah sentakan-sentakan tadi, akhirnya mobil kami berhenti bergerak. Kepalaku membentur jok mobil dan rasanya menyakitkan, tapi aku bersyukur aku masih hidup.

Aku menoleh kearah Marce, dan Lewinsky yang aku syukuri mereka masih sadarkan diri, walaupun ada beberapa luka di tubuh mereka. Lalu aku melihat kedepan, Harry terdiam didepan setirnya dengan kepala berdarah, dan tangan Karl yang dipenuhi pecahan kaca.

Mengerikan…                                                                                                          

“Harry?” aku mengguncangkan tubuh Harry untuk memastikan dia hidup atau tidak, lalu dia menoleh

“kita masih hidup?” tanyanya

Aku mengangguk

Lalu aku menoleh ke Karl, dia terlihat kesakitan, karena melihat lengannya saja aku sudah bergidik ngeri. Sebenarnya aku ingin membantunya, tapi entah kenapa aku agak enggan, jadi dengan tega aku membiarkannya.

Marceline tahu itu, dan dia sedang tak ingin memperdebatkannya sekarang, ia menarik lengan Karl dan melihat apakah cukup parah.

Untungya tak ada pecahan kaca yang menancap venanya.

“bisa kita obati…” bujuknya

Marceline mengeluarkan pecahan kaca satu persatu dari lengan karl, dan Karl meringis kesakitan, lalu darah segar mengucur, dan Marceline mencoba menghentikannya dengan jaketnya. Kami tak membawa P3K, tak ada obat untuk mengobati tangan Karl, aku hanya bisa berharap agar darahnya berhenti mengalir dan tidak menimbulkan infeksi.

Harry mencoba menyalakan mesin, tapi nihil… tidak menyala. Ia pun emosi dan memukul-mukul setir mobil, tapi itu justru membuatnya lebih kesakitan.

“ jadi bagaimana?” tanyaku

Kami semua terdiam, sepertinya kami setuju untuk bermalam disini, tapi terlalu berisiko, karena pertama kami tak punya tenda, dan mobil ini jatuh kesungai dengan kacanya yang tak utuh mempermudah Zombie masuk

“ tak ada pilihan, kita bermalam disini, selagi hari belum begitu gelap”

Aku menoleh jam tanganku,sekarang pukul 5 memang tidak terlau gelap kalau sekarang musim panas, tapi sekarang sedang musim dingin, jam 5 saja bisa terlihat seperti jam 8.

Kami terdiam lalu Lewinsky mengeluarkan sesuatu dari tasnya… selimut, banyak selimut yang cukup untuk kami, tapi selimut saja tidak cukup untuk melindungi kami dari Zombie.

Kami semua terdiam menyaksikan apa yang dilakukan Lewinsky, dia lalu melihat kedepan, dan tatapannya berubah menjadi aneh, aku pikir dia melihat Zombie, tapi entahlah tatapan matanya menjadi garang dan dia terlihat seperti sedang menerawang sesuatu.

“ aku yakin Zombie-zombie tersebut berjarak cukup jauh, dan kita bisa singgah diatas pepohonan”

Kami semua terdiam, idenya cukup bagus mengingat kita memang tidak memiliki tenda, tapi Zombie-Zombie itu tidak bodoh, mereka bisa memanjat, dan aku tak yakin dengan seberapa tingginya pohon tersebut.

“ Lew, mereka bisa memanjat…”

“tidak… tidak tanpa pegangan…”

“ tapi mereka memanjat balkon asrama kami” desak Marceline

“itu karena mungkin gedung asrama kalian memiliki pegangan untuk dipanjat”

Kami terdiam, dia ada benarnya

“ dengar, kita cari pohon yang rantingnya tidak begitu rendah, yang permukaanya agak licin untuk dapat dipanjat dan tinggi”

“Terdengar masuk akal, tapi berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mencari pohon seperti itu, kau tak lihat Karl? Apakah dia bisa memanjat dengan keadaan seperti itu?” Harry yang sedari tadi diam pun akhirnya berbicara

Marwolaeth CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang